tiga belas

6.3K 938 334
                                    

Bianca pun beranjak dari kasur lalu berjalan ke arah pintu yang katanya Zayn sedang diluar kamarnya. Sebenarnya, Bianca sudah ingin terlelap dalam tidurnya, tapi apa daya Zayn bilang kalau Ia secara tiba-tiba berada di depan kamarnya saat ini. Untung saja Calista sudah tertidur dengan nyenyak, jadi Ia tidak merasa terganggu.

"Zayn?" Ucap Bianca pada saat membuka gagang pintu. Saat itu pula, Bianca melihat Zayn yang sedang membawa sebungkus makanan di tangan kanannya.

"Nih, buat lu, itung-itung permintaan maaf gua soal tadi siang kita gak jadi jalan." Ucap Zayn sambil memberikan makanan yang Ia bawa kepada Bianca. Senyuman manis muncul menghiasi wajah Zayn. Duh.

"Eh iya iya, santai aja kali gak usah repot gini," Bianca menggaruk lehernya sambil tertawa. "gue jadi gaenak, btw." Lanjut Bianca.

Zayn berdecak. "Ck, kenapa dah? Kita udah kenal lama banget, masih aja gak enakkan. Lagi 'kan, dulu gua juga suka gini kan."

"Iya dulu, hehe."

"Bi, boleh keluar bentar gak? Jalan malem gitu dah."

"G-gimana ya, udah mal-"

"Ah, lama." Ucap Zayn sambil menggandeng tangan Bianca.

"Zayn, gue belom naro makanan dari lo, nih." Kata Bianca mencoba melepaskan tangannya dari Zayn, yang sebenarnya tidak ingin Ia lepas. Dengan cepat Bianca menaruh makanan itu di meja makan lalu menutup pintu kamarnya. "Yuk, Zayn"

**

Saat ini, Bianca dan Zayn sedang berjalan keluar asrama dengan sedikit kecanggungan di antaranya. Suasana yang sepi karena hampir semua murid mungkin sudah berada di dalam kamarnya masing-masing, hanya beberapa yang berada diluar untuk menghirup udara malam.

"Dingin gak?" Tanya Zayn dalam keheningan. Bianca mengangguk.

"Sama." Ucap Zayn sambil memeluk dirinya sendiri lalu meniup-niup tangannya memberikan kehangatan.

"Cause i'm a fool for you and the things you do, i'm a fool for you and the things, the things you do.."

Bianca menoleh ke arah Zayn yang ternyata sedang menatap Bianca dengan senyum menghiasi wajahnya. Bianca mengerutkan dahinya bingung.

"Lagu siapa?" Tanya Bianca mengedarkan pandangannya yang ternyata mereka sudah berada di luar asrama.

Zayn memasukkan tangannya kedalam jeans lalu tertawa singkat. "Lagu bikinan gua, Bi. Iseng aja waktu 6 bulan yang lalu, pas gua ditinggal pergi sama cewe di acara prom."

"...."

"Pas gua nyatain perasaan gua waktu itu, dia kaget banget, sampe-sampe gua kira dia bakal nerima. Ternyata salah, dia malah pergi gitu aja tanpa kabar. Salah ya gua suka sama sahabat sendiri waktu itu?" Zayn berhenti berjalan lalu menatap mata coklat tua milik Bianca.

 Salah ya gua suka sama sahabat sendiri waktu itu?" Zayn berhenti berjalan lalu menatap mata coklat tua milik Bianca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca merasakan seluruh bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan. Ia tidak mempunyai cukup nyali untuk menatap Zayn saat ini.

"Look at me in the eye, Bi."

101% Bianca sangat tidak berani untuk menatapnya, Ia takut mengungkit kejadian masa itu, masa dimana Ia dan Zayn berada di aula belakang sekolah saat prom nite berlangsung kemudian Zayn menyatakan perasaannya membuat Bianca ingin menangis untuk kesekian kalinya mengingat kejadian 6 bulan lalu. Bianca merasa sangat terkejut sekaligus tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat itu. Dan sekarang, Ia juga tidak tahu apa yang ada didalam pikirannya. Bianca bodoh.

Detik itu juga Bianca memberanikan dirinya untuk menatap kedua mata Zayn yang sangat Ia kagumi sejak dulu. Bianca menghela napasnya panjang, "Sorry."

"I-i have loved you from the start." Ucap Zayn.

Halah, pler kupu-kupu :(

Bianca yang masih menatap lekat mata Zayn kemudian menunduk tidak dapat menahan air matanya yang ingin keluar, Ia cepat-cepat menghapus air matanya sebelum Zayn melihat.

"Zayn, pulang yuk. Udah malem nih, dingin juga 'kan?" Tanya Bianca berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Zayn mengangguk lemah lalu melanjutkan jalannya dengan Bianca, keadaan dijalan sangat diam hingga sampai di asrama keduanya. Zayn mengantarkan Bianca ke kamarnya, padahal Bianca sudah menolaknya, tetapi Zayn tetap ingin mengantar mau tidak mau.

Sesampainya didepan kamar Bianca, Zayn tersenyum pahit begitu-pun dengan Bianca.

"Bi?"

"Zayn?"

"Anggep aja malem ini gak ada apa-apa, sorry juga soal tadi, gua balik ya. Goodnight, bi." Kata Zayn mengacak-acak rambut Bianca gemas.

"Goodnight, Z."























a/n:

hey what's up its been a while

kalo kalian baca ini sekarang, selamat sahuuurr! jangan lupa makan sm minum aer yang banyak biar semangat nantinya

btw sorry dichapter sebelumnya yang mau join group, ga semuanya di inv :( lain kali deh yaa! HEHE

udah ah ngantuk. ngh dadah


- lashingtondc

space between us ☁️ zjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang