Episode 14

1.4K 172 13
                                    

Jieun meneguk satu gelas so ju dihadapannya, hatinya masih sesak karena jiyong. ia masih ingat bagaimana ia menerima kabar bahwa jiyong sedang dipersidangan karena kasus penganiayaan.

FLASHBACK~

Ponsel jieun berbunyi "kang hana call" jieun tersenyum lalu mengangkat smabungan telfonnya.

"jieun-sii"

"ne, wae ? apa kau mau membutuhkan desain?"

"aniya, aku hanya butuh 5 sepasang meja dan kursi untuk restoran milik ku"

"O, baiklah aku akan segera mengantarkannya"

"ne, jangan lupa diskonnya"

"arraso"

Jieun pun menyiapkan 5 pasang meja dan kursi.

Setelah sampai direstoran jieun dan chanhyuk menurunkan meja dan kursinya.

"aigoo aku suka dengan model ini jieun-sii, apa ini model terbaru ?"

Jieun mengangguk, "kau bisa mendengarkan musik pilihan mu hanya dengan menyambungkan kabel ini pada ponsel"

"daebak! Aku akan menaruh ini untuk ruangan VIP, oh ya kau jangan pergi dulu kau harus mencoba menu baru direstoran ku"

Sempat terdiam kemudian jieun mengangguk.

Bisa dibilang restoran milik kang hana adalah restoran favorit karena restoran ini menyuguhkan desain klasik namun mewah siapa yang tak mau berlama-lama direstoran ini.

Jieun duduk didekat jendela, "tunggu sebentar aku akan mengambil menu barunya"ucap kang hana.

Jieun hanya tersenyum. Ia pun melihat sekelilingnya dan mendengar pembicaraan seseorang dibelakang bangku miliknya.

"apa? Aishh! Aku pikir bukan sekarang persidangannya? Aku sudah mencari bukti lain namun tidak dapat saat kejadian ia jauh dari cctv parkiran. Ku harap jiyong oppa akan terbebas. Lagipula kenapa ia tak bicara dengan kekasihnya? Mwo ? untuk melindungi ? kalau ia bisa melindungi orang lain lalu siapa yang akan melindungi dirinya dasar bodoh!"ucap seorang wanita.

Jieun menoleh mendengar kata "jiyong oppa". Dan ia mendapati kwon nami yang sedang duduk dibelakangnya.

"nami-sii?"ucap jieun, mendengar namanya disebut nami menoleh kearah jieun ia terkejut jieun sedang duduk dibelakangnya. Nami buru-buru mematikan sambungan telfonnya.

Kini jieun sudah berada dihadapan nami smabil melipat kedua tangannya didada.

"aku mendengar semuanya, bisa kau jelaskan sebenarnya ada apa ?"

"jiyong oppa tersangkut masalah kasus penganiayaan terhadap lee jun ki kejadiannya saat aku ulang tahun"

"apa kejadian aku hampir diper..-" jieun tak sanggup melanjutkan perkataannya.

Nami mengangguk.

"jieun-sii aku mohon pada mu hanya kau saksi satu-satunya, kini jiyong sudah tak memiliki bukti apapun lagi semua bukti yang ia berikan kalah oleh bukti lee jun ki"

Ada perasaan khawatir, cemas dan kesal dalam benak jieun, jieun masih ingat kejadian itu namun saat ia ingat dengan kejadian itu maka jieun sellau dilanda cemas dan gemetar, mungkin ia belum sepenuhnya pulih ia hanya belum bisa mengontrol rasa cemasnya.

"baiklah kita kepersidangan sekarang"ucap jieun.

Diperjalanan tangan jieun sudah mulai gemetar, rasa cemasnya kembali datang. Ia menutup matanya berusaha mengatur semuanya.

'jieun tak ada yang perlu di cemaskan, kau sudah sembuh jieun jangan seperti ini'batin jieun ia berusaha menguatkan dirinya sendiri.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang