Hai aku kembali hadir dgn chapter selanjutnya. Makasih banyak karena udh vote dan komen ya manteman ^^
Krn kalian ud jd anak baik, nih aku apdet nya ga kelamaan. Selamat menikmati ^^
By the way Soojungie jd cakep bgt ya abis potong rambut 💇💇
Nnti aku msk in deh jd bahan cerita. Tp blm tau mau di chapter mana...
Ngmg2 ntr aku mau kasih konflik. Tp ga berat2 bgt lah. Lg mls muter otak soalnya. Cuma ya gtu. Bakal jd ga semenarik yg kalian bayangkan kyknya. Hahahaha msh pd mau baca ga? 😂
Warning dsni banyak drama yg receh bgt. Semoga ga eneg liatnya. Wkwk.
***
Sehun berlarian di sepanjang lorong emergency room di rumah sakit dengan Soojung dalam gendongannya. Selama perjalanan, Sehun sudah menyalakan pemanas di mobil untuk menghangatkan Soojung. Nyonya Oh hampir saja mengusap tubuh Soojung kalau Sehun tidak melarangnya.
Seorang dokter yang baru keluar dari unit gawat darurat menghampiri Sehun dan menanyakan keadaan Soojung.
"Apa yang terjadi dengan nona ini?" tanya sang dokter. Dokter itu mendorong sebuah ranjang dan Sehun langsung membaringkan tubuh Soojung di sana.
"Bajunya basah dan dia terkurung di toilet yang berpendingin ruangan selama nyaris 6 jam..." terang Sehun cepat.
Sang dokter memeriksa sesaat mata, bibir, serta denyut jantung Soojung secara singkat.
"Tidak salah lagi dia terkena hipotermia akut. Untung anda tidak mengusap tubuh pasien. Hal itu bisa menyebabkan kerusakan jaringan. Aku bersyukur kau mengerti apa yang harus kau lakukan dalam situasi seperti ini. Tenanglah kami akan menolongnya... Silakan anda tunggu di sini saja." Bersama seorang perawat, Soojung di bawa masuk ke unit gawat darurat, meninggalkan sepasang ibu dan anak yang masih panik itu.
"Kau lihat sekarang,Oh Sehun? Ini gara-gara dirimu yang terlalu menggampangkan masalah. Sekarang apa yang akan kau jelaskan pada Tuan dan Nyonya Jung?" desah Nyonya Oh dramatis. Sehun hanya diam mendengarnya.
"Lalu ibu ingin aku bagaimana? Menikah dengannya? Hanya karena alasan klasik bahwa dia bisa dekat dan bertahan dengan putraku? Eomma, dia masih muda dan bisa saja menikah dengan pria manapun. Aku tidak bisa mengekangnya dalam pernikahan hanya karena alasan tadi!" protes Sehun mulai emosi.
"Tapi gara-gara terlanjur berurusan denganmu, dia jadi seperti ini! Kau pikir masih ada pria yang mau menerimanya setelah di terpa gosip begini? Kalau kau tidak menikahinya setelah foto laknat itu beredar dia akan di cap murahan oleh masyarakat di sepanjang sisa hidupnya..." Nyonya Oh mulai frustasi karena apa yang ia lakukan belum juga menghasilkan apapun.
"Eomma, dia akan menjadi istriku, bukan hanya akan jadi ibu dari putraku saja. Menurutmu adilkah kalau aku memaksanya menikahiku? Hanya karena aku butuh dia untuk menjaga Hunso?" erang Sehun bingung harus menjelaskan apa lagi pada ibunya.
"Kita akan menanyakannya. Aku tidak mau anakku jadi pengecut, Sehunnie. Besok kita akan bawa Soojung ke rumah Tuan Jung. Aku akan menjelaskan kejadian hari ini sekaligus melamar gadis itu untukmu. Tidak ada bantahan, Oh Sehun." Ucap nyonya Oh final.
Sehun langsung lemas di kursinya. Jika nada bicara ibunya sudah seperti itu, sekeras apapun dia menolak dan beragumen, dia tidak akan menang.
Dia bingung sekarang. Apakah perasaan aneh ini karena merasa bersalah pada gadis itu, atau ada hal lain yang mengganjalnya.
Dia terlalu mirip. Dan aku takut aku akan mulai menyamakan mereka nantinya.
"Omong-omong ponselmu tidak berhenti bergetar daritadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Daddy's Little Prince
FanfictionSoojung merasa pengalaman pertamanya masuk ke club sungguh menyedihkan. Dia menampar salah satu pria brengsek mabuk di sana karena telah meraba bokong nya. Dan besok paginya, pria brengsek itu malah duduk diatas meja 'CEO' nya. Sehun... pria itu men...