#5 Selidik

720 95 3
                                    

Rachel mengerang lalu meraih bantal dan menutup kepalanya, berharap suara berisik itu segera berhenti. Tapi ternyata bunyi itu sanggup menembus bantal dan sampai di telinganya.

BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!
BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!
BOS TELFON! CEPAT ANGKAT ATAU TELINGAMU YANG AKAN PANAS!

Demi Tuhan! Bukannya bos nya berkata tidak usah ke studio dalam beberapa bulan ke depan? Lalu, kenapa ia telfon?!

"Sial!", Rachel melemparkan bantalnya ke samping lalu menjulurkan tangan, meraba-raba meja yang ada di sampingnya dan akhirnya menemukan benda yang berisik itu.

Ia menempelkan ponsel ke telinganya dengan mata tertutup. "Halooo..", jawab Rachel dengan suara serak.

(Miss Tan! Kenapa kau tidak memberikan nomor ponselmu ke manager? Kau membuang waktu ku yang berharga ini untuk menelfonmu dan memberikan nomor telfonmu ke manager. Manager memintamu ke gedung SM jam sepuluh, hari ini EXO ada tampil. Aku tidak punya banyak waktu untuk menelfonmu! Kau mengerti Miss Tan? Halo... kau mendengarku tidak?)

"Hm...", gumam Rachel.

(Aku tidak punya banyak waktu. Sudah itu saja. Jam sepuluh gedung SM)

"Hm...", gumam Rachel lalu meletakkan handphonenya di sembarang tempat dan meringkuk kembali ke dalam selimut.

---

Bunyi apa lagi itu?

Tidak bisakah ia dibiarkan untuk tidur dengan tenang di hari Sabtu ini?

Sial! Ternyata handphonenya yang mengeluarkan bunyi yang memekakkan telinga itu. Rachel meraba-raba tempat tidurnya dan menemukan handphone yang berisik itu.

"Haloooo..", jawab Rachel ketus dengan suara serak.

Tidak ada di seberang sana membuat Rachel mengulangi ucapannya barusan, "Haloo! Siapa ini?".

(Halo, apa benar ini Miss Tan?)

Rachel membuka matanya dengan berat, mendengar suara asing itu. "Ya, benar. Ini siapa?".

(Err... ini Dio. Kenapa kau belum datang juga?)
Suara di seberang sana terdengar ragu-ragu.

Rachel mengerutkan keningnya, "Dio? Dio siapa? ... Oh, EXO Dio-ssi?", tanya Rachel.

(Iya, ini aku. Jadi, kenapa kau belum datang? Ini sudah jam sepuluh tiga puluh)

---

"Iya, ini aku. Jadi kenapa kau belum datang? Ini sudah jam sepuluh tiga puluh", jawab D.O sambil melihat ke jam yang terlingkar di pergelangan tangannya.

D.O melirik ke member lain, semuanya sedang di make-up dan hanya ia sendiri yang belum. Setelah meminta nomornya dari manager, ia langsung telfon Rachel yang sepertinya baru bangun kalau di dengar dari suaranya.

Dan tadi apa katanya tadi? D.O siapa? Yang benar saja! Apa Mister Go tidak memberitahunya kalau ia harus sampai di gedung SM jam sepuluh? Apa jangan-jangan gadis ini menderita amnesia?

(Datang? Datang ke ma– OH ASTAGA! Gedung S– Waaaa!! Bukkk!!)

D.O meringis mendengar suara gaduh itu. Bisa di pastikan gadis itu baru saja jatuh.

(–Aw!! Dasar tempat tidur sialan!)

D.O menaikkan sebelah alisnya dan menahan tawa, gadis ini baru saja mengumpat pada sebuah tempat tidur!

(Ehem... Halo, Dio-ssi? Maafkan aku. Aku akan sampai di gedung SM dalam waktu setengah jam)

D.O melirik jam tangannya lagi, "Tidak sempat. Waktumu hanya lima belas menit. Sebentar lagi kami akan berangkat ke lokasi acara".

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang