Episode 4

1.7K 191 5
                                    

Hari ini jieun memutuskan untuk libur, ia masih takut untuk keluar karena kejadian semalam. Apalagi perkataan jiyong yang membuatnya semakin takut untuk keluar seharian ia hanya menonton drama,mendengarkan musik. Ia sangat bosan didalam rumah tak melakukan apa-apa.

Ia hanya memandang foto jiyong yang ia ambil diam-diam. jieun tersenyum wajahnya memerah walaupun hanya foto ia tetap saja merasa jantungnya berdebar sangat cepat. Saat sedang serius melihat foto jiyong dokter jung menelfon.

'aish dokter jung mengganggu saja'omelnya sendiri

"anyeong dokter jung"

"aish kau ini, ini sudah saatnya kau terapi lagi! Apa kau tak mau sembuh eoh"omel dokter jung
jieun memutar bola matanya sambil menghela nafas

"aku sedang tidak semangat"

"aigoo bagaimana bisa kau berkencan dengan pria tampan itu kalau tidak bersemangat terus"

"ommo benar juga, baiklah aku kesana sekarang"ucap jieun.

Sampainya dirumah sakit jieun langsung bertemu dengan dokter jung.

"dokter jung apa kau tak punya pasien selain aku eoh "ucap jieun

"sangat banyak hanya saja aku lebih menyukai pasien seperti mu"tawa dokter jung

"aku tidak yakin kau kan dokter yang sangat cerewet"ledek jieun

"Yak! kau ini menyebalkan, baiklah kita mulai" ucap dokter jung membawa dokter magang laki-laki ke hadapan jieun.

"mwo-ya"

"sentuh tangan dia"ucap dokter jung.

jieun pun menarik nafas perlahan-lahan ia mendekati tangan dokter magang itu, keringatnya sudah mulai mengucur rasa takut dan cemas sudah menyerang jieun. jieun menarik tangannya lagi dengan gemetaran. Ia menangis kembali.

"jieun -sii kau pasti bisa, saat mau menyentuh ingat kenangan yang menyenangkan. Lupakan kenangan buruk tentang masa kanak-kanak mu. Sekarang coba lagi"

jieun menggeleng ia masih belum bisa, "ingat kenangan indah tentang pria tampan itu"

jieun terdiam tangisnya tak lagi tampak, ia kembali mengulurkan tangannya ke tangan dokter magang, jieun mengingat wajah jiyong yang tersenyum walaupun sekilas kejadian masa kanak-kanaknya muncul ia tetap harus mempertahankan wajah jiyong.

Tangan jieun memegang tangan dokter magang itu hanya berjalan dua detik jieun menarik kembali tangannya.

"bagus!! Kau mendapat peluang sembuh jieun -sii"ucap dokter jung memeluknya, jieun tersenyum dan membalas pelukannya dokter jung.

"dan sekarang kau harus bisa mengendalikan emosi mu saat didekat pria, kau tak boleh menangis atau gemetar"

dokter jung menyuruh dokter magang itu duduk disofa dan jieun disuruh duduk berdekatan. jieun duduk disamping dokter magang itu namun ia tak dekat masih ada jarak beberapa senti diantara mereka dokter magang itu menggeserkan duduknya.

"jieun -sii ingat kenangan indah"ucap dokter jung. jieun memandang wajah dokter magang itu ia tak bisa membayangkan wajah jiyong. jieun bangun dari duduknya ia berada jauh dari dokter magang tersebut.

"aniya aku tak bisa dokter jung. Aku belum bisa"isak jieun.

"gwenchana yang terpenting kau sudah tak menangis histeris lagi. Kau boleh keluar "ucap dokter jung lalu dokter magang itu pun keluar.

"perkembangan mu menakjubkan jieun-sii, sedikit-sedikit kau sudah mulai terbiasa. Aku sangat senang"ucap dokter jung menulis resep obat untuk jieun

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang