Satu

2.6K 143 6
                                    

"Krys" panggil Luna sahabat Krystal. "Apaan?" sahut Krystal menoleh. "Nanti istirahat ke kantin ga?" tanya Luna. "Gatau,males" Krystal mengangkat bahunya.

"Ke kantin ya?Gue laper nihh" Luna memegang perutnya yang terasa lapar. "Kan ada Suzy" Krystal melirik gadis cantik yang tengah sibuk dengan ponselnya."Dia gabisa. Ya kan Suz" Luna menyenggol Suzy membuat ia langsung menoleh.

"Hah?Apaan?" tanya Suzy dengan tampang bingungnya.

"Lo gak bisa ke kantin"

"Iya" Suzy menganggukan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Krystal.

"Lagi males" jawab Suzy santai dan kembali memainkan ponselnya."Jadi cewe kok males-malesan" celetuk Krystal yang langsung mendapat jitakan dari Suzy."Ngaca anjing" Krystal tertawa mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Oke oke berhubung gue sahabat yang baik.Jadi,,ya udah"

"Ya udah apaan?"

"Yaudah gue temenin lo ke kantin"

"Gitu dong!" Luna langsung memeluk Krystal. "Udah udah.Sesek nafas ini gue" Luna melepaskan pelukannya dan menunjukkan cengiran khasnya.

-------
SKIP
-------

Saat ini Krystal tengah meminum jus alpukatnya, sesekali ia tertawa karna ia sedang membaca cerita humor di ponselnya.

"Gila ish" celetuk Luna."Siapa?" tanya Krystal. "Ya elo lah.Ketawa-ketawa sendiri. Tuh liat,diliatin satu kantin" Krystal langsung memperhatikan ke sekelilingnya. Dan benar saja,hampir seluruh pengunjung kantin menatap ke arahnya.

"Yaelah,orang cantik mah bebas" ucap Krystal santai dan kembali sibuk dengan ponselnya."Iyain" balas Luna melahap burgernya.

Krystal,Luna,dan Suzy termasuk Primadona di sekolahnya.Selain karna wajah mereka yang cantik diatas rata-rata dan mempunyai tubuh bak model.Mereka juga terkenal karna orangtuanya donatur terbesar sekolah ini.

Achilles International School.

Sebenarnya mereka tidak hanya bertiga, tapi ada Sulli.Tapi berhubung Sulli sedang sakit,ia tidak bisa masuk sekolah hari ini.

Bel masuk berbunyi.

Saat Krystal dan Luna sedang berjalan kembali ke kelas.Seorang guru menghalangi jalan mereka.

"Kenapa bu?" tanya Krystal."Ibu minta tolong.Tolong kasihin kertas ini ke Amber ya.Ibu ada rapat" Bu Lidya memberikan Krystal selembaran kertas. "Oke bu" Krystal tersenyum dan mengangguk.

"Eh,Amber siapa?" Krystal menyenggol lengan Luna yang tengah melongo disampingnya itu."Lo hidup di jaman purba ya?" Luna menatap Krystal heran.

"Kok jadi nyambung-nyambung ke jaman purba sih?"

"Ya elo.Anak murid sini.Tapi Amber aja ga kenal"

"Emang dia siapa sampe gue harus banget kenal sama dia?" ucap Krystal.
"Harus.Banget.Fardu 'ain lah pokoknya!"

"Serah lo deh.Ini bu Lidya ga ngasih tau Amber dimana.Gimana gue mau nyamperin"

"Gue denger-denger,Amber sering ke rooftop. Lo samperin aja kesana" beritahu Luna."Oke oke" Krystal mengangguk dan melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolah.

Dengan ragu,Krystal membuka pintu rooftop yang tertutup itu dengan pelan-pelan. Saat sudah terbuka, Krystal disana sepi.Tanpa ada tanda-tanda kehidupan.

Hanya ada satu sofa.

Krystal melangkahkan kakinya perlahan menuju sofa tersebut. Langkahnya terhenti saat melihat sosok lelaki dengan posisi tiduran, tangan yang dilipat didepan dada dan mata terpejam.

Krystal melongo.

'Anjir anjir.Manusia nih beneran?Kok ganteng banget sih?' batin Krystal menjerit. Tanpa sadar Krystal memperhatikan keseluruhan tubuh lelaki tersebut.

Perfect.

Satu kata yang terlintas dipikiran Krystal saat ini.

Merasa ada yang memperhatikannya, lelaki itu membuka matanya.Melihat itu Krystal terkejut dan terlihat salah tingkah.

"Kenapa lo bisa disini?" lelaki itu mengubah posisi menjadi duduk dan menatap Krystal curiga."Ini..Ini..Tadi, bu Lidya nyuruh gue untuk ngasih ini ke elo" Krystal menyodorkan selembar kertas pada lelaki tersebut.

"Lo..Amber kan?" tanya Krystal memastikan. Lelaki itu mengangguk tanpa menoleh,karna ia sini membaca deretan kata diatas kertas yang baru saja Krystal kasih padanya.

"Ini buat papah.Kenapa kasihnya ke gue sih" gumam Amber yang masih terdengar oleh Krystal."Udah gaada keperluan disini kan?" tanya Amber yang seperti sindiran. Mendengar itu Krystal menggaruk tengkuknya.

"Sorry" ucap Krystal dan langsung berjalan cepat turun kebawah menuju kelasnya.

"Gimana?" tanya Luna saat Krystal sudah duduk di bangkunya."Gimana apanya?" tanya Krystal balik."Yaa Amber lah dongoo" jawab Luna gemas. "Hah?Amber?" mendengar nama Amber disebut,Suzy langsung menoleh.

"Tadi Krystal disuruh ngasih kertas ke Amber" beritahu Luna pada Suzy. "Lucky!" Suzy berdecak kagum. "Beruntung lo bisa liat Amber.Dia kan jarang banget nongol" lanjut Suzy.

"Emang kenapa dah?" tanya Krystal kepo. "Gatau.Dia emang suka menyendiri" jawab Luna sok tahu.

"Tau dari mana lo?"

"Ngasal" cengir Luna."Eeettt tunggu, gue belum selesai ngomong" potong Luna saat kedua sahabatnya itu baru saja ingin memberinya jitakan.

"Konon katanya.Gue Denger-denger nih ya,dari rumor yang beredar.Amber itu patah hati" ucap Luna dengan nada pelan yang seperti bisikan dan sorot mata serius.

"Tau dar---"

"Nannya gue tau dari mana.Gue congkel mata lo" Luna menatap tajam Krystal dan jari telunjuk ia arahkan tepat didepan mata Krystal. "Serem amat" Krystal bergidik ngeri.

"Ya lagian.Bosen gue tiap memberi informasi pasti lo selalu tanya 'Tau dari mana'" ucap Luna jengkel."Aku tuh ga bisa diginiin" Luna berakting nangis dan memegang dadanya yang langsung mendapat jitakan dari Krystal dan Suzy.

"Tapi itu beneran?" tanya Suzy yang mulai kepo."Kan gue bilang konon katanya sayangg" Luna berucap gemas. "Hmmm i see i see" Suzy mengangguk-anggukan kepalanya. "Ngeliat apaan lo?" tanya Krystal.

"Tuh ada kecoa" Suzy menunjuk salah satu kecoa yang tengah berjalan didekat kursi yang mereka duduki.

Dan seketika itu juga Luna dan Krystal langsung berteriak histeris.

-------
SKIP
-------

"Pah"

...

"Papah ganteng deh.."

...

"Papa tau aja kalo anaknya lagi pengen sesuatu"

...

"Jadi gini..Aku mau minta tolong cariin informasi tentang seseorang"

...

"Namanya Amber Radmilo.Dia sekolah di sekolah aku"

...

"Oke,makasih papa sayangg"

Krystal langsung memutuskan sambungan telfon dengan senyum menghiasi wajahnya. Entah kenapa, Krystal ingin tahu tentang Amber sampai segininya.

Sosok Amber menyita pikiran Krystal. Sikap Amber membuat Krystal ingin mengenal lebih jauh tentangnya. Amber berhasil membuat Krystal penasaran.

Seumur hidupnya,seorang Krystal Fredella Jung tak pernah ingin tau dan tak pernah peduli dengan kehidupan seseorang.

Tapi kenapa Amber bisa membuang jauh-jauh pertanyaan itu?









---------

Oke,ini ff saya yang ke 2

Setelah beberapa kali ada cerita yang saya unpublish karna stuck di tengah jalan :v

Tapi untuk kali ini,ga bakal di unpub lagi kok. *Insyaallah

Hope you all enjoy it 😊

Second HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang