Krystal POV
Kalian tau ga saat ini gue lagi dimana dan sama siapa?
Jawabannya adalah...
Di mobil with Amber!
You hear me?
Amber!
Gue gatau apa setan yang merasuki diri dia sampe mau nganterin gue pulang. Gue ga dijemput Pak Roy karna beliau ada keperluan sama papa.
Tapi disini sayangnya suasa canggung banget. Selain karna kejadian di perpustakaan tadi,Amber juga ga ngajak gue ngobrol.Palingan tadi iya, tapi cuma nannya alamat rumah gue doang.
Ngeselin kan?
Ini orang terbuat dari apa sih?
"Amb" panggil gue mencoba memecah keheningan."Hmm" dia cuma bergumam nanggepin panggilan gue.
Ya Tuhan...
Jawab
"Iya?" kek.
"Ada apa?" kek.
"Iya kenapa?" kek.
Atau mungkin
"Iya sayang?" kek.
Cuek-cuek amat sih jadi orang.Dan ini pertama kalinya cewe secantik gue dicuekin sama cowok.
Sumpah.
Bukannya gue sombong,tapi ini fakta!
"Kok gue jarang liat lo di sekolah ya?" tanya gue.Ya karna emang gue kepo banget. Dia satu sekolahan sama gue, tapi begonya gue,3 tahun sekolah disana dan gue baru kenal dia.
Ga masuk akal?
Emang.
Tapi itulah kenyataannya.
"Gue lebih suka menyendiri" jawabnya tanpa menoleh."Sendiri itu kan ga enak" kata gue jujur.Bener kan? Sendiri itu ga enak.Kaya ga punya temen.
But,remember!
Artian sendiri dan jomblo disini berbeda!
"Itu buat lo.Enggak buat gue" balasnya. "Apa lo ada masalah sampe-sampe lo----" ucapan gue berhenti karna dia potong."Sampe" Amber ngeberhentiin mobilnya didepan gerbang rumah gue.
"Makasih ya" kata gu tulus dan juga senyum semanis mungkin."Hmm" dia mengangguk. Ngeliat itu gue ga senyum lagi.Tapi cemberut. Gue membuka pintu mobilnya dan saat gue pengen nutup pintunya lagi dia ngomong satu kalimat yang bikin gue melongo.
"Jangan cemberut.Cantiknya ga keliatan"
-------
SKIP
-------Sedari tadi Krystal terlihat seperti orang gila.Bagaimana tidak?Ia terus tersenyum dan memukul bantal berkali-kali. Ia juga terus bergumam nama 'Amber' dengan senyum menghiasi wajahnya.
Seperti sekarang,Krystal tengah tiduran dengan posisi menghadap langit kamarnya dan tangan memeluk bantal.
"Kok gue seneng banget ya?Padahal dia cuma bilang gitu doang" gumam Krystal. "Tapi kan itu secara ga langsung dia bilang kalo gue cantik" Krystal mengulum senyumnya dan menggigit bantal.
"Ahh,baru pertama kalinya gue seseneng ini dibilang cantik sama orang" Krystal terus bergumam tentang kejadian tadi sore.Amber yang secara tidak langsung mengatakan bahwa Krystal cantik.
Hanya seperti itu.
Tapi efeknya sangat berpengaruh pada Krystal.
"Non,makan malam.Sudah ditunggu tuan dan nyonya dibawah" pembantu rumah Krystal mengetuk pintu kamar Krystal. "Iya!" teriak Krystal dari dalam. Krystal berdiri dan berjalan ke meja makan untuk makan malam bersama kedua oangtuanya itu.
Saat sudah duduk,Krystal langsung mengambil nasi dan beberapa lauk pauk yang ia letakkan diatas piringnya.
"Anak mama keliatan bahagia banget" celetuk Bella,ibu Krystal. "Keliatan banget ya?" tanya Krystal polos. "Jelas keliatan. Orang dari tadi kamu senyum" sahut Alex.
'Berarti dari tadi gue senyum dong? Kok ga nyadar ya?' batin Krystal.
"Lagi fall in love ya?" tebak Alex. "Enggak" elak Krystal."Terus?" tanya Bella. "Gatau.Lagi seneng aja" jawaban Krystal membuat kedua orangtuanya saling berpandangan. "Udah udah gausah dibahas.Lanjutin aja makannya" ucap Krystal agar kedua orangtuanya itu tak bertanya lebih jauh.
Selesai makan malam,Krystal kembali ke kamar dan memainkan ponselnya di atas kasur.
Amber.
Satu nama yang terus berputar-putar di otaknya.Krystal berinisiatif untuk mencari semua akun sosial media Amber.
Mulai dari Instagram,facebook, twitter, snapchat,ask fm,path,dan masih banyak lagi.Tapi Krystal tak menemukan satupun akun dengan nama
'Amber Radmilo'
Membuat Krystal benar-benar dilanda bingung.
'Jaman sekarang masa iya masih ada yang belum punya sosmed?' batin Krystal bertanya-tanya.Amber benar-benar sosok yang tertutup.Membuat Krystal makin ingin tahu tentangnya.
***
Pagi ini masih terlihat gelap.Matahari belum muncul.Jam juga masih menunjukkan angka 5:30.Tapi Krystal sudah berada di sekolah karna entah mendapat hidayah darimana,Krystal ingin berangkat pagi dan menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di sekolah elit ini.
Tapi sepertinya Krystal terlambat. Karna terlihat seorang lelaki tengah berdiri halaman sekolah.Tepat dibawah pohon.
Lelaki itu tidak tampak terlalu jelas karna pencahayaan yang minim. Krystal memutuskan untuk mendekat kearahnya untuk mengetahui siapa sosok tersebut.
"Sudah berapa kali saya katakan! Jangan pernah menyangkut pautkan saya dengan mereka!" Krystal terlonjak kaget mendengar bentakan sosok yang sudah tinggal beberapa meter darinya.
Seketika matanya terbelelak mengetahui sosok itu.
Amber.
Krystal bersembunyi dibelakang salah satu ruangan dan menajamkan pendengarannya.
"Saya tidak peduli.Bahkan jika mereka mati sekalipun!"
Hati Krystal berdegup kencang mendengar bentakan Amber yang terdengar murka.
"Ingat kalimat ini baik-baik.Saya.Amber. Radmilo.Achilles. Bersumpah. Tidak.Akan. Meneruskan. Pekerjaan. Orangtua.Saya. Sampai. Kapanpun" ucap Amber dengan penekanan disetiap kata.
Lagi-lagi Krystal dibuat terkejut oleh perkataan Amber.Bahkan jantungnya hampir copot.
'Achilles?Oh God!Dia pemilik sekolah ini?!' batin Krystal berteriak.
Krystal buru-buru kabur saat melihat Amber memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan membalikkan tubuhnya.
Krystal termenung.Ia terus terdiam memikirkan kejadian subuh tadi. Bahkan Krystal menolak ajakan sahabat-sahabatnya untuk pergi ke kantin.
'Tidak akan meneruskan pekerjaan orangtuanya? Emang orangtua dia kerja apaan?' batin Krystal kepo.
'Pasti pengusaha deh.Atau mungkin pekerjaan lain?Tapi gue yakin pekerjaannya berat banget sampe Amber aja gamau jadi penerusnya. Pekerjaan berat tapi menghasilkan duit banyak.Buktinya,ternyata Amber pemilik sekolah yang gue tempatin saat ini'
Sampai saat ini,Krystal belum memberi tahu ketiga sahabatnya bahwa Amber adalah pemilik sekolah Achilles International School.Krystal lebih memilih bungkam.Belum saatnya.
'Gabisa bayangin gue segimana kayanya Amber.Pasti gue cuma seperempatnya kali ya?'
'Mobil aja Lykan Hypersport.Pasti rumahnya melebihi istana negara'
'Kok gue jadi mikirin harta dia sih?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Hurt
FanfictionTerkadang kamu harus merelakan. Bukan karena tak sayang,tapi karena ada sesuatu yang memang tak bisa dipaksakan. /Non-Baku/