Episode 15

1.6K 179 32
                                    

Jieun sudah berada dibutik garosugil, ia berkli-kali melihat jam yang melingkar ditangannya. Jiyong sudah telat 30 menit kini ia mulai cemas.

Jieun mengambil ponselnya dan menelfon ponsel jiyong namun tidak aktif jieun semakin dibuat cemas ‘apa dia baik-baik saja ?’ ‘apa dia terluka?’ dan masih banyak pertanyaan lain.

Sudah 1 jam terlewat jieun memutuskan untuk menunda mencari gaun pernikahan. Ia keluar dari butik dengan perasaan tak menentu. Ia melangkahkan kakinya ke halte bus terdekat dijalan menuju halte bus ia terus-terusan menghubungi jiyong.

saat dilampu merah ia masih sibuk dengan ponselnya  tanpa sadar ia berjalan menyebrang padahal masih lampu merah untuk pejalan kaki TINNN…. CITT… suara decitan ban mobil yang bergesekan dengan aspal. SREETT….

“YAK! kau mau mati hah!!”teriak pengendara mobil yang hampir menabrak jieun, kemudian pengendara mobil itu pergi.

Hampir jieun ditabrak oleh mobil, kalau saja jiyong tak cepat-cepat menarik tangan jieun dan membawa kepelukannya. Jieun masih menatap jiyong syok.

“perhatikan jalan mu sayang”ucap jiyong melepas tangannya dari pinggang jieun.

“mianhe aku sangat terlambat”ucap jiyong kembali.

Airmata jieun menetes kemudian memeluk jiyong kembali “aku sangat khawatir pada mu”

Jiyong membalas pelukan jieun, “mian membuat mu khawatir, ponsel ku lowbatt sayang"

Jieun dan jiyong pun melepaskan pelukannya masing-masing, mereka berdua akhirnya memutuskan kembali kebutik dan mencari baju pengantin yang pas.

Krett.. suara tirai digeser menampilan jieun dengan gaun putih panjang tanpa lengan, ia memegang bunga dan memakai hiasan bungan dikepalanya

 suara tirai digeser menampilan jieun dengan gaun putih panjang tanpa lengan, ia memegang bunga dan memakai hiasan bungan dikepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“oppa bagaimana ?”ucap jieun tersenyum.

Jiyong mengangguk

“kau terlihat cantik memakai hiasan dikepala mu”

“silahkan mempelai prianya mencoba pakaiannya”ucap pegawai pria.

Jiyong bangkit dari tempat duduknya. Kini jieun yang duduk di tempat duduk jiyong.

Tak lama kemudian tirai dibuka, jieun terdiam ia sangat terpesona dengan sisi karisma calon suaminya itu pakaiannya, tatapannya dan bahkan rambutnya adalah suatu sisi kuat karisma dari diri kwon jiyong.

Tak lama kemudian tirai dibuka, jieun terdiam ia sangat terpesona dengan sisi karisma calon suaminya itu pakaiannya, tatapannya dan bahkan rambutnya adalah suatu sisi kuat karisma dari diri kwon jiyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang