Enam

712 106 6
                                    

Krystal terlihat tidak fokus dengan makanannya. Ia terus melirik kearah Amber yang malam ini terlihat lebih tampan dari biasanya.Padahal pakaiannya simpel.

Hanya kemeja jeans,celana jeans,dan sepatu.

Tapi daya tarik Amber lah yang membuat Krystal tak bisa membuatnya berpaling.

"Gue tau gue ganteng.Tapi liatinnya biasa aja dong" celetuk Amber tanpa menatap Krystal dan sibuk dengan makanannya. Krystal menggaruk tengkuknya yang tak gatal.Pasti wajahnya sudah memerah saat ini tertangkap basah tengah menatap Amber.

Krystalpun kembali melahap makanannya. Walaupun matanya tak bisa berhenti untuk melirik lelaki dihadapannya saat ini.

"Lo cantik" ucap Amber saat sudah selesai makan dan mengelap bibirnya dengan tisu.Krystal yang mendengar itu langsung tersedak.

Uhuk!Uhuk!

Dengan sigap,Amber langsung menyodorkan Krystal minuman yang langsung Krystal minum dan teguk sampai sisa setengah.

"Lebay" celetuk Amber.

"Siapa?"

"Elo lah.Dibilang cantik aja langsung keselek. Baru pertama kali dibilang cantik ya?"

Mendengar itu mood Krystal turun. Wajahnya langsung ditekuk dan bibirnya cemberut.

"Kalau iya,berarti selama ini orang yang deket sama lo bego.Masa ga pernah bilang sih kalo lo cantik? Bahkan cantiknya elo udah kelewat batas" lanjut Amber membuat mood Krystal menjadi naik drastis.

Krystal tidak bisa menahan senyumnya. "Gombal!" Krystal melempar gulungan tisu dan tepat mengenai wajah Amber."Dih,gue serius tau" balas Amber.

"Kok bisa sih?Pake susuk ya?" tuduh Amber. "Sembarangan!" Krystal memukul pelan lengan Amber."Ini tuh asli. Original.Tanpa bahan pengawet" lanjut Krystal jengkel.Melihat itu Amber terkekeh.

Krystal terpana melihat senyuman seorang Amber yang baru pertama kali ia lihat.

Benar-benar menawan.

"Iya iya.Percaya kok gue" ucap Amber dengan sisa tawanya."Btw,lo beneran udah sekolah di Achilles 3 tahun?" tanya Krystal yang masih tak percaya karna selama ini ia tak pernah melihat sosok Amber.

"Iya" Amber mengangguk."Kok gue gapernah liat elo ya?" gumam Krystal bingung.

"Itu karna waktu kelas 10 sama 11 gue jarang masuk sekolah"

"Pantesan"

"Hmmm" Amber meneguk frappucino-nya.

"Kok jarang masuk sekolah?"

"Ada urusan"

Krystal mengangguk.Dia tak mau bertanya lebih lanjut karna mungkin itu adalah privasi Amber.

"Udah kan makannya?Yuk pulang" ajak Amber."Ayo.Tapi ini pesenannya belum dibayar" ucap Krystal."Oh iya" cengir Amber dan memanggil salah satu pelayan restaurant mewah tersebut.

Pelayan tersebut meletakkan billing pesanan mereka diatas meja.Reflek Amber dan Krystal ingin mengambil bill itu untuk dilihat.Sampai tangan mereka saling bersentuhan."Gue dulu" ucap Amber dan langsung menarik kertas kecil itu.

Hati Krystal berdegup kencang tak karuan. Ini pertama kalinya ia bersentuhan kulit dengan Amber.

Amber mengeluarkan dompetnya dan memberikan pelayan tersebut 5 lembar uang bergambar soekarno-hatta. "Ambil aja kembaliannya" ucap Amber. "Yuk" Amber menyadarkan Krystal.

Krystal mengangguk dan mengikuti langkah Amber keluar dari restaurant tersebut.

Ketika tangan kita tak sengaja bersentuhan. Apa hati lo juga ikut tersentuh?
-Krystal

***

"Krystal!" teriak Luna."Apaan sih?" tanya Krystal jengkel karna sahabatnya itu teriak-teriak."Dasar budeg! Daritadi dipanggilin ga nengok. Beli korek kuping sana" suruh Luna.

Mendengar itu Krystal mendengus.

"Kenapa?" tanya Krystal lagi."Lo kenapa sih?Dari tadi ngelamuuun mulu. Ada masalah?" tanya Sulli. "Enggak kok" Krystal menggeleng. "Terus?" Suzy menatap Krystal heran.

"Gapapa"

"Wahh gitu lo ya.Fine!Gamau cerita ke kita-kita" Luna sok berakting marah pada Krystal."Oke oke.Gue cerita.Tapi jangan teriak-teriak" ucap Krystal serius. Ketiga sahabatnya itu mengangguk semangat dan langsung mendekatkan tubuh mereka pada tubuh Krystal.

"Kemaren gue dinner sama Amber" beritahu Krystal.Ketiga sahabatnya itu menatap Krystal terkejut sekaligus tak percaya.Mulut mereka melongo. Sampai akhirnya mereka tertawa keras.

"Hahaha anjir!Segitunya ya lo terobsesi sama Amber sampe-sampe ngarang cerita?" ucap Luna dengan tawa menggelegarnya."Ish!Gue serius tau. Terserah mau percaya apa enggak" balas Krystal jengkel.

Mereka bertiga langsung menghentikan tawanya dan menatap Krystal intens.

"Lo serius?" tanya Suzy.Krystal mengangguk. "Ngapain amat gue boong. Nambah dosa aja.Dosa gue udah numpuk tau" ucap Krystal.

"What the fuck!Gila gila gila!Astaga Krystal! You're the lucky person ever!" teriak Suzy heboh mengipas-ngipas wajah dengan telapak tangannya. Melihat itu Krystal memutar bola malas.

Pasti para sahabatnya itu mengingkari janji untuk tidak berteriak.

"Kok bisa sih?" Sulli membuka suara. "Takdir" jawab Krystal seadanya. "Wah wah wah.Sumpah gue merestui hubungan kalian.Udah sana langsung nikah aja lahh" ucap Luna ngelantur. "Iya. Besok gue langsung nikah sama dia" balas Krystal tak kalah ngelantur.

"Hebat lo bisa mencuri perhatian seorang Amber!" Sulli mengacungkan kedua ibu jarinya.Krystal tersenyum bangga dan menepuk-nepuk dadanya. Ia langsung mendapat jitakan dari sahabat-sahabatnya.

-------
SKIP
-------

"Krystal?Lo ngapain masih di sekolah? Nyabe ya?" tanya Amber keluar dari mobilnya dan menghampiri Krystal."Ish!Kebiasaan kalo ngomong tuh disaring dulu kenapa. Masa iya cantik-cantik gini dibilang cabe-cabean" Krystal menatap Amber jengkel.

Yang ditatap hanya tertawa mendengar itu.

"Terus?Kenapa masih di sekolah?" tanya Amber lagi."Supir gue belum dateng-dateng dari tadi" jawab Krystal. "Bareng gue aja" ajak Amber.

"Bener nih?"

"Engga.Bercanda" balas Amber datar membuat Krystal cemberut."Ya enggaklah. Gue serius.Udah ayo" Amber menarik lembut tangan Krystal menuju mobilnya.

"Kalo lo ga dijemput.Lo bisa minta gue buat nganterin lo pulang" ucap Amber tanpa menoleh karna pandangannya lurus menatap jalanan. "Yakali.Kesannya lo kaya supir gue" ucap Krystal tak enak.

"Gapapa elah.Rela gue mah jadi supir cewe cantik" mendengar itu pipi Krystal memerah."Najong!" Krystal memukul pelan lengan Amber."Modus banget" lanjut Krystal."Gue modusnya sama elo doang loh" Amber menatap Krystal serius.

"Eh?Serius?"

Amber mengangguk yakin.

"Kalo gue boong.Lo potong nih jari gue" Amber mengangkat tangannya.

"Iih serem.Gue bukan psikopat"

"Ya biar lo percaya aja" Amber mengangkat bahunya.Sudut bibir Krystal tertarik keatas membentuk sebuah senyuman.

"Mau mampir dulu ga?" tawar Krystal saat mereka sudah sampai didepan rumah Krystal."Ga usah makasih. Kapan-kapan aja" tola Amber halus.

"Kapan?" tanya Krystal yang sepertinya ingin sekali Amber mengunjungi rumahnya.

"Gatau.Mungkin 5 tahun lagi"

Mata Krystal terbelalak mendengar ucapan Amber.

"Lama amat"

"Sekalian ngelamar elo" Amber mengedipkan sebelah matanya.

Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang