Dua

951 119 4
                                    

"Jadi...?" tanya Krystal menatap ayahnya itu penuh harap."Papa gabisa nemuin informasi tentang dia" jawab Alex ayah Krystal dengan nada yang terdengar aneh.Krystal menatap ayahnya itu tak percaya.

Alex adalah seorang polisi.Bahkan ia adalah pemimpin polisi disalah satu wilayah. Alex sangat dihormati oleh orang-orang. Selain karna pekerjaanya, ia juga selalu bisa melacak keberadaan orang. Ia selalu berhasil mendapatkan informasi detail tentang seseorang. Tapi kenapa kali ini Alex tidak bisa mendapatkan informasi tentang Amber?

"Papa bercanda ya?" tanya Krystal. "Ayolah pa,aku lagi ga pengen bercanda" lanjut Kystal."Papa ga bercanda Krystal.Papa serius" Alex menatap anak tunggalnya itu lekat.

"Tapi.. Gimana bisa,,sedangkan papa..." ucap Krystal menggantung.

"Papa juga gak tau.Ini pertama kalinya papa gabisa nemuin satu informasipun tentang seseorang. Papa yakin,dia bukan sembarang orang" ucap Alex.

"Ngomong-ngomong kenapa kamu pengen tau banget tentang laki-laki yang bernama Amber itu?"

"Entah.Aku penasaran aja sama dia" Krystal mengangkat bahunya."Sejak kapan kamu jadi kepo banget tentang seseorang?" Alex menatap Krystal curiga. "Sejak ketemu Amber" jawab Krystal santai.

"Udahlah,gausah ngurusin hidup orang. Mending kamu tidur,sekarang udah jam 11 malem" suruh Alex. Krystal mengangguk dan berjalan keluar dari ruang kerja Alex.Raut wajahnya terlihat kecewa.

'Misterius banget sih' batin Krystal.

***

"Segitunya ya lo pengen tau banget tentang Amber" celetuk Luna menyeruput jus jambunya."Yaa gimana yaa,penasaran aja gitu gue" ucap Krystal."Daripada lo mikirin yang ga penting,mending cari cowo. Ga bosen apa jomblo terus?" tanya Sulli.

Krystal sudah menjomblo kurang lebih 2 tahun.Krystal hanya pernah sekali berpacaran dengan lelaki bernama Sehun.Tapi hubungan mereka harus berakhir,karna Sehun dengan terang-terangan bahwa ia mencintai gadis lain.

Kecewa?

Pasti.

Tapi setidaknya ia sudah jujur.Dengan sangat amat terpaksa,Krystal harus merelakan kekasihnya itu.

"Lo juga jomblo curut!" Krystal melempar gulungan tisu dan tepat mengenai wajah Sulli."Yaa kan gue cuma ngasih saran biar lo ga kurang kerjaan" balas Sulli.

"Mata-matain yuk?" ajak Suzy.Ketiga sahabatnya itu langsung menatap Suzy terkejut."Gausah sok-sokan jadi Spy deh.Mata-matain anak bocah aja masih ketauan" sahut Luna.

Pernah suatu saat mereka berempat mengikuti kemana perginya sepupu Sulli yang berumur 5 tahun.Mereka sengaja melakukan itu karna sepupu Sulli yang bernama Sherly sempat muntah karna baru saja membeli es krim.

Dan mereka berempat berinisiatif untuk mencari tau dimana Sherly membeli es krim tersebut.Belum sampai ke tempat yang dituju.Mereka sudah terlebih dahulu ketauan.

Mendengar ucapan Luna,Suzy langsung memajukan bibirnya. "Makin kurang kerjaan deh.Mending kalian belajar daripada ngurusin orang" ucap Sulli."Nah loh,sejak kapan lo jadi bijak gini?" Krystal menatap Sulli heran.

"Gatau.Sejak sakit,gue mendapat pencerahan" Sulli memegang dadanya dan berakting dramatis. Melihat itu Krystal meletakkan punggung tangannya di dahi Sulli. "Pantes panas" gumam Krystal. Mendengar itu Sulli langsung menjitaknya.

Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang