Episode 10

1.4K 186 5
                                    

"aniya, ia diincar oleh jang joo won"

"mwo?! Pria brengsek itu!"ucap byung hun

"kepala seo kalau ia menanyakan siapa yang membawanya jangan beritahunya kalau aku yang membawanya. Baiklah aku permisi"

***

Flashback

Dikantor jiyong sedang menatap layar ponselnya, ia melihat keberadaan jieun mengingat dulu jiyong sempat menaruh alat pelacak diponselnya. Namun saat sudah didaerah rumah jieun pergerakan jieun sangat mencurigakan, jiyong langsung ingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat jieun dilarikan kerumah sakit. Tanpa berpikir panjang jiyong langsung mengambil kunci mobilnya mengikuti arah GPS dari jieun. sampainya didaerah rumah jieun jiyong berlari mencari keberadaan memang sedikit sulit karena hujan lumayan lebat namun jiyong terus berusaha mencari jieun sampai ia bertemu dengan jieun yang sedang dicekik oleh pria tua itu, jiyong langsung memberi hantaman pada leher pria tua itu "BUGH". Jiyong melihat jieun sudah mulai tak sadarkan diri, amarahnya kini sudah memuncak pun menyerang jang joo woon dengan brutal, jang joo won sangat mudah bagi jiyong kalahkan.

"ku peringatkan kau jang joo won! Jangan sekali-kali menyentuh jieun walaupun sehelai rambut pun aku tak akan tinggal diam! Atau aku bisa saja membuatmu masuk penjara lebih lama dari sebelumnya"ucap jiyong menyeringai lalu mengelurkan borgol dari saku jaketnya dan memborgol tangan jang jo woon degan posisi jang jo woon memeluk tiang listrik lalu menelfon polisi.

"apa hubungan mu dengan anak sialan itu eoh !! "

"apa kita begitu dekat!! Simpan semua pertanyaan mu pak tua!"

Jiyong menghampiri jieun yang sudah pingsan menggendong ketempat teduh, ia menyingkirkan rambut dari wajah jieun.

"mianhe aku sedikit terlambat"ucap jiyong pelan lalu jiyong melihat kalung pemberiannya senyuman jiyong terukir dari bibirnya.

***

Setelah jieun keluar dari rumah sakit jieun masih bertanya-tanya siapa yang menolongnya namun ibu dan ayahnya hanya memberitahu 'pria muda' sebatas itu.

jieun pun menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan segala pertanyaannya kini ia harus kembali fokus pada desainnya. Hari ini jieun akan berkunjung ke rumah kliennya

"suhyun-sii tolong jaga toko, aku akan pergi kerumah klien. Kalau terjadi apa-apa langsung hubungi ku"ucap jieun merapihkankertas desainnya dan mengaitkan tas dibahunya.

"ne unnie, hati-hati dijalan"ucap suhyun.

Sampainya dirumah klien, jieun langsung memencet bel pagar rumah tak lama kemudian keluarlah seseorang yang sangat ia kenali yaitu jiyong. jieun kaget melihat jiyong yang keluar dari rumah milik klien mereka hanya saling memandang kemudian keluarlah sang pemilik rumah.

"oppa katanya kau akan pergi bekerja?"ucap pemilik rumah
Jiyong baru tersadar mendengar suara wanita dibelakangnya. Jiyong berjalan menuju mobilnya. Jieun hanya terdiam melihatnya ia menduga ijyong dan kliennya memiliki suatu hubungan.

"kau sudah datang ? masuklah"ucap wanita itu ramah.

Jieun pun mulai mengerjakan pekerjaannya walaupun pikiranya masih belum lepas dari jiyong.

"jieun-sii silahkan diminum dulu, aku tahu kau pasti lelah"ucap wanita itu ramah.

jieun pun menghampiri pemilik rumah dan duduk di ruang tamu.

"apa kau tinggal sendiri ?"

"ne, tapi sebentar lagi aku akan menikah dengan kekasih ku"

"oh begitu"ucap jieun membeku.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang