Setelah insiden ketauan motong mawar di depan rumah, Rose mendeklarasikan perang dingin terhadap June. Bagaimana lagi, dia begitu kesal pada June yang seenaknya memotong setangkai mawar yang sangat berharga. Pasalnya mawar itu dulu ditanam Rose bersama Ibunya, saat Ibunya berlibur beberapa hari mengunjungi Rose dan June tahu itu karena Rose sudah pernah bercerita
June begitu kebingungan, cara apa lagi yang harus June lakukan untuk membuat Rose menyetujui perdamaian. Kali ini berbeda dengan yang biasanya, saat June sudah mengangkat bendera putih pun Rose tak peduli. Tak ada makanan, June cuma makan mie instan dan itupun rasanya nggak karuan, kadang hambar, kadang asin, kadang bikin mual. Pujaan hati pun menghilang ke rumah orang.
"Rose, June beneran minta maaf" kata June kepada Rose yang sedang merapikan rambut panjangnya, bersiap untuk ke rumah Jaehyun. Ah, jaehyun lagi jaehyun lagi, june sampai bosan.
"..." tak ada jawaban
"June beneran nggak ada niat bikin Rose sebel, aku cuma mau—"
"mau apa, hah?!" Rose akhirnya meledak, dia sudah menahan amarahnya sedari kemarin
"kok kasar banget sih?!"
"kenapa? Emang lu salah!"
"kan niatnya bunga itu buat kamu!!" June juga ikut meledak, dia juga bisa marah. Dia sudah minta maaf tapi Rose masih seperti itu.
"gua nggak butuh bunga!!"
Brakkkk!!!
Pintu kamar Rose terbanting dengan keras, sang pemilik kamar keluar sembari menangis. Ah June tahu, pasti Rose mau melarikan diri dan menangis di pelukan Jaehyun. Dasar! June juga bisa pergi!
Tanpa persiapan apapun June keluar dari rumah dengan berjalan kaki. Persetan dengan Rose, persetan dengan Jaehyun, persetan dengan cacing di perutnya yang sedang mengadakan konser, June tak peduli. Dia ingin pergi
June terus berjalan, melewati taman dimana dulu Rose menemukannya, terlalu banyak orang, dia tak suka. Kakinya tak tahu lagi membawanya kemana, pikirannya kalut, belum pernah Rose marah seperti ini bahkan saat kunci mobilnya hilang.
Sudah lebih dari 45 menit June berjalan. Ponselnya bergetar beberapa kali tapi June tak ingin memegang benda itu sekarang, bahkan jika diajak mabar ML oleh Chan. Tak ada gunanya push rank sampai Legend kalau tak bisa jadi Legend di hati Roseanne.
June mendudukkan bokongnya di hamparan rumbut di bawah sebuah pohon dan memejamkan matanya. Baru 1 menit terpejam, ponselnya kembali bergetar, kemudian berhenti, beberapa detik kemudian ponselnya bergetar lagi. Sialan!
Perasaan June sangat tidak mengenakkan, ada sesuatu yang membuatnya sangat khawatir tapi dia sendiri tak tahu mengapa.
"June! Bego! Cepetan balik, Rose sakit!!" lisa berteriak begitu melihat wajah June. Akhirnya Chan dan Lisa menemukan June, nafas Lisa tersengal meskipun dia hanya menumpang di punggung Chan, wajar saja dia sudah mencari June dari 25 menit yang lalu.
"Anjing! Lu ngapain pergi jauh banget?!" Chan ikut berteriak tapi June sudah tak peduli, dia berlari sekuat tenaga agar dapat kembali dengan cepat. Dia lupa tentang perjanjian mereka, Rose pasti sangat kesakitan. Pantas saja June merasa sangat khawatir.
Di sisi lain, Rose terbaring di sofa dengan Jaehyun di sampingnya, dadanya sakit, seperti ada cakar yang mencengkram erat jantungnya. Namun perlahan rasa sakit itu mereda seiring jarak antara dirinya dan June semakin berkurang.
Tanpa ba-bi-bu ataupun salam, June segera masuk ke rumah, pikirnya kacau ingin segera melihat Rose namun begitu masuk yang dilihat adalah seorang Rose yang tangannya digenggam tetangga brengsek bernama Jaehyun. Begitu melihat June, Jaehyun bangun dan menghampiri lelaki landak itu.
Bugh! Tinju Jaehyun mendarat dengan sangat mulus di pipi June tapi June tak peduli, dia melangkah maju menghampiri Rose yang tak tahu kenapa mulai menangis. June menghampiri Rose, memeluk gadis itu begitu erat.
"Rose, maafin gua" June mengelus rambut coklat Rose
Rose tak bisa menjawab June, gadis itu masih menangis. Setelah itu June malah melepaskan pelukannya dan bergegas untuk pergi lagi. Hanya ingin keluar sehingga tak menyaksikan dua manusia yang tengah bermesraan, siluman sepertinya lebih baik menjauh saja daripada mengganggu.
"woi, lu mau kemana lagi?" Jaehyun yang masih berdiri meneriaki June yang ingin pergi
"bukan urusan lu!" jawab June gak kalah keras, dasar manusia tak tahu terimakasih, sudah dikasih kesempatan berduaan malah teriak ke June
"Rose butuh lu, anjing!"
"kan udah ada elu!" June tak tahan lagi, butuh apanya? Bukannya June selalu diusir kalau Rose dan Jaehyun sedang berduaan. Saat June sudah memegang gagang pintu dan ingin keluar sendiri malah dicegah. "biasanya juga gua diusir kalo kalian berduaan" buset, June marah sambil curcol
"Iyalah, bego! Itu Rose lagi curhat tentang lu ke gua!" Jaehyun tak habis pikir, posisinya disini sungguh tidak mengenakkan.
"hah?" si siluman landak kebingungan
TBC
