lima belas

6.1K 769 193
                                    

Bianca menopang dagunya dan memandangi hujan yang semakin deras. Lalu ia melirik jam di pergelangan tangan kanannya, kemudian ia menghela napas panjang. Ternyata masih butuh 30 menit lagi untuk keluar kelas.

Bianca mengambil pulpen, lalu sibuk memain-mainkan benda itu di sela jari telunjuk dan jari tengahnya. Mata pelajaran kali ini membuatnya ingin bunuh diri karena ia tidak mengerti bahasa prancis.

Drrtt .. Drrttt ..


Bianca melotot merasakan ponsel yang berada di sakunya bergetar, pertanda ada yang memberinya pesan.

Dengan cepat, Bianca merogoh saku kirinya untuk mengambil ponsel tersebut. Sesekali ia mencuri pandangan pada dosennya, takut ketahuan.

calum: masih ada kelas?

bianca: iya, masih sekitar 25 menit lagi gue keluar kelas :(

calum: emg dosennya siape?

bianca: si botak wkkwk
bianca: help, keluarin gue dari sini

"Jadi kamu ingin saya keluarkan dari kelas, Bianca Ships?" Suara tegas tersebut membuat Bianca yang tadinya sedang asyik berkutik dengan ponselnya menjadi diam.

"Kamu bilang saya botak, ya?" Tanya dosen bahasa prancis- Mr. Anderson.

Bianca menelan ludahnya, "Désolé, monsieur."

"Aucun mot d'excuses! Kamu saya lihat dari awal sudah tidak memperhatikan lalu kamu memainkan ponsel saat pelajaran berlangsung," Mr. Anderson menghela napasnya.

Bianca mengigit bibir bawahnya gugup sekaligus merasa senang, karena bisa saja dengan ini ia akan di keluarkan dari kelas.

"Sebagai hukumannya, kamu saya keluarkan dari kelas dan poin kamu saya kurang 5. Comprendre?"

Sialan. "Oui, monsieur!"

***

Angin yang berhembus membuat rambut Bianca yang terurai menjadi berantakan. Tetapi, ia tidak terlalu memperdulikannya, yang ia ingin hanya satu; menikmati angin yang membuatnya nyaman. Kemudian, Bianca menyelipkan rambutnya yang menghalangi padangannya itu ke belakang telinga, lalu ia memejamkan mata.

"Lu ngapain?"

Bianca membuka matanya kemudian menoleh ke sumber suara, ia tersenyum. "Nggak tau,"

Calum menaikkan satu alisnya yang tebal membuat Bianca terkekeh pelan.

"Gimana?" Tanya Calum.

"Apanya gimana?"

Calum menggeleng cepat, berusaha mengatakan sesuatu tapi ia mengurungkan niatnya.

Bianca terdiam sambil menikmati hembusan angin, ia memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya ia pikirkan. Toh, sudah jelas kalau Bianca dan Zayn hanya sebatas sahabat tidak lebih. Iya bukan?

"Mikirin Zayn lagi, hm?"

Bianca menoleh lalu menutup mulutnya dengan tangan. Calum yang sedang tertawa renyah itu kemudian membawa Bianca kedalam pelukannya.

space between us ☁️ zjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang