Delapan

621 102 7
                                    

Diantara milyaran manusia,pasti Tuhan mempunyai alasan mengapa aku dan kau dipertemukan.
-Amber

Saat ini Kryber tengah duduk di kursi bioskop. Mereka terlihat serius melihat adegan demi adegan yang muncul. Terkadang juga Krystal langsung menenggelamkan wajahnya di bahu Amber karna melihat sesuatu yang seram.

Kryber menonton film tentang 'Mummy'.

Berbeda dengan Amber.Amber terlihat santai menonton itu.Terkadang ia tertawa dan menelan ludahnya saat adegan panas muncul.

"Itu tadi kisah nyata atau enggak sih?" tanya Krystal saat mereka sudah keluar dari teater."Engga" Amber menggeleng. "Kok kaya beneran ya?" ucap Krystal bingung."Ya namanya juga film luar.Editannya ga diraguin lagi" Krystal mengangguk setuju.

"Serem tadi mummy cewe-nya" celetuk Krystal."Kalo kata gue dia cantik" balas Amber bertentangan dengan Krystal."Kalo gue jadi Nick. Gue pasti mending ikut dia jadi mummy, terus kita nikah.Jadi penguasa dunia" lanjut Amber sumringah.

"Ih!Mana bisa!Itu cuma tipuan doang tau!"

"Biarin.Nick-nya aja yang bodoh. Dikasih yang hot gamau" Amber mengangkat bahunya.Mendengar itu Krystal geleng-geleng kepala dengan pikiran lelaki yang ingin enaknya doang.

"Oh iya,kita makan siang dulu ya? Abis makan kita ke toko buku" ucap Krystal. "Ngapain ke toko buku?" tanya Amber."Beli paku" jawab Krystal jengkel.

"Lah?Kalo mau beli paku mah di toko material. Kok di toko buku sih?" Amber menatap Krystal bingung.

"Ish!Jangan oon ooh banget kenapa sih jadi orang"

"Kok larinya jadi ke oon?Gue bener kan?" Amber menunjuk dirinya sendiri. "Kita ke toko buku ya mau beli buka lah Amber sayangg" ucap Krystal gemas.

"Ooh,,bilang dong.Tinggal bilang mau beli buku aja ribet amat. Pake bilang mau beli paku segala"

"Males gue debat sama lo.Ayo" Krystal menarik tangan Amber suatu restaurant steak.

*Di toko buku

Krystal sedari tadi mondar-mandir mencari buku yang menarik untuk ia baca. Dan untuk ia beli tentunya.

Berbeda dengan Amber.Ia terlihat anteng disalah satu rak tempat kumpulan komik.Disana Amber numpang baca salah satu komik yang plastiknya sudah terbuka.Sembari menunggu Krystal.

Dan tentunya kegiatan Amber diawasi oleh salah satu penjaga toko tersebut. Entah karna ia takut Amber mencuri, atau karna wajah Amber yang tampan. Penjaga wanita tersebut terlihat terus memperhatikan wajah Amber dengan senyumnya.

Saat satu komik sudah selesai Amber baca, Amber mencari-cari komik lagi yang akan ia baca selanjutnya. Tiba-tiba penjaga tersebut mengambil salah satu komik yang plastiknya sudah terbuka dan menyodorkannya pada Amber.

Amber mendongakkan kepala dan menatap bingung komik tersebut.  "Ini komiknya bagus.Mungkin kamu bisa suka" Amber mengambil komik yang disodorkan tersebut dengan ragu. "Ini tentang apa?" tanya Amber.

Wajah pelayan tersebut terlihat bingung dan salah tingkah.Ia kembali melirik komik yang baru saja ia berikan pada Amber."Itu..itu tentang basket" jawabnya melihat cover yang bergambar seorang pria memegang bola basket.

Amber mengangguk-anggukan kepalanya mengerti."Tapi saya ga suka basket" ucap Amber.Pelayan tersebut terlihat terkejut. "Terus sukanya apa?" tanyanya.

Belum Amber menjawab tiba-tiba Krystal datang memeluk manja lengannya. "Ayo sayang kita pulang, aku udah selesai belanjanya" ucap Krystal tersenyum manis. Krystal langsung menarik tangan Amber pergi setelah menatap dingin pelayan wanita tersebut.

Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang