17. Old Summer Friend

6.6K 781 214
                                    

Hai yg udh nggu in ^^
Ini dia apdetan kali ini. Maaf ya kemarin ga sempet balesin komenan kalian. Hehehe. Tp aku baca kok...

So, happy reading ya...

***

Bangun dengan wajah linglung, Hunso terkejut melihat wajah appanya saat membuka mata. Wangi masakan sudah masuk ke indra penciumannya, membuat Hunso sadar ini sudah pagi. Pasti Soojung tengah berkutat denan semua peralatan dapurnya.

“Kenapa appa?” tanya Hunso dengan suara khas bangun tidurnya, heran karena Sehun belum juga berangkat kerja. Apalagi Sehun masih memakai piyama.

“Bangun kita sudah hampir terlambat...” ujar Sehun mengingatkan. Hunso kembali mengerutkan keningnya.

“Hunso libur, appa. Appa berangkat kerja saja...” Sehun meringis mendengar jawaban Hunso. rupanya sekarang anak itu tidak lagi mengingat janjinya untuk mengajak mereka ke pantai sekeluarga.

“Kita akan ke pantai hari ini. Appa tidak bekerja.” Jawab Sehun. Hunso akhirnya mengerti dan meraih handuknya tanpa banyak bicara. Sebelum pulang kerja kemarin, Sehun sudah membuka gipsnya dan sekarang lengannya hanya di balut perban putih.

Hunso melotot horor saat Sehun juga ikut masuk ke kamar mandinya.

“Appa kenapa masuk kesini juga? Ini kamar mandiku...” tanya Hunso sambil merentangkan tangannya, mencegah Sehun masuk.

“Appa ingin mandi bersamamu.”

“Hah?!” hanya itu respon Hunso. yang ia tahu, Sehun sudah melangkah ke kamar mandi, menyalakan air untuk mengisi bath tup lalu sibuk melepaskan piyamanya.

Melihat Hunso masih diam seperti patung, Sehun mengangkat sebelah alisnya.

“Mau di bantu?” tawar Sehun.

“Tidak, appa.” tolak Hunso. Lalu anak itu juga melepaskan piyamanya.

Saat air sudah terisi cukup penuh, Sehun masuk ke dalam bath tup di ikuti Hunso yang duduk di seberang Sehun. Untungnya bath tup itu cukup menampung mereka berdua, mengingat ukuran bath tup Hunso yang lebih kecil dari milik Sehun.

“Kau masih marah?” tanya Sehun tiba-tiba.

Hunso menggeleng lemah. Dia memang sudah tidak marah. Hanya saja kecewa.

“Tidak appa... kukira appa bohong soal hari ini...” cicit Hunso dengan suara teramat pelan. Sehun tersenyum kecil. Pemandangan yang aneh mengingat setiap hari dia hanya menampakkan wajah datar.

“Tentu saja tidak... sini kugosok punggungmu.” Jawab Sehun lalu meraih sabut mandi biru milik Hunso. Sehun menuangkan sabun cair anak-anak ke atasnya dan mulai menggosok tubuh Hunso.

“Kenapa noona tidak ikut?” tanya Hunso membuat Sehun melotot. Dia sih mau mau saja Soojung ikut mandi dengan mereka haha, tapi yang benar saja gadis itu mau.

“Eung... karena dia sedang sibuk memasak.” Jawab Sehun mencari alasan.

Hunso yang teringat bahwa dia harus mengajak Soojung mandi bersama juga segera memberi ultimatum pada appa nya.

“Lainkali noona harus ikut, appa.” Lalu Sehun hanya bisa diam, tidak mengiyakan, tidak juga menolak.

Mereka berdua kembali terdiam karena merasa aneh. Ini pertama kalinya mereka mandi bersama, tapi entahlah. Rasanya sangat asing, duduk bersama di dalam bak mandi seperti ini. Sehun bahkan merutuki dirinya sendiri yang sepertinya makin menjauh dari Hunso setahun belakangan.

Pria itu kembali memikirkan perkataan Soojung kemarin. Dia ayah yang buruk ya? Dia bahkan lebih mementingkan pekerjaannya daripada Hunsonya. Tidak salah kalau Soojung merasa kecewa padanya.

[END] Daddy's Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang