Episode 18 END

2.7K 192 38
                                    

Keesokan pagi jiyong membuka matanya, ia melihat kepala istrinya didadanya. Jiyong tersenyum senang kemudian ia mempererat pelukannya. Karena terganggu oleh jiyong, akhirnya jieun membuka matanya.

“oppa aku susah bernafas”ucap jieun masih setengah sadar. Jiyong tersenyum

“mian chagiya aku terlalu senang pagi ini”. jieun hanya tersenyum kemudian ia pun bangun dari tempat tidur dan memungut baju yang berserakan.

“kau mau kemana eoh ?”

Jieun menoleh kearah jiyong

“apa kau tidak bekerja hari ini oppa”

Jiyong hanya menghela nafasnya

“aku mau libur saja”

Jieun tersenyum simpul

“silahkan kau libur asalkan kalau terjadi apa-apa dengan mu di kantor. Itu diluar tanggung jawab ku”

lalu jieun beranjak dari kasur meninggalkan jiyong yang sedang menghela nafas pasrah. Tentunya ia tak mau terjadi apa-apa pada dirinya sendiri.

“makan lah yang banyak oppa agar kau kuat lahir dan batin”ucap jieun

Jiyong hanya menatap jieun bingung, ia tetap menyatap nasi goreng buatan jieun.

“aku pergi bekerja dulu chagiya, hati-hati dirumah ne”ucap jiyong mengecup kening jieun. jieun mengangguk lalu mengecup pipi suaminya.

“hati-hati dijalan oppa! FIGHTING!!”ucap jieun memberinya semangat.

Sesampainya di markas, jiyong terdiam diruangannya kemudian menelan ludah susah payah melihat dokumen yang bertumpuk dimeja ruangannya.

“seharusnya aku meliburkan diri”ucapnya pelan kemudian wajah lesunya pun terpancar.

“siapa yang menyuruh mu meliburkan diri menantu kwon”suara seseorang dari belakangnya.

Menurut jiyong ini yang lebih mengerikan, ia hampir tak bisa bernafas mendengar ucapan mertuanya itu.

“anyeonghaseo kepala lee”ucap jiyong membungkuk pada mertuanya.

“hari ini aku akan mulai melatih mu untuk menjadi kepala divisi criminal”ucap mertuanya sambil menyeringai tajam. Jantung jiyong hampir saja lepas karena ketakutan melihat wajah mengerikannya itu.

Sementara jieun dirumah hanya tersenyum sambil menandang kota seoul dipagi hari, ia pun menyesap coklat hangat buatannya, ia ingat saat disela masaknya ayahnya mengirim pesan pada jieun.

From appa

Jieun hari ini appa akan mulai melatih jiyong menjadi kepala divisi. Kalau ia pulang sedikit mengomel-ngomel harap kau jangan marah karena aku akan melatihnya sedikit keras. appa, eomma dan ji hoon merindukan mu.

Membaca pesan itu jieun tersenyum, ia hampir menitikan airmata saat membaca kalimat terakhirnya.

From jieun

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang