Mingyu main ke rumah Pinky. Orang tuanya Pinky tahu kalau anaknya pacaran sama makhluk tuhan paling hitam itu. Gimana enggak? Baru diterima Pinky aja langsung ke rumahnya minta restu hubungannya. Ya kali mau nikah minta restu segala.
Pinky ngajaknya keluar aja, soalnya risih pacaran di rumah. Emang dasar Mingyu cari muka sama orang tuanya Pinky biar disayang mertua katanya. Jadi dia lebih milih main ke rumah Pinky.
"Yang, aku besok pulang loh. Jangan kangen ya. Ciaa."
"Jangan panggil-panggil gitu di rumah. Malu sama mami-papi," Pinky ngecilin suaranya biar gak kedengeran orang tuanya.
Kadang mami-papinya suka kepo nanya-nanya hubungannya sama Mingyu, makanya dia bisa bilang risih kalau Mingyu main kesini.
"Emang kenapa sih? Mami sama Papi kan udah ngerestuin kita. Tinggal tunggu tanggalnya aja Ping, hehe."
Siapa yang nyuruh itu Mingyu ikut-ikutan panggil Mami-Papi juga. Akalnya banyak banget dah itu makhluk buat ambil hati orang.
"Emang gue mau nikah sama lo? Jangan ngipi item!"
"Ya Allah Ping, udah pacaran juga masih aja galak sama gue."
"Gak galak. Rasa sayang gue ke elo ya gitu bego."
"Pinky! Sama calon imam gak boleh gitu!"
Itu yang teriak maminya. Nah kan, orang tuanya nguping pasti ini. Mana pakai ngomong calon imam segala. Apaan coba maksud maminya.
"Apa gue bilang? Mending jangan main ke rumah kalau gini."
"Gak apa-apa Mi! Mingyu seneng kok diginiin Pinky," Mingyu balas teriakin maminya Pinky. Sumpah ini berdua apaan ya kok bikin Pinky gedek banget.
"Yuk keluar aja. Males disini."
"Diluar hujan tuh. Mau kemana hujan-hujan gini?"
Dalam hati Pinky misuh-misuh gak jelas. Nyalahin siapa aja yang membuat suasana hatinya makin buruk, termasuk hujan dan Mingyu.
"Disini aja sih Ping. Gak kangen aku ntar kalau aku tinggal pulang? Puasin dulu ketemunya."
"Puasin apaan elonya main GTA dari tadi."
Dari tadi emang Mingyu main ps punya Jun yang dibawa Pinky ke rumahnya, cuma suaranya aja yang nyaut.
"Hehehe bentar lagi kelar. Cemburu nih sama ps, cia."
"Jan kebanyakan nontonin biskuat tem. Ketularan kan jadinya lo."
"Biarin. Tetep sayang kan kamu tapi," Mingyu berhenti main ps dan natap Pinky dengan senyumnya.
"Ngapain senyum-senyum?"
"Aku sayang kamu."
"Dah tau."
"Kamu gak sayang aku?"
"Menurut lo?"
"Ya kamu sayang sama aku.
"Nah itu udah tau."
Meskipun Pinky gak ngomong sayang dari mulutnya sendiri, Mingyu sudah lega kok. Seenggaknya cintanya gak bertepuk sebelah tangan lagi kek dulu. Buat jadiin Pinky kek gini butuh waktu lama. Alasan itu sudah lebih dari cukup buat mempertahankan Pinky sampai dia tidak bisa dipertahankan lagi nantinya. Semoga saja Mingyu kuat sampai saat itu.
🍔🍔🍔
Satu chapter lagi kelar 😂😂
Beneran kali ini hehe
YOU ARE READING
WE [END]
Fanfiction[SEVENTEEN x PRISTIN] Warning: 🐵 bahasa non baku 🐵 bahasa kasar 🐵 gak lucu #SEBONGSERIES 02 . . . Started 170408 #7