Udah pada intip2 Gynophobia beluum? Dsna bakal ada lbh byk romancenya Sestal lho. Wkwkwk
Makasi ya udh vomment di chap kemarin. Enjoy ^^
***
Tepat tengah malam, kedua wanita gila itu benar-benar mengirimi mereka pesan berisi tempat mereka menyekap Hunso, Seulgi, Kai, dan Amber. Karena Sehun dan yang lainnya sudah siap, mereka langsung berangkat. Sehun satu mobil dengan Baekhyun sedangkan Suho dan Chanyeol membawa mobil mereka masing-masing ditemani Irene dan Sulli.
Suzy merasa khawatir karena Baekhyun harus pergi tanpa dirinya. Tapi menjaga Soojung tetap di rumah lebih penting untuk saat ini. Mereka tidak bakal tahu hal nekad apa yang akan Soojung lakukan jika tidak diawasi. "Berhati-hatilah. Berhenti bersikap terlalu santai, yang kau hadapi sekarang adalah para wanita psikopat bersama anak buah mereka." Ujar Suzy saat akan berpisah dengan Baekhyun. Pria itu tersenyum singkat, menepuk kepala Suzy dengan lembut.
"Ternyata kau bisa mengkhawatirkan aku juga." Ucapnya senang. Kali ini Suzy tidak membantahnya. Lama bersama Baekhyun, terlepas dari pria itu sering menggodanya dan mengejar-ngejar cintanya, tidak ada hal lain yang membuatnya benci dengan pria itu.
"Tentu saja bodoh." Dengus Suzy.
"Aku senang. Kau juga, berhati-hatilah dan awasi Soojung dengan baik. Dia nekad dan penuh ide gila seperti Hunso. Jangan lengah." Suzy mengangguk mengingat pesan Baekhyun. Pria itupun kemudian duduk di kursi kemudi mobil, dengan Sehun di sampingnya yang sudah terlebih dulu pamit pada sang istri.
Mobil Baekhyun berjalan di depan diikuti mobil Suho dan Chanyeol di belakangnya. Baru saja akan masuk ke dalam rumah, Suzy terkejut menemukan Soojung yang berwajah datar di depan pintu rumah.
"Soojung-ah, kau mengejutkanku." Keluh Suzy sambil mengelus dadanya.
"Suzy-a, aku harus pergi kesana juga."
"Jangan gila! Kau tidak mengerti juga alasan kami menahanmu disini? Kau bisa terluka dan kandunganmu bisa saja kenapa-kenapa saat berada disana." Jerit Suzy terkejut.
"Aku juga tahu! Bisakah kalian tidak memperlakukan aku seperti orang lemah hanya karena aku hamil? Anak ini bisa kuat, sekuat apapun yang aku inginkan. Dia juga pasti akan khawatir pada ayah dan kakaknya. Aku harus duduk diam saja sementara Sehun dan yang lainnya dalam bahaya?!" balas Soojung dengan jeritan pula.
"Tidak. Masuk, Jung Soojung." Perintah Suzy tegas. Dia sudah siap sekalipun harus menyeret Soojung untuk masuk ke rumah.
"Kenapa kau tidak juga mengerti?!"
"Aku mengerti, Soojung-ah! Kau yang tidak mengerti. Kami tidak ingin kau terluka!" Suzy sudah membentak Soojung sekarang.
"Kalau mereka terluka, aku juga merasakan sakitnya. Dan kau pikir aku bisa tetap hidup kalau sampai terjadi apa-apa dengan mereka disana?!"
"Terserah, Jung Soojung. Pokoknya sekarang masuk!"
"Terserah, aku tidak minta ijinmu kok. Hanya memberitahu." Suzy melotot begitu menemukan tongkat pemukul bisbol di tangan Soojung. "Pilihanmu hanya dua, Suzy-ah. Ikut aku agar bisa menjagaku, atau aku harus membuatmu pingsan dan menyetir sendirian." Ucap Soojung datar.
Suzy mengelus wajahnya frustasi. "Tuhanku, kenapa aku bisa punya teman seperti dia?" erangnya. Setelah berpikir lama, Suzy akhirnya buka suara. "Aku akan mengakhiri nyawaku sendiri kalau kau sampai terluka, Jungie. Aku bersumpah. Ayo..." keduanya berjalan menuju mobil Kai yang masih bertengger di tempat tadi dengan kunci mobil masih tertancap manis.
Membiarkan Suzy menyetir, Soojung memejamkan matanya sepanjang perjalanan, memikirkan beberapa rencana yang bisa di gunakan setelah dirinya berhasil memantau keadaan di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Daddy's Little Prince
FanfictionSoojung merasa pengalaman pertamanya masuk ke club sungguh menyedihkan. Dia menampar salah satu pria brengsek mabuk di sana karena telah meraba bokong nya. Dan besok paginya, pria brengsek itu malah duduk diatas meja 'CEO' nya. Sehun... pria itu men...