18

2K 323 14
                                    

"harus banget ya make baju kaya gini?" tanya June ke Rose, kemudian menatap dirinya yang mengenakan setelan hitam-hitam di tubuhnya. Tamu lain memakai pakaian yang mewah, berwarna cerah menandakan kebahagiaan, tapi Rose yang notabenenya adik dari sang mempelai pria malah memakai gaun yang menurut June sangar dan menyeramkan.

Rose menatap June tajam, tepat di manik mata June yang mulai bergetar tak tenang. "iya" jawab Rose singkat, dia sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Masih belum bisa melepaskan kakak laki-lakinya untuk orang lain, apalagi tadi dia melihat kakaknya mengikrarkan janji suci, bukan cemburu, Rose hanya belum siap ditinggal di rumah sendirian. Kedua orang tuanya kan tidak tinggal bersamanya.

"ini kan pernikahan bukan pemakaman" kata June pelan

Sial! Ternyata Rose mendengar ucapan June tersebut dan menatap June dengan galak. Menurut June, kalau sedang baik, Rose itu cantiknya seperti malaikat. Tapi kalau sedang galak, Rose itu seperti malaikat juga, malaikat pencabut nyawa yang tetap saja cantik walaupun kejam. Apakah June seorang masokhis? Coba tanya sendiri.

"Rose, senyum dong. Masak di nikahan abang sendiri malah cemberut?"

"biarin!" jawab Rose lalu meninggalkan June yang kini sibuk menggerayangi tubuhnya sendiri. Mampus! Kunci mobil tadi dimana?! Sudahlah, nanti saja, gampang. Lebih baik dimarahi Rose setelah acara selesai, bisa hancur acaranya kalau Rose marah sekarang. June memutuskan menyusul Rose.

Beberapa langkah berjalan, mereka dipaksa berhenti oleh fotografer acara, diminta untuk berfoto sebagai bukti kehadiran dan kenang-kenangan.

"Jun! Sini, cepet!" teriak Rose ke June yang tertinggal. Parah, siapa juga yang berjalan mendahului. Tapi biarlah, Girls always right.

"iya-iya" kata June, menurut kepada tuannya yang sedang dilanda penyakit emosi.

"deketan dong! Lu jijik sama gua?!" June melongo, fotografernya juga melongo. Galak banget nih cewek. Tanpa berkata-kata akhirnya June nurut saja, fotografernya senyum miris. Suami-suami takut istri.

June menunggu hasil fotonya dengan Rose, sedangkan Rose sudah kembaali meninggalkannya. Dia menyusul Rose dengan segera dan kini mereka berdua berjalan mendekat ke mempelai, memberi selamat kepada keduanya. June memegang bahu Rose yang bergetar, ingin menangis.

"eits, bawa cowok nih, kirain bakalan dateng sendiri" goda Chanyeol setelah melihat adiknya bersama cowok yang tak dikenalnya. Yah, sebenarnya dia juga tahu kalau Rose sudah putus dengan Taeyong, buktinya foto-foto di instagram Rose yang mengandung unsur Taeyong sudah tak terlihat sama sekali. Sebagai kakak dia juga mengawasi Rose melewati sosial media.

Rose memukul bahu Chanyeol, sudah ingin menangis masih saja digoda seperti itu. Dasar Chanyeol, tak berperikesaudaraan! Istri Chanyeoo hanya bisa tertawa kecil.

"nama lu siapa?" tanya Chanyeol ke June, sedikit mengintrogasi tak masalah kan? Chanyeol berhak penasaran dengan cowok yang dibawa adiknya ke pernikahannya. June bersyukur saat ini hanya ada chanyeol, untung orang tuaa Rose sedang berbincang dengan teman-temannya.

"hah?" June lemot banget hari ini, otaknya sudah terlalu lelah karena harusmemahami Rose, "Ju-June"

"kita pernah ketemu ya? Muka lu nggak asing"

"be-belom kok bang" kata June gagap, yah kemampuannya menghilangkan ingatan memang tidak sempurna, orang yang ingatannya dihilangkan dapat mendapatkan kembali ingatannya. Sebenarnya kemampuan June lebih cocok disebut memudarkan ingatan bukan menghilangkan karena ingatan itu dapat kembali.

"oiya Rose, ada Jaehyun tadi" ucap Chanyeol yang baru saja ingat bahwa tadi dia sempat berbincang dengan Jaehyun

"eh, dia balik dari Amrik?" Rose keheranan, Jaehyun tidak memberitahunya sama sekali.

"iya, dia langsung dari bandara tadi. Sekarang udah balik ke rumah" ungkap Chanyeol kepada adiknya




***






"Jun, ayo cepet! Gua mau ketemu Jaehyun!" ajak Rose, ditariknya tangan June segera setelah acara selesai. Biarlah dia meninggalkan Chanyeol dan orang tuanya, toh mereka akan bertemu lagi. Tapi dengan Jaehyun? Belum tentu.

"t-tapi Rose?" June gelagapan

"apa?!"













"kunci mobilnya ilang"







"June!!!!!" teriak Rose tak tertahankan, orang-orang yang masih berada disana menatap heran.














***












*Di suatu waktu yang tak tentu*










"eh Rose, gua lupa mau ngasih ini" June menyodorkan selembar kertas yang agak tebal




"hah? Apaan?" Rose yang duduk di sofa mengulurkan tangan untuk menerima pemberian June





"foto"












"foto"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Juneeeee! Kok lu lebih cerah dari gua sihhhh?"







"yaiyalah, kan waktu itu muka lu emang lecek banget" bersamaan itu June berlari, menghindari Rose yang sudah siap menjambak rambutnya

Sassy Servanm; Junros | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang