Episode 11

1.8K 194 8
                                        

Jieun kembali kerumah, ibu jieun langsung menghampiri jieun dengan wajah cemas, semalaman ibu jieun menelfonnya namun ponsel jieun tertinggal didalam mobil.

“kau baik-baik saja eoh ?!! kau tau eomma tidak bisa tidur mendengar toko mu dirampok!”omel ibu jieun.

namun jieun hanya terdiam tatapannya berubah menjadi sedih. Kemudian ia memeluk ibunya sambil menangis.

“apa eomma terlalu kasar mengomeli mu ?“

jieun hanya membalas dengan gelengan dibahu ibunya lalu kembali menangis. Ibu jieun tahu apa yang membuat jieun menangis ia pun membalas pelukan jieun dan mengelus kepala anaknya untuk menenangkannya.

Setelah menangis jieun pun naik ke kamarnya, ia harus segera bekerja kerumah kliennya.
2 mobil box besar sudah berada didepan rumah kliennya, jieun menghela nafas lalu memencet bel rumah kliennya kemudian kliennya keluar dan jieun mulai bekerja.

Hari sudah menjelang malam jieun dan para pekerjanya sudah menyesaikan pekerjaanya dengan sangat baik.

“whoa daebak!!! Aku tak menyangka akan sebagus ini! Aku menyukainya”ucap nami terkesima dengan desain interiornya.

“terima kasih banyak, mianhe kalau ada sedikit kekurangan”ucap jieun

“aniya semua perfect!”ucap nami lalu menjabat tangan jieun senang.

Jieun lega melihat reaksi kliennya puas akan hasilnya.

“baiklah kami pamit untuk pergi. Terima kasih sudah menggunakan jasa kami”ucap jieun membungkuk sedikit.

“jieun-sii karena aku sangat menyukai hasil mu. Besok malam adalah pesta ulang tahun ku kau harus datang ke intercontinental seoul COEX  hotel di gangnam. Ingat kau harus datang”ucap nami tersenyum.

“baiklah akan ku usahakan, aku permisi”ucap jieun tersenyum lalu melangkahkan kakinya keluar rumah nami.

Didalam perjalanan jieun terdiam di taksi yang ia tumpangi, ia menghela nafas memegang kalungnya lalu ia melihat keluar jendela mobil. jieun masih menimbang permintaan kliennya kalau ia datang ia pasti akan melihat nami dan jiyong bermesraan kalau ia tak datang ia merasa tak enak pada kliennya.

Sampainya dirumah jieun langsung pergi kekamarnya menenangkan dirinya. Jieun duduk di samping tempat tidurnya pikirannya sudah kemelut memikirkan jiyong dan nami. Lalu adik jieun masuk kedlam kamarnya ia sudah berusia 3 tahun.

“nuna kau mau”ucapnya memberikan coklat yang ia pegang.

Jieun tersenyum melihat tingkah ji hoon yang sangat menggemaskan.

“baiklah nuna akan minta setengah dari coklat mu dank au tidak boleh banyak-banyak makan coklat “ucap jieun memotek coklat ji hoon.

Ji hoon yang melihat langsung cemberut karena sisa coklatnya tinggal sedikit.

“nuna kenapa aku hanya dapat sedikit? Tidak adil!”omelnya sambil cemberut.

Jieun langsung tertawa melihatnya “uri ji hoon apa kau mau gigi mu tidak tumbuh eoh ? adik teman nuna dia selalu makan coklat dan kau tahu adik teman nuna tidak tumbuh giginya sampai sekarang”ucap jieun menakuti ji hoon.

Raut wajah ji hoon kini berubah menjadi ketakutan “aku tak mau lagi makan coklat! aku akan makan ice cream saja. Ini untuk nuna”ucap ji hoon memberikan sepotong kecil coklat ji hoon.

Jieun sangat menyukai menjahili adiknya baginya itu adalah hiburan yang sangat ampuh kalau jieun sudah banyak pikiran.

“aniyaa nuna bohong, kajja makan lagi”ucap jieun memberikan coklatnya lagi
Mendengar jieun berbohong wajah ji hoon langsung cemberut lagi.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang