delapan belas

3K 395 182
                                    

"Lulus SMA nanti, lo pengen jadi apa?" Tanya Bianca menggunakan nada serius sambil memperhatikan dengan takjub langit yang berisi bintang-bintang indah malam ini.

Lawan bicara gadis itu malah tertawa akibat nada keseriusannya, "Pengen punya istri yang cantik, trus kawin tiap hari. Enak." Jawab Zayn bercanda.

Bianca memukul bahu Zayn pelan. "Jorok, dasar otak mesum!"

"Paling kuliah. Udah itu doang aktivitas gua sehabis SMA." Ucap Zayn dengan seratus persen kejujurannya.

Tangan Bianca memukul bahu Zayn lagi. "Can i tell you a secret, Z?"

"Menurut lu? Kita udah temenan berapa tahun sih?" Nada ketus lelaki arab itu mulai keluar dari dalam dirinya perlahan.

"Hahaha, oke-oke." Bianca melirik mata Zayn dengan dalam lalu berkata, "Jujur, gue selalu kepengen hidup berpindah-pindah, Z. Liatin aja nih, lulus SMA gue bakalan pindah ke beberapa kota, lo jangan sampe kangen ya sama gue."

Zayn malah tertawa pelan mendengar perkataan sahabatnya itu. "Duit darimana mau idup pindah-pindah? Ga pindah-pindah aja lu masih suka ngutang ke gua!"

"Gue dari kecil emang suka ketemu orang baru, Zayn. Gue juga suka pengalaman baru dan tempat-tempat baru," Bianca menelan air ludahnya lalu melanjutkan, "Trust me, Z— Gue gabakalan stay di kota kelahiran terus."

"Yaya, terserah apa kata lu. Gua mau pulang, mau main The Sims." Balas Zayn dengan tidak menghiraukan sama sekali perkataan Bianca.

"Eh entar dulu! Kalo nanti gue pergi ninggalin lo tanpa jejak gitu gimana? Hahaha, biar kayak di film-film," Bianca tertawa renyah. "Lo pasti bakal lupain gue kan, Z? Lo pasti nemuin sahabat baru, nemuin pacar baru, nemuin suasana baru,"

"—dan gue, dilupakan." Lanjut gadis itu sambil memanyunkan bibir mungilnya.

"Yang pasti sih lu bakalan gua cari sampe ketemu. Udah ah jangan ngayal mulu, ga bagus." Jawab Zayn acuh tak acuh dengan perkataan Bianca.

Tapi siapa kira, kalau yang dikatakan Bianca pada malam yang indah itu memang benar-benar terjadi saat ini. Dengan seluruh impian gadis kecil yang diucapkannya pada malam itu, ternyata benar-benar telah dicapai olehnya. Dan Zayn-pun benar-benar sukses ia tinggalkan tanpa jejak.

Tetapi lelaki itu ada benar-nya juga, ia selalu berakhiran dengan berhasil menemukan Bianca.

••

Zayn terbangun dari tidur lelapnya dan langsung mengecek ponsel, betapa terkejutnya saat ia menemukan pesan yang baru masuk ini;

anna: Selamat Pagi, pak. Saya ingin mengingatkan kalau anda ada rapat bersama Tuan Cole hari ini jam 9. Terima kasih atas waktunya.

Lelaki dengan muka berparas arab itu langsung bangkit dari kasurnya dengan panik. "On the way mati deh gue, baru hari pertama kerja aja udah mau telat!"

Ia langsung menyiapkan diri serta mandi ala kadarnya dan berangkat menuju perusahaan labeur dengan mobilnya yang berlaju menggunakan kecepatan tinggi.

Untungnya ia sampai pada pukul delapan lewat lima puluh tujuh menit. Benar-benar mepet memang, tapi untungnya tidak ada kata terlambat hari ini.

space between us ☁️ zjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang