Episode 17

1.9K 170 25
                                    

***

Kini jiyong memperhatikan foto pria yang ada ditangannya, ia mencocokan wajah yang ada di selembar foto dan pria yang ada di sebrang pria berjaket hitam yang bekerja sebagai pengantar paket.

“sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya”ucap jiyong mencoba mengingat wajah pria yang ada di foto.

Pria itu pun mulai memberi tanda akan pergi, jiyong pun mulai bersiap  menyalakan mesin motornya, jiyong sedang melakukan pemantauan. Perasaan jiyong mengatakan ia adalah tersangkanya namun ia masih belum memiliki bukti.

Selama berjam-jam jiyong mengikuti pria itu, laju motor pria berjaket hitam itu semakin kencang ia sudah sadar sedari tadi diikuti oleh jiyong. ia memasuki jalan sempit dan berkelok-kelok. Jiyong pun terperangkap digang tersebut ia sudah kehilangan jejak pria berjaket hitam itu. ia pun berhenti disalah satu gang mengeluarkan ponsel

“hallo kepala lee, sepertinya aku sudah menemukan tersangkanya”ucap jiyong menyeringai lalu menutup sambungan telfonnya kepada kepala lee.

Jiyong menyalakan motornya dan keluar dari gang sempit itu, menuju kerumah sakit.
Sudah beberapa hari yang lalu jieun sudah dipindahkan ke ruang inap biasa, ia sudah mlewati masa kritis karena keracunan obat. Jiyong datang dengan membawa sebuket mawar merah.

“kau sudah datang ?”ucap ibu jiyong yang kini membantu menjaga jieun dirumah sakit.

Jiyong hanya tersenyum, lalu ia meletakan buket bunga di vasnya. Jiyong membelai wajah jieun yang masih tertidur.

“apa kau tak merindukan ku ? “ lirih jiyong. kerinduan jiyong sudah tak bisa terbendung lagi, perasaanya benar-benar hampa. Hatinya benar-benar terluka melihat keadaan jieun ia sudah berusaha untuk kuat namun terkadang ia mengalami sedikit depresi menghadapi kenyataan pahit yang ia rasakan.

Ibu jiyong hanya menepuk bahu anak sulungnya, “kau harus bertahan demi jieun ji, eomma yakin ia tak lama lagi akan bangun dari tidur panjangnya. Kau harus kuat anakku.”

Jiyong hanya mengangguk sambil menggenggam tangan jieun.

“bagaimana kau sudah menyelidiki tersangkanya”

“ne, perasaan ku bilang jung hyun soo adalah tersangkanya”ucap jiyong

Setelah mendengar nama ‘jung hyun soo’ tiba-tiba detak jantung jieun berdebar sampai alat electrocardiography berbunyi dengan cepat. Jiyong dan ibunya pun kaget lalu langsung mencari perawat yang sedang berjaga.

Jiyong dan ibunya menunggu diruang tunggu

“jieun tau siapa jung hyun soo. Kurasa benar dia orangnya”ucap ibu jiyong.

Jiyong yang masih setengah cemas memikirkan hal yang sama dengan yang dikatakan ibu jiyong.
Dokter pun keluar dari ruangan jieun

“apa ia baik-baik saja dok ?”

Dokter mengangguk “ia hanya merespon dengan pendengaran sekitar, walaupun ia koma ia masih setengah sadar. “

Jiyong pun menghela nafas lega.

“apa ini bertanda baik ?”

“mudah-mudahan saja, baiklah permisi”ucap dokter itu lalu pergi darii hadapan jiyong dan ibunya.

“lalu apa langkah mu selajutnya nak ?”

“aku akan menangkapnya”

“ingat nak balas dendam dengan cara yang baik dan bijak”ucap ibu jiyong.

Jiyong mengangguk, “eomma aku akan kemarkas sekarang tolong jaga jieun”

“hati-hati ji"

Jiyong pun menghadap kepala lee, ia melaporkan pengamatannya selama ini.
Kepala lee masih terdiam.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang