Episode 12

1.6K 177 15
                                    

Diruang kerja jiyong ia hanya memandang surat pemanggilan dari kepolisian, mulai besok ia harus berurusan dengan kantor polisi. Ia tak ingin jieun terlibat dalam masalah ini namun kalau jieun tak terlibat maka jiyong mendapat peluang besar masuk kedalam jeruji penjara.

"ketua tim"ucap youngbae masuk kedalam ruangan miliknya.

"wae ? apa kau sudah menyelidiki kasus di bar?"

"tenang saja aku sudah mengatasinya. Ku dengar kau terlibat perkelahian sampai kau dapat surat dari kantor polisi ?"

Jiyong hanya mengangguk

"ah sial si brengsek itu mencoba membuat bukti palsu"

"maksud mu ?"

"dia menggunakan hasil visum untuk menjebloskan ku kedalam penjara"

"memang apa masalahnya?"

"dia hampir memperkosa jieun"

"MWO?! YAK AISHH BRENGSEK!!"ucap youngbae kesal.

Jiyong mengusap wajahnya sedikit frustasi

"tenanglah ketua tim aku siap membantu mu"

Sore harinya jiyong pulang dari kantor dan menuju toko jieun, sampainya disana jiyong melihat toko jieun benar-benar berantakan, jiyong pun langsung mencari jieun "jieun!"teriaknya.
jiyong mendengar isakan jieun dibawah meja kerjanya, jiyong menuju meja kerjanya dan melihat jieun sedang memeluk kakinya sambil menangis.

Jieun yang melihat jiyong langsung memeluknya sambil menangis, jiyong bernafas lega kemudian jiyong membalas pelukannya "gwenchana semua baik-baik saja"ucap jiyong mengelus punggung jieun.

"aku sangat takut"isaknya.

"tenang aku sudah ada disini, sekarang ceritakan kronologisnya"ucap jiyong melepas pelukan jieun.

jieun masih terisak airmatanya terus turun. Ia pun menghapus airmata jieun. kemudian jieun sudah mulai tenang.

"saat aku sampai toko suhyun izin tidak masuk, aku hanya menjaga toko sendiri lalu sekitar jam 4 aku mendengar suara beberapa pria berbadan besar merusak furniture kemudian mereka berteriak suruh ia datang kepengadilan! Dan mereka pergi. Aku sangat takut namun aku tak mengerti maksud dari teriakan itu"ucap jieun.

'sial dia sudah mengancam ku'batin jiyong, ia mengepalkan tangannya.

Jieun melihat kearah tangan jiyong lalu memegang tangan jiyong "sebenarnya ada apa? Tolong beritahu aku"ucap jieun.

jiyong pun menghela nafasnya menetralkan seluruh emosinya kemudian ia memberika senyuman kearah jieun.

"aniya aku sangat kesal dengan para preman itu!"

jieun sedikit menatap curiga jiyong seperti ada sesuatu yang di simpan oleh jiyong.

"aku akan menelfon appa mu"ucap jiyong lalu meninggalkan jieun sendiri di ruang kerjanya.

tak lama kemudian kepala lee datang ke TKP dan toko jieun diberi garis polisi.

"kau baik-baik saja nak ?"tanya kepala lee. Jieun mengangguk sambil tersenyum.

"ceritakan kronologisnya dan ciri-ciri pria yang datang kesini"ucap kepala lee, jiuen langsung menceritakan setiap detailnya, kemudian kepala lee memandang jiyong dengan tatapan 'kau tak menceritakannya?'. Jiyong hanya menggeleng. Kepala lee pun menghela nafas.

"wae appa? Apa ada sesuatu ?"tanya jieun bingung.

"O, aniya chagiya. Pulanglah appa akan mencari pelakunya dan kemungkinan kau jangan buka toko dulu karena masih adayang harus diselidiki"ucap kepala lee menepuk bahu jieun.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang