Handphone yang berdering membuat Rachel dengan berat membuka matanya. Ia mengusap matanya, melihat ke sekelilingnya. Ia tertidur di sofa dan yang jelas ini bukan di kamar maupun di apartmentnya.
Handphone yang berdering lagi membuat ia mengalihkan perhatian ke sumber suara. Handphonenya tergeletak di atas salah satu meja rias paling ujung.
Ternyata ia masih berada di ruang ganti EXO. Tidak ada orang di sana, kemungkinan besar acara belum selesai.
Handphone itu masih berdering, tapi Rachel sangat malas untuk bangkit sekarang.
Melihat ke sekelilingnya dan memastikan bahwa ia sendirian sekarang, Rachel menjulurkan tangannya ke arah meja rias yang terletak di pojok ruangan.
Handphone itu langsung terbang melewati ruangan menuju tangannya yang terulur. "Ah, senangnya punya kemampuan seperti ini", ujar Rachel puas lalu mengangkat telfonnya.
"Halo........... Ya, aku masih di tempat kerja...... Aku juga tau sekarang sudah jam sepuluh.... Ya sepuluh lewat empat puluh lima menit, terserahmu lah!"
Rachel menghela nafas panjang dan memijit keningnya. Orang yang paling tidak ingin ia ajak bicara adalah Han-Ryu. Tapi laki-laki itu malah menelfonnya dan bersikap seperti pacar yang protektif.
"Han-Ryu, sudah yaa? Aku lelah sekali".
Rachel langsung mematikan sambungan telfon tanpa memperdulikan Han-Ryu yang masih berbicara.Tepat saat itulah, pintu ruangan terbuka dan member serta staff langsung masuk ke ruang ganti. Rachel langsung bangkit menuju D.O untuk membersihkan make-up nya. Tapi sebelum ia sampai ke tempat D.O, rasa pusing langsung menghantamnya membuat ia hampir saja mencium lantai kalau seseorang tidak segera menahannya.
"Hei, kau tidak apa-apa?", tanya orang yang memegangnya di belakang.
Rachel mendongak dan melihat Suho Sang Leader sedang menahannya untuk tidak jatuh ke bawah.
"Kau terlihat pucat", kata Suho lagi.
"A--aku tidak apa-apa", jawab Rachel dan melepaskan diri, "Terima kasih".
Suho menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki, "Wajahmu familiar, apa kita pernah bertemu sebelumnya?".
Rachel mengangkat wajahnya menatap laki-laki yang ada di depannya ini lalu memberikan seulas senyum, "Ya, kau pernah datang ke studio Mister Go dan akulah yang jadi penatamu".
"Ah, ya aku ingat sekarang. Miss Tan bukan? Senang bertemu denganmu lagi. Kau membuat KyungSoo lebih beda hari ini, memang tidak salah manager membawamu kemari", ucap Suho sambil tersenyum.
"Rachel saja. Kau terlalu berlebihan", balas Rachel sambil tersenyum, matanya berbinar karna senang Suho masih bisa mengingatnya.
Diam-diam ia mengamatinya. Laki-laki yang berdiri di hadapannya memang memiliki daya tarik tersendiri, dari cara bicaranya terasa ringan dan menyenangkan, senyumnya yang menawan, dan mata yang hangat.
Pertama kali bertemu, Rachel tidak terlalu memperhatikan Suho karna ia cukup sibuk sampai tidak punya waktu untuk mengagumi idol yang sedang di rias nya.
"Hyung... ".
Rachel dan Suho menoleh melihat D.O sedang menghampiri mereka.
"Ada apa?", tanya Suho.
"Tidak ada", jawab D.O singkat.
"Oke, kalau gitu aku harus kembali ke penata rias ku. Cepat pulang dan istirahatlah yang cukup, oke, Rachel?".
"Baiklah. Terima kasih", jawab Rachel sambil membungkuk dan Suho pun pergi dari hadapan mereka.
"Kenapa kau berdiri di sini? Bukannya kau harus menghapus make-up ku? Aku bisa menghapusnya sendiri, tapi aku tidak menemukan pembersih make-up", ucap D.O.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O's Stylist
Fiksi PenggemarAh, senangnya punya kemampuan seperti ini - Rachel Tan Mempunyai kekuatkan super memang di inginkan sebagian besar orang apalagi kemampuan mengendalikan benda-benda di sekitarnya, telekinesis. Itulah yang di rasakan Rachel, ia dapat mengambil barang...