Episode 16

1.6K 169 18
                                    

Tok..tok.. suara ketukan pintu terdengar, seseorang yang didalam berkata ‘masuk. Jiyong pun masuk kedalam ruangan itu dan membungkuk pada seorang pria didepannya.

“aku turut berduka atas kejadian kemarin ji”ucap kepala seo

“gomawo kepala seo, aku kesini untuk meminta bantuan pada mu”

“apa itu ?”

“aku ingin dipindahkan kebagian criminal pak”

Kepala seo terdiam mendengarnya.

“kumohon pak aku ingin menyelidiki pelaku penembakan istri ku”ucap jiyong sedikit memelas.

“baiklah, aku akan menghubungi kepala lee”

“terima kasih banyak kepala seo”

Jiyong pun keluar dari ruangan kepala seo dan kembali keruangannya disana sudah berkumpul anak buah jiyong.

“ketua tim ku dengar kau akan pindah divisi?”tanya kang hyu jin.

jiyong mengangguk sambil tersenyum lemah terang saja team divisi narkoba sudah seperti keluarga kedua bagi jiyong mereka sudah bekerja keras bersama-sama sejak hampir 5 tahun.

kang hyu jin merengut kecewa lalu young bae menepuk bahu kang hyu jin “ini semua untuk istri ketua tim”ucap young bae.

Kang hyu jin langsung menengok kearah youngbae bingung, Ya saat jiyong menikah kang hyu jin harus pergi kepemakanan neneknya dibusan jadi ia belum dengar berita buruk itu.

“jieun ditembak saat acara pernikahan kami”ucap jiyong kemudian menghela nafas.

Kang hyu jin merubah raut wajahnya menjadi wajah perihatin.

“mian ketua aku tidak tau, ketua kalau kau butuh bantuan ku aku siap dismaping mu!”ucap kang hyu jin.

youngbae dan yang lain mengangguk “kami akan membantu mu ketua”.

Dihari berikutnya jiyong sudah mulai menyelidiki penembakan itu,kemungkinan besar orang itu menyamar menjadi pegawai yang mengurusi pesta penikahan jiyong dan jieun. ia mendatangi pihak WO dan bertanya ke pegawainya yang saat itu mengurusi pesta pernikahannya.

“saat itu aku sedang di dapur mengurusi piring yang akan dikeluarkan. namun tiba-tiba ada seseorang pria memakai masker datang dengan baju sama dengan seragam kami. aku sempat bertanya kenapa ia memakai masker, ia menjawab bahwa ia sedang flu ia takut makananya tercemar virusnya.”

“apa kau ingat ciri-cirinya nyonya?”

Wanita itu pun terdiam.

ia mengingat wajah pria itu.

“ia pria itu berambut hitam dan berponi, matanya tajam. Kemudian kira-kira memiliki tinggi kurasa 170 lebih”

Jiyong pun sibuk mencatat ciri-ciri penembak.

“terima kasih atas waktu mu nyonya”ucap jiyong membungkuk lalu pergi dari hadapan wanita itu.

Jiyong menghela nafasnya, kini ia pergi ke gedung saat pesta pernikahannya digelar.
Jiyong melihat rekaman cctv gedung namun pelaku sangat handal menghidari cctv tersebut. Jiyong mengusap wajahnya kasar. setelah selesai mengecek cctv Jiyong pun memutuskan untuk pergi kerumah sakit lebih dulu.

Dirumah sakit, ibu jieun masih setia disamping jieun sedangkan adik jieun dibawa oleh ayahnya kekantor.

“eomma lebih baik, eomma istirahat biar aku yang menjaganya”ucap jiyong tersenyum.

Ibu jieun menghapus airmatanya ibunya masih sangat sedih mungkin lebih sedih daripada kesedihan jiyong pada jieun.

“aniya eomma akan menjaganya, selama ini aku tak pernah ada disisinya saat sakit. Hati ku benar-benar terpecah melihat jieun seperti ini kenapa ia mengalami nasib seperti ini, setelah ia terlepas dari penderitaannya sekarang ia mengalami penderitaan lain. kenapa… kenapa..!!!!”tangis ibu jieun terpecah ia tak kuasa menahan sakit dihatinya.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang