3. Mischievous Little Devil

7.2K 851 70
                                    

Halo yang nggu in apdetan ^^

Maaf ya lama bgt haha... lg ga nemu ide soalnya. Ini alurnya pelan dlu ya. Lg proses pengenalan. Di perkirakan ini bakal panjang bgt kek nya.

Oke.. makasih yg sudah vomment di chap 2...

Jangan lelah2 meninggalkan jejak disini ya.. ingat lho apresiasi kecil dari kalian dampaknya besar buat aku...

Yaudah happy reading yak ^^
Budayakan vote sblm membaca yuhuu..

***

Sulli melangkahkan kakinya dengan semangat di Park Company. Dia yang sudah sebulan menganggur karena patah hati dan sudah saatnya ia berhenti menyia-nyiakan waktunya. Maka disini lah dia, di dalam gedung tinggi bertuliskan Park Company di dalamnya.

Gadis cantik yang tinggi semampai itu menekan tombol di lift dan beruntungnya, lift itu cepat terbuka.

Sulli melangkah masuk ke dalam. Gadis itu menatap aneh pada seorang pria yang tiba-tiba beringsut menjauh saat melihat dirinya.

“Chogiyo, anda tidak apa-apa kan?” tanya Sulli cemas karena pria aneh itu sekarang sudah berkeringat dan tampak ketakutan.

“Y-ya, ya. Aku baik-baik saja..” jawab pria itu agak terbata. Aneh sekali pria ini...

BRUK!!

Tanpa di sangka, tiba-tiba elevator yang mereka naiki berguncang hebat dan lampunya nyala-padam berkali-kali seperti di film horror yang sering Sulli tonton, membuat Sulli menjerit panik di dalamnya.

"Aniya.. aniya aku belum mau mati... argh!!" Pekik Sulli ketakutan.

Si pria aneh tadi menutup matanya, sekarang benar-benar tampak akan pingsan. Sulli merasa aneh karena pria di sampingnya itu terus-terusan mencoba beringsut menjauh dari dirinya.

Apa? Sulli bingung, sungguh.... Dia hanya numpang memegang lengan si pria itu agar tidak mencium sisi lift dan berakhir dengan kepala benjol. Pria itu malah makin bergetar ketakutan, membuat Sulli merasa lucu dengan pria itu.

Harusnya dia yang ketakutan disini.

Elevator itu berhenti berguncang ketika dirasa mereka telah jatuh hingga ke lantai basement.

Pria yang tadinya sudah berjongkok bersama Sulli itu tiba-tiba bangkit secepat kilat dan merapat di pojokan dengan posisi yang sangat tidak elegant. Sulli tidak tahan lalu mendengus kesal.

“Heol...” cibir Sulli setelah bisa mengendalikan dirinya dari ketakutan yang melandanya. Dengan kesal gadis itu menekan tombol darurat di elevator.

“Chogiyo!! Saya terjebak di elevator...” ucap Sulli setengah berteriak.

“Ahh, maafkan saya, nona. Anda terjebak di elevator utama?” tanya suara yang keluar lewat lubang suara di samping tombol darurat tak lama kemudian.

“Tidak tahu.. memangnya berbeda? Saya menaiki elevator yang ada di sebelah kanan receptionist..” jawab Sulli.

“N-ne?! Anu, maaf nona.. apakah ada orang lain yang terjebak di sana bersama anda?” tanya suara itu lagi, terdengar panik.

“Ya? Eum ada. Dia seorang pria yang mudah berkeringat, tidak sopan, dan... aneh.. dia tinggi seperti tiang dan matanya besar.” desis Sulli sepelan mungkin.

“MWO?! Sebentar  nona... tunggulah bantuan akan segera datang!” Sulli mengernyit bingung karena orang di seberang sana terdengar sangat panik.

“Huff sial sekali aku hari ini. Jika hari ini aku tidak diterima di sini, lebih baik aku mandi kembang saja..” desah Sulli lelah. Dan si pria aneh itu? Sudah memejamkan matanya erat sambil berkomat-kamit, menghindari tatapan kesal Sulli.

[END] Daddy's Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang