Prolog

7.4K 589 105
                                    

Terinspirasi dari sebuah manga berjudul Servamp.





Membaca novelnya di tempat yang sejuk dan terbuka tanpa gangguan adalah keinginan Roseanne di hari Minggu. Keinginan itu membawanya ke bagian sebuah taman yang cukup sepi. Rerumputan hijau dijadikan Rose alas untuk duduknya, sedikit menusuk memang tapi terasa lumayan nyaman. Cewek itu membuka novelnya dan mulai membaca.

Setelah beberapa menit membaca, Rose merasakan sesuatu yang bergerak dan terasa menusuk kakinya. Dia mengarahkan pandangannya ke bawah, disana seekor hewan berusaha menaiki kakinya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"unyuuu... " Rose mengangkat landak itu dengan kedua tangannya kemudian menoleh kesamping kanan dan kiri. Berusaha mencari siapa pemilik hewan tersebut, namun tak didapati seorangpun ada di dekatnya. Kesempatan itu membuat iblis di hati Rose berbisik agar cewek itu segera membawa pulang si kecil berduri yang lucu.

"pemilik kamu mana? Kamu ditinggal sendirian?"

Rose akhirnya berdiri sembari membawa landak tersebut, menanyakan kepada orang-orang.  Mungkin saja salah satu dari mereka merupakan pemiliknya. Sisi gelap Rose mengumpat, seharusnya Rose langsung pulang saja dengan si kecil. Namun setelah beberapa kali bertanya, tak ada satupun yang kehilangan hewan tersebut. Ada rasa lega disana, Rose ingin membawa si kecil pulang bersamanya.

"kasian kamu sendirian, yaudah yuk pulang" Rose mengambil bukunya kemudian berjalan pulang dengan seekor landak di tangannya.

***

"tunggu bentar ya" cewek itu meletakkan landak tersebut di atas kasurnya yang empuk, lalu berjalan keluar dari kamar

"huh.. Untung gue nggak dibuang sama cewek cantik tadi, biasanya pada ngeri liat gue" si landak berbicara sendiri dengan suaranya yang kecil ketika pintu kamar Rose sudah tertutup rapat

Setelah beberapa menit pintu kamar Rose dibuka dari luar, menampakkan cewek cantik itu yang kini membawa sebuah bantal yang terlihat begitu lembut. Diletakkannya bantal tersebut di samping tempat tidurnya.

"kamu tidur disini ya, jangan jalan-jalan sendiri, nanti ilang lagi" Cewek cantik itu mengangkat landak yang ada di atas tempat tidurnya, memindahkan landak tersebut ke bantal yang tadi dia siapkan, "nanti kita beli makan buat kamu"

Roseanne melanjutkan membaca novelnya di atas tempat tidur, masih beberapa bab lagi hingga novel tersebut selesai dibaca.

Si Landak merasa di abaikan calon tuannya, dia ingin segera membuat kontrak dengan cewek cantik berambut panjang tersebut. Landak tersebut berusaha naik ke tempat tidur, tapi begitu sulit karena wujudnya yang sekarang. Jika saja dia bisa berubah, menaiki tempat tidur tak akan sesulit itu. Tapi bila dia berubah sekarang, dia akan diusir bahkan sebelum membuat kontrak. Menyedihkan.

"ucull banget sihh, mau naik ya? Sini" Rose membantu landak kecilnya naik ke atas dan meletakkan landak tersebut di depannya.

"ehh, aku belom kasih kamu nama. Mmm.. Apa ya? Juni? June? Ahh.. Ju-Ne. Ya Ju-Ne" landak tersebut berputar-putar, seakan begitu senang diberi nama, memang begitu kenyataannya. Ju-Ne mendapatkan tuan, terlebih tuannya itu cewek yang cantik, sungguh bahagia.

Namun Ju-Ne ingat, kontraknya belum disempurnakan. Dia harus mencari cara jitu supaya si cantik menciumnya. Ju-Ne si landak mencoba bertingkah lucu, sebenarnya bertingkah lucu menyiksa batinnya, kebanggaannya sebagai landak jantan yang manly ternodai.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"cutieeee" tangan Rose mencoba meraih landak yang baru saja dia namai Ju-Ne dan mengangkatnya, mendekatkan wajahnya pada Ju-Ne si landak lucu.

Ju-Ne memperhatikan dengan jelas, bibir Rose tepat di depan matanya. Semakin dekat semakin dekat, Ju-Ne sudah mempersiapkan batinnya. Tapi sampai disitu saja, bibir Rose tak semakin mendekat. Ternyata Rose hanya mencoba menamatinya dalam jarak yang dekat, bukan menciumnya.

Si landak mengumpat dalam hatinya, dasar pemberi harapan palsu. Kalau begini kontraknya dan si cewek cantik tak akan sempurna. Dengan kaki kecilnya, Ju-Ne berlari di atas tangan Rose dan melompat ke wajah cewek tersebut.

"aaaaa" Rose berteriak, Ju-Ne berhasil menabrakkan bibir landak kecilnya ke bibir pink milik Rose.

Dalam sekejap, Ju-Ne mulai berubah ke wujud manusianya. Rose terperangah, baru kali ini dia menyaksikan perubahan wujud. Ini seperti dia sedang menonton Harry Potter, dimana seekor kucing berubah menjadi Professon McGonagall.

"aaaaa...!!!" Rose kembali berteriak setelah melihat si landak berubah dengan sempurna.

"heh anjing siapa lo?! Mesumm! Ngapain lo naked di kamar gue!!! ju-ne mana ju-ne? " Rose berteriak-teriak, dia menutupi matanya dengan kedua tangan. Pikirannya masih belum bisa menerima bahwa hewan kecilnya yang unyu berubah menjadi seorang cowok tanpa busana

"hey little piece of shit, I'm your hedgehog!" cowok tanpa busana di depan Rose mencoba meyakinkan dengan kata-katanya yang terdengar cukup kasar.




TBC

Sassy Servanm; Junros | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang