"Percuma lo dari tadi mondar-mandir ga danta" celetuk Eric meminum sodanya pada Amber yang sedari tadi terus berjalan mondar-mandir. Wajahnya terlihat cemas dan gusar.Ia terus mengacak-acak rambutnya.
"Lagian kenapa ga lo samperin aja coba kemaren" ucap Eric lagi."Ya mana gue kepikiran.Yang ada di pikiran gue ya cuma satu.Kabur" balas Amber menatap Eric. "Gimana kalo orang itu lapor ke polisi?" tanya Amber mengacak rambutnya frustasi dan duduk disamping Eric.
"Gaakan.Gue jamin"
"Jangan-jangan elo ya yang ngikutin gue?" tuduh Amber yang langsung mendapat jitakan dari Eric."Si goblok! Ngapain gue ngikutin elo.Kaya gaada kerjaan lain aja" Eric menatap Amber jengkel.
"Ya terus?Kok lo bisa jamin?"
"Karna dia udah kehilangan jejak lo duluan. Dan lo juga bilang, sesampenya disana juga lo udah ga liat itu mobil lagi"
Amber mengangguk-anggukan kepalanya mendengar ucapan Eric. Apa yang dikatakan Eric benar juga.
"Apa mobilnya?" tanya Eric."Mini cooper warna biru" jawab Amber.
"Plat nomor?"
"Mana keliatan malem-malem gitu"
Eric manggut-manggut mendengarnya.
"Tapi satu yang gue hafal dari mobil itu. Bemper depan mobilnya penyok"
-------
SKIP
-------Krystal tersenyum lebar mendapati Amber tengah duduk di tempat biasa. Yaitu di sofa rooftop.Pada saat jam istirahat Krystal tidak ikut pergi ke kantin bersama sahabatnya. Melainkan pergi ke rooftop untuk menemui Amber.
"Hai" sapa Krystal sok akrab dan duduk di sebelah Amber.Amber menoleh dan menautkan alisnya. "Ngapain lo?" tanya Amber menatap Krystal bingung."Mau ketemu elo" jawab Krystal jujur.
"Kangen ya?" Krystal menatap Amber tak percaya.
Seorang Amber bisa bercanda juga ternyata.
"Iya" Krystal mengangguk dan tersenyum manis.Melihat itu,Amber mengalihkan pandangannya dan menelan ludahnya dengan susah payah.
'Dia bidadari ya?' batin Amber.
"Kok jarang banget masuk kelas?" tanya Krystal yang sudah mulai berani menanyakan urusan Amber.
"Lo tau jawabannya"
"Hah?"
"Gue gasuka keramaian" Amber memutar bola malas."Pantesan.Jadi lo kalo belajar di perpus ya?Tunggu sepi dulu?" tanya Krystal lagi.Amber mengangguk menanggapinya.
"Kenapa belajar sendiri?Kok ga diajarin guru?"
"Gue diajarin kalo mau doang"
Krystal ber 'oh' ria mendengarnya.
"Apa ada alasan lain lo suka menyendiri?" tanya Krystal hati-hati. Mendengar itu Amber langsung menoleh dan menatap Krystal terkejut. Tapi sedetik kemudian,raut wajah Amber kembali normal.
"Patah hati" diluar dugaan.Amber menjawab pertanyaan Krystal dengan jujur.
'Bener kata Luna' batin Krystal.
"Lo boleh patah hati.Tapi jangan sampe lo menutup hati lo untuk orang yang baru" ucap Krystal.
"Mungkin iya gue suka menyendiri karna patah hati adalah salah satu alasannya. Tapi kalo lo mikir gue menutup hati gue untuk orang baru, lo salah besar.Gue selalu membuka hati gue untuk siapapun.Gue selalu mempersilahkan seseorang masuk ke hati gue untuk menggeser kedudukan nama dia.Tapi asal lo tau.Itu ga mudah" balas Amber menatap Krystal lekat.
"Dan sampai sekarang gue selalu berharap ada cewe yang bisa ngeluluhin hati gue dan menggantikan posisi dia sebagai penguasa hati gue" lanjut Amber menunduk.
"Kalo lo mau.Gue ga keberatan untuk jatuh cinta sama lo" Amber mendongakkan kepalanya dan menatap Krystal terkejut."Gue serius" Krystal mengangkat bahunya.
"Lo lucu.Cinta ga semudah itu.Cinta datengnya tulus dari hati" Amber terkekeh hambar. "Dan cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu" tambah Krystal.
Amber terdiam.Karna apa yang diucapkan Krystal benar adanya.
"Punya mantan berapa?" tanya Krystal kepo."Satu" jawab Amber. "Gue juga" ucap Krystal sumringah.
"Ooh"
Krystal cemberut mendengar Amber yang hanya menanggapi ucapannya dengan 'oh'.
"Mau cerita?" tawar Krystal.Amber menoleh dan menatap lekat Krystal beberapa saat membuat Krystal terlihat salah tingkah karna di tatap intens seperti itu.
"Dulu.2 tahun yang lalu gue punya pacar. Kita pacaran berjalan 1 tahun 9 bulan. Dan hubungan kita harus putus di tengah jalan"
"Boleh tau alasannya?"
"Karna hubungan kita ga disetujui sama sekali sama orangtuanya" lirih Amber. "Kok gitu sih?Seharusnya sebagai orangtua mendukung apapun yang membuat anaknya bahagia" protes Krystal.
"Tapi kalo gue jadi orangtua dia,gue juga akan melakukan hal yang sama" Krystal menatap Amber tak percaya.
"Loh kok?"
"Gantian" ucap Amber.
"Gantian apa?"
"Ceritanya.Gue udah cerita.Sekarang elo"
"Gue bakal cerita kalo lo ngasih tau siapa nama mantan lo"
Amber mendengus mendengar itu.
"Air"
"Hah?"
"Namanya Air"
Krystal mengangguk-anggukan kepalanya.
'Air siapa?' batin Krystal bertanya-tanya.
"Udah kan?Sekarang elo"
"Nama mantan gue Sehun.Kita pacaran 5 bulan.Dan kita putus karna dia suka sama cewe lain" jelas Krystal singkat.
"Udah?" tanya Amber.Krystal mengangguk. "Kok dikit amat sih?" protes Amber."Ya emang adanya kaya gitu" jawab Krystal.
"Nanti malem,mau makan malem bareng gue?" ajak Amber dengan nada gugup terselip disana.Tapi Amber berusaha menutupinya dengan bersikap santai.
Krystal melongo mendengar itu.
'Seriusan ini Amber ngajak gue dinner?' batin Krystal menjerit.
"Ya kalo gamau gapapa.Ga akan maksa kok gue" ucap Amber karna sedari tadi Krystal tak menjawab ajakannya. "Mau kok.Gue mau.Lo jemput apa gimana?" tanya Krystal.
"Gue yang ngajak.Berarti gue yang antar jemput elo" jawab Amber."Oke, jam berapa?" tanya Krystal lagi."Jam 8" mendengar itu Krystal mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya.
Seandainya lo tau.Gue udah jatuh cinta sama lo sejak pertemuan pertama kita.
-Krystal-------
SKIP
-------"Ahhh!Gue ga punya baju!!" pekik Krystal kesal.Dia terus menatap kearah lemari besarnya yang tengah terbuka. Memperlihatkan sangat banyak pakaian mahal disana.
"Duuh,pake yang mana ini?" gumam Krystal yang sudah mengeluarkan semua dress yang ia punya.Krystal memilih-milih dress yang terlihat bagus.
Krystal memilih dress selutut tanpa lengan berwarna biru donker.Ia menatap lekat dress tersebut dan akhirnya mengangguk."Fix pake yang ini!" Krystal tersenyum dan masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Setelah dress itu sudah terpakai.Krystal bercermin.Dia memutar-mutar tubuhnya.Selain memperhatikan pakaiannya,Krystal juga memperhatikan wajahnya yang sudah dipoles make up tipis.
"Gue udah cantik belum sih?" gumam Krystal terus memperhatikan penampilannya. "Pengen ketemu Amber kayaknya ribet banget. Padahal kalo di sekolah biasa aja" lanjutnya.
"Ah,tapi ini kan beda.Pokoknya gue harus tampil perfect!"
Tak lama kemudian ponsel Krystal bergetar. Ia meraih ponselnya dan mendapat pesan dari nomor tak dikenal.
Gue udah didepan rumah lo
-Amber
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Hurt
FanfictionTerkadang kamu harus merelakan. Bukan karena tak sayang,tapi karena ada sesuatu yang memang tak bisa dipaksakan. /Non-Baku/