#1 Rachel Tan

1.7K 118 11
                                    

Handphone yang tergeletak di atas meja rias sudah berkali-kali menyerukan

BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!

menandakan adanya panggilan masuk. Tapi tidak ada yang mengangkatnya sampai handphone itu berhenti berdering.

Pintu kamar mandi terbuka, seorang gadis dengan handuk yang melilit rambutnya keluar dari kamar mandi. Karna buru-buru, ia tersandung kakinya sendiri dan jatuh.

"Aduh!", keluh gadis itu sambil mengusap lututnya yang memar.

BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!

"Oh, ayolah ini hari Minggu dan sekarang masih jam sembilan", gadis itu langsung berdiri, mengabaikan rasa sakit di lututnya dan berlari menuju meja rias.

"Ha..."
(MISS TAN, AKU MEMBUT ...)

Gadis itu langsung menyelamatkan telinganya yang langsung sakit ketika mendengar suara Mister Go, bosnya yang menyeruak dari telfon.

(MISS TAN! KAU MENDENGARKU TIDAK? APA KAU ME...)
"Saya mendengarnya, Sir", jawab gadis itu dengan cepat sebelum Mister Go meneruskan ucapannya.

(Kau bisa ke studio sekarang, kan? Ya ya, aku tau ini hari Minggu dan harusnya kau tidak bekerja. Tapi aku sangat membutuhkanmu sekarang, Miss Tan. Tolong datanglah sekarang. Please... Kau pasti tidak sibuk bukan? Hari ini banyak artis yang datang dan aku kekurangan orang)

Rachel duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya dengan ponsel yang masih menepel di telinga. Sesekali memainkan gelang perak dengan bandul kecil-kecil yang terukir huruf-huruf namanya yang ada di tangannya. Ia mendengarkan kata-kata bosnya di ujung sana. Harusnya ia tidak mengaktifkan handphonenya hari ini.

(Miss Tan? Halooo! Kau mendengarku tidak? Aku sangat sibuk sekarang. Kau akan datang, kan?)

"Ya, Mister Go. Saya akan sampai studio dalam waktu setengah jam", jawab Rachel dengan malas.

(Kau punya waktu lima belas menit untuk sampai di studio).

---

Cuaca kurang bersahabat hari itu, gerimis mulai turun sejak tadi pagi.

Rachel turun dari bus lalu merapikan rambutnya yang di ikat satu di padu dengan topi warna merah. Ia baru saja hendak melangkah, tiba-tiba handphonenya berdering lagi.

BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!

Rachel menatap handphonenya dengan hati kesal, "Astaga! Tidak bisakah ia sabaran sedikit? Halo ..."

(Miss Tan, kau sudah di mana sekarang? Sudah kukatakan waktumu hanya lima belas menit dan sekarang sudah enam belas menit. Cepat kemari, aku sangat butuh bantuanmu sekarang) Tut!

"Kau akan mendapatkan surat pengunduran diriku besok!"
Sambil mengumpat, Rachel menaikkan hoodie nya agar kepalanya dapat terlindung dari rintik-rintik hujan dan berjalan cepat menuju studio stylist milik Mister Go yang tidak jauh dari halte bus.

Sudah satu tahun ia bekerja dengan Mister Go sebagai make-up artist walaupun studio Mister Go ini merangkap semua, mulai dari hair stylist sampai fashion stylist.

Entah sudah berapa kali Rachel mengucapkan akan mengundurkan diri, tapi ia tidak pernah benar-benar melakukannya. Walaupun Mister Go orang yang seenaknya, tapi Rachel benar-benar banyak belajar darinya. Dan Mister Go juga tidak segan-segan untuk mengajar dan membagi ilmunya kepada mereka yang benar-benar memiliki bidang yang sama dengannya.

Baru saja ia hendak masuk, suara seperti rantai putus membuat Rachel memalingkan wajahnya ke sumber suara.

Ruko di sebelah studio Mister Go sedang di renovasi. Rantai crane yang terpasang di sana sepertinya sudah berkarat membuat rantai itu tidak kuat dan putus. Balok-balok yang di angkutnya mulai terjun bebas menuju orang yang tepat berada di bawahnya.

Rachel melirik orang itu yang sedang shock. Ia masih tidak bergerak dan hanya menatap balok-balok itu jatuh ke bawah.

Rachel langsung menuju orang itu dan melindunginya dari balok-balok yang menimpa mereka.

---

Rachel naik ke lantai dua dengan buru-buru dan beberapa kali hampir jatuh karna tersandung kakinya sendiri. Rasa pusing sudah menghampirinya sejak tadi, beberapa kali ia harus berpegangan di besi tangga untuk menyeimbangkan tubuhnya, tapi ia memaksakan diri untuk tetap naik, kalau tidak bisa-bisa telinganya panas lagi mendengar omongan Mister Go.

Studio ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama hanya untuk tamu umum sedangkan lantai duanya untuk tamu VIP, dan lantai tiga adalah ruang kerja tempat Mister Go merancang dan mengerjakan semuanya.

Tadi Mister Go berkata bahwa banyak artis yang akan datang make-up, berarti itu di lantai dua.

"Miss Tan. Kenapa kau terlambat? Ini sudah dua puluh lima menit dan tunggu... Oh astaga kenapa kau berantakan sekali? Tidak tidak, tidak ada waktu, cepat ke sana dan mulai bekerja", kata Mister Go sambil menata rambut seorang idol girl group Korea, Hyolyn.

"Baik, Sir".

---

"Ia lumayan ahli, Mister Go. Ia sangat cekatan, cepat dan selera fashionnya sangat bagus. Apa ia juga seorang stylist?", tanya Ailee sambil menunjuk Rachel yang ada di sampingnya lalu memeluk Mister Go.

Mister Go mengeleng lalu melepaskan pelukan Ailee, "Tidak. Miss Tan hanya make-up artist".

"Kurasa kau harus menaikkan jabatannya", canda Ailee.

"Akan kupertimbangkan", balas Mister Go sambil tertawa kecil.

Ailee memeluk Rachel sekilas lalu berpamitan.

"Kerja bagus, Miss Tan. Kau sudah boleh pulang", kata Mister Go sambil menepuk pundak Rachel dan berlalu.

"Terima kasih, Sir", cengir Rachel lalu mengambil tas, menuju halte bus dan meninggalkan studio.

---

"Di mana gelangku?"

Rachel mengintip kolong-kolong meja dan tempat tidur mencari-cari gelang peraknya yang hilang. Lalu mencari di tas, di saku celananya, di atas meja rias dan di sekeliling apartment nya. Rasa pusing menghampirinya lagi membuat ia langsung berbaring di tempat tidur.

"Argh, sebenarnya di mana sih gelang itu"

Ia memejamkan matanya sambil mengingat-ingat di mana ia meletakkan gelangnya. Tapi percuma saja, sekeras apapun ia mencoba untuk mengingat-ingat, tetap saja ia tidak tahu di mana ia kehilangan gelangnya.

"Ahh! Dasar ceroboh!", seru Rachel sambil mengacak-acak rambutnya sendiri dan mulai tidur.


----------

HALO guys!!👋👋
Ini nih cerita barunya (cerita ke-tiga) tentang D.O sesuai dengan yang di request, thnkyou yaa atas requestnya lopeyuhh~

Sebenarnya part ini udah di tulis beberapa hari setelah Chanyeol's Eye selesai. Cumannnnn ...
Kemarin kan libur panjang tuh dan aku nya juga pergi berlibur✈✈ *eeakk
Kalian liburan kemana nihh?😄😄 #kepomodeon
Jadi di putuskan aja stlah slsai libur baru mulai di post

Silahkan menikmati ceritanya, kritik dan saran sangat mmbntu utk penulis amatir ini, hiihiih💞💞

Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakannya.
Mohon maaf lahir dan batin

LadyS-

Baca juga:
Xiumin's Guardian (1st story)
Chanyeol's Eye (2nd story)

Please support with comment and vote :):):) xoxo

-

-

-

To Be Continue

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang