.
"Orang nggak bisa milih siapa bapaknya, ibunya, sukunya, warna kulitnya, jenis kelaminnya, bahkan kadang-kadang agamanya. Jadi konyol, kalau aku ngejauhi orang-orang gara-gara hal yang nggak bisa mereka pilih sendiri. Kayak orang bego aja."
...
Terduduk sejenak mengukir sembari mendefinisikan diri di ujung yang paling sepi jauh dari keramaian dengan membolak balikan fikiran menatap lembut penuh ketakutan, di temani para jutaan nafas yang berhamburan di sana sini, di temani hening tapi seolah bising. Terdengarnya bisikan unik datang menyapa kala bola api itu telah pulang meninggalkan bumi dan sekitarnya.
Langit-langit mulai agak menghitam, awan-awan mengambang semakin lama warnanya semakin padam dan bulan mulai muncul dari kediaman. Lalu kemudian muncul pahlawan dari bumi yaitu lampu kota yang sengaja dihidupkan agar sinarnya menyentuh deretan bumi, ia akan terus bergentayangan sampai bola api itu muncul kembali.
...
Bintang dan bulan yang berkilau menemaninya berjalan yang dilintasi dengan suara-suara kendaraan pada saat itu.
Terlihat keresaan parah dari mimik wajahnya dan membuatnya untuk mampir disebuah bar pinggir jalan yang masih menyalakan lampunya untuk dia masuk.
Satu, dua, gelas wine dalam gelas kecil bening itu ia tuangkan dalam mulutnya. Begitu meminumnya rasanya sangat menyegarkan pikiranku, begitulah pemikirannya.
"TOLONG!!! malinggggggg!!!!!!!!! Maling.... Maling.....!!!! " Terdengar suara wanita yang sebelumnya tengah berjalan sendirian dengan T-Shirt bewarna Coklat dan sepatu Heels nya yang tidak terlalu tinggi berteriak panik.
Semua pandangan orang yang tengah sibuk sendiri didaerah itu seketika terfokus padanya dan segera berlari mengejar seseorang yang membawa lari sebuah tas Hitam yang kenyataannya milik wanita yang berteriak itu.
Dia yang tadinya sedang menuangkan wine pada gelas kecilnya sontak kaget dan langsung keluar dari bar tersebut.
"Ehh, bang itu belum bayar. Bang, bang!" Wanita kasir berteriak.
Seorang pelayan tiba-tiba menghadangnya lewat dan dengan segera ia membayar botol wine yang ia minum tadi dengan beberapa uang merah ia sodorkan.
"Bang, kembaliannya bang tunggu bang. Ehh..."
Dengan cepat ia keluar dari bar itu dan melihat kondisi yang terjadi saat itu. Terlihat dua orang lelaki muda yang datang membawa tas Hitam yang tadinya berada pada tangan perampok itu.
"Ini mbak, lain kali jangan jalan sendiri tengah-tengah malam ini ya mbak. Disini emang rawan."
"Yaampun bang, terimakasih banyak yaa. Saya tidak tau mau bilang apa. Soalnya disini barang-barang berharga milikku. Kalau gaada kalian saya gatau mau bilang apa."
"Iya mbak sama-sama"
"Ini imm........"
Suara Mbak-mbak itu terputus seketika.
"JHOPE!!!!"
Teriakan kencang dari sebrang jalan begitu tidak asing bagi Jhope."Jimin....! Ngapain lu disini woi!"
Wajah lelaki yang minum wine tadi terlihat konyol dan sangat prihatin. Dia adalah Jimin. Yang sedari tadi tengah kesana kemari mencari tau tentang ada apa dengan Suga.
”woi brohh ngapain lu malam-malam gini disini?" Jimin
"Eh, bang, ini saya mau ngasih imbalan buat kalian soal tadi." Suara wanita yang dirampok tadi mengalihkan pandangan.
"Ini bang ambil aja. Gausah segan-segan saya ikhlas dari lubuk hati kok bang."
"Gak, gak mbak. Kita lebih ikhlas bantuin mbak seperti ini. Kita gak mau mintak imbalan sikitpun. Mbak simpan aja uangnya untuk keperluan mbak yang lebih penting."
"Gak, ambil aja bang. Saya sangat berterima kasih, anggap aja ini bukan apa-apa dari saya. Lagian ini gak seberapa dari yang telah abang lakuin ke saya. Nih ambil aja bang!!" Wanita itu menyodorkan tangannya yang menjepit beberapa pecahan uang merah.
"TIDAK MBAK!!! Kami sangat ikhlas sekali, mbak simpan aja itu uangnya. Mbak lebih membutuhkannya." Jhope menegaskan sambil mendorong tangan mbak tersebut.
"Hhhh... Berapa kali saya bilang bang, ambil aja dan anggap ini tidak ada apa-apanya, saya sangat keberatan jika kalian menolak ini."
Jhope dan temannya itu menggelengkan kepalanya.
"Hhhhh... Ya sudah! Kalau kalian ada sesuatu yang dikhawatirkan atau butuh pekerjaan ini kartu nama saya, disitu ada nomer hp saya dan alamat rumah saya, kalian bisa hubungi atau langsung kelokasi alamat saya. Saya akan layani kalian semua dengan hormat. Yasudah, saya lanjut dulu bang nanti tambah larut. Bye..." Mbak itu menyodorkan kartu namanya kepada mereka.
"CALLEN!!"
Dengan suara bersamaan ketiga pria tampan itu melontarkan kata tersebut yang mata mereka tertuju pada kartu nama mbak itu."Wahh,, boljug tu hopp. Simpan tu baik baik. Hahah..." Jimin
"Mbak itu cantik juga yaa...:))"
Suara teman Jhope itu mengalihkan pandangan Jimin yang dari tadi belum menyadari dia. Matanya melotot dan tangannya dengan refleks menunjuk kearahnya.
"Hmmm,,, J,J,...!!!!!!!!!"
"JIIIINNN!!!!!"***
Love you vommenters
💝
My life like a rainbow if you do that to me☺
💝
KAMU SEDANG MEMBACA
CATCH 21-BTS Suga/Jimin
Adventure[COMPLETE] Apalah arti kata tanpa makna. Kau hanya bisa sekedar mengatakan apa yang ingin kau ucapkan tanpa mengetahui makna sebenarnya dari kata itu. The flavor of my life. Kisah seseorang bernama Suga yang hidupnya penuh misteri. Penasaran dengan...