#12 Seoul - New York

598 83 6
                                    

"Gelang?", tanya D.O bingung.

Rachel mengangguk lalu berjalan mondar-mandir. "Aku punya gelang perak, ukirannya sama dengan bandul yang terukir namaku di gelangku. Tapi aku menghilangkannya. Sial!".

"Ye? Tapi di sini tidak ada terukir namamu", ucap D.O sambil memperhatikan ukiran itu lagi.

Rachel langsung mengeluarkan sisa kotak itu.
"Kau kurang jeli. Lihat ini", kata Rachel lalu mengambil kotak yang ada di tangan D.O. "Ukirannya sangat rumit sampai-sampai kau tidak bisa melihat sebuah huruf terbalik ada di sana. Ini huruf L".

Rachel mengambil sebuah kotak lagi, "Ini huruf A. Ini huruf T..."
Ia langsung menyusun kotak-kotak itu dengan rapi sesuai urutannya.
R C H L ▽ T A N

D.O mencari-cari di saku jaketnya dan mengeluarkan gelang perak keberuntungannya yang selalu di bawanya kemana-mana. Ia memperhatikan ukiran-ukiran yang ada di bandul itu dan ternyata sama dengan ukiran yang ada di kotak.

Ia tersentak, lalu menatap Rachel yang sedang menatap kotak-kotak itu. "Ini..."
Rachel menoleh ke arah D.O, "Apa?".
D.O menyerahkan gelang itu kepada Rachel "... sama. Punyamu?"

Rachel melihat gelang itu dan terkejut. Ia memandang D.O dan gelang itu bergantian dengan linglung. Perlahan, ia mengambil gelang itu dari tangan D.O dan memperhatikan dengan seksama, "Ini... kenapa ini bisa ada padamu?".

"Jadi, gelang itu memang punyamu?", tanya D.O balik.
"Kenapa gelang ini bisa ada padamu?", tanya Rachel sekali lagi.

"Seseorang yang menyelamatkanku meninggalkan ini", jawab D.O.
Rachel mengerutkan keningnya, "Menyelamatkanmu?".

D.O mengangguk, "Dua tahun lalu. Waktu balok-balok itu hampir jatuh menimpaku. Seseorang menyelamatkanku".

Rachel hanya menatap D.O dengan terkejut, tapi ia masih tidak berkata apa-apa.
"Orang itu...", lanjut D.O, "orang itu... kau, kan, Rachel?".

"Jadi itu kau, Dio-ssi?", tanya Rachel yang sama terkejutnya dengan D.O.
D.O mengangguk lalu tersenyum kecil, "Ternyata dunia ini begitu sempit, bukan? Kita bertemu lagi dengan tidak sengaja. Aku tidak sempat berterima kasih padamu waktu itu. Jadi aku akan mengucapkannya sekarang". D.O lalu bangkit lalu membungkuk, "Terima kasih sudah menyelamatkan hidupku. Kapanpun itu, aku sangat bersyukur setiap saat".

Rachel menggeleng cepat, "Tidak tidak tidak. Duduklah, aku tidak nyaman melihatmu seperti itu".

D.O tersenyum lalu duduk kembali. Rachel kembali mengamati gelang itu dan bertanya, "Kau selalu membawa gelang ini kemana-mana?".

D.O mengangguk, "Ya, gelang ini seperti jimat untukku. Aku selalu merasa tenang kalau ada gelang itu di dekatku, seperti gelang ini selalu melindungiku".

"Ah, dan antingmu. Sangat mirip dengan ukiran di gelangmu", kata D.O.

"Oh, anting?", Rachel memegang antingnya lalu memberikan seulas senyum.

"Ya, ini pemberian orang tuaku juga. Ayahku yang mengukirnya", jawab Rachel.

"Aahh...", D.O mengangguk tanda mengerti.

Rachel mengangguk dan mereka pun terdiam. Setelah setengah jam Rachel mengamati gelang itu dengan seksama sambil mencoba mencari tau apa yang ada sebenarnya dalam gelangitu dan D.O hanya memperhatikan Rachel, akhirnya Rachel membuka suara.

"Ambilah", kata Rachel sambil menyodorkan gelang itu kepada D.O.
"Kenapa?", tanya D.O.
"Kau merasa tenang kalau gelang ini ada di dekatmu. Amblah. Lagian, tidak ada petunjuk yang bisa di temukan di gelang ini untuk membuka kotak".

"Bagaimana denganmu?", tanya D.O.
"Kenapa denganku?", tanya Rachel kembali.
"Aku tahu kau selalu mengusap pergelangan tanganmu kalau kau sedang gugup atau gelisah. Pergelangan tanganmu yang dulu ada gelang ini", jawab D.O.

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang