hehe.
--
Bianca menunduk dan memejamkan matanya sebentar. Pundaknya terasa lemas saat tangan halus itu menyentuh pundaknya.
"Bianca?" Suara itu seakan langsung menyadarkan Bianca dari lamunannya. Akhirnya ia memutuskan melirik ke samping kiri dan tersenyum tipis.
"Zayn." Ucap Bianca yang jantungnya kini berdegup lebih cepat dari sebelumnya.
Zayn tersenyum kemudian langsung membawa Bianca kedalam dekapannya sangat erat. "Bi, gua kangen banget."
Awalnya, Bianca terkejut karena Zayn memeluknya di depan keramaian seperti ini. Tapi pada akhirnya, Bianca memeluk balik tubuh laki-laki itu dengan sama eratnya.
Bianca tersenyum, "kita ketemu lagi, Zayn."
"Iya Bi, mantab jiwa!" Ucap Zayn kemudian melepaskan pelukannya itu.
"Ekhm, Bi, gua sama Acheel kesana dulu ya." Kata Calum yang sedari tadi menjadi obat nyamuke.
"Ikut dong, masa gue di tinggal."
"Ngapain? Kan ada Zayn disini, nanti kalo mau balik telpon gua aja." Calum melempar
pandangannya ke arah Zayn.Bianca melirik Zayn yang tengah asyik tertawa dengan perempuan berambut blonde itu.
"Cheel--"
"Da-ah, Bianca!" Ucap Calum sambil menarik lengan Acheel dan meninggalkan Bianca yang sedang mematung.
Bianca mengigit bibirnya berusaha menghilangkan kegugupan yang menyelimutinya. Zayn yang sedang asyik lalu mengingat jika ada kehadiran Bianca itu-pun langsung menepuk jidatnya pelan.
"Bi, ngapain diem aja? Sini dah kenalan sama temen-temen gua." Ujar Zayn dengan mencoel pipi Bianca.
Bianca memutar matanya malas kemudian menatap Zayn. "Gamau, nanti gue awkward sendiri gimana?"
"Ye kaga lah, kan ada gua." Dengan itu Zayn langsung menggenggam tangan Bianca lalu mengaitkan jari-jarinya.
**
Bianca menghela napasnya untuk yang kesekian kalinya. Ia ingin pulang dan merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya itu.
Zayn masih sibuk dengan teman-temannya itu, dan ternyata perempuan berambut blonde itu bernama Gigi Hadid.
Hm, sudah kuduga.
bianca: cal
bianca: bisa jemput gue ga?"Halo." Terdapat sebuah suara yang halus menyapa Bianca.
"Iya?"
"Kenalin, gue Gigi." Sapa perempuan berambut blonde yang langsung membuat Bianca kikuk karena kecantikannya.
"B-bianca." Jawab Bianca dengan senyum manisnya.
Drrrtt..Drrrtt
calum: otw
Untung aja.
"Sayaaaang, udah kenalan sama si buruk rupa ya?" Zayn tiba-tiba muncul dan langsung merangkul Gigi.
Dasar dugong cepirit.
Gigi tersenyum malu-malu, "Bianca cantik tau, kamu nih!" Lalu perempuan berbadan layaknya model itu mencubit pipi Zayn dengan gemasnya.
Duh, nyamuk banyak banget nih.
Gue juga nyamuk sih sebenernya.
Hehe.
Mau pulang jadinya.
Bianca yang hanya bisa memutar bola matanya itu-pun akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan pada Calum karena hingga sekarang ia tak kunjung datang.
bianca: calum :(
bianca: dimana :("Disini, pulang yok." Dengan itu Bianca langsung menoleh ke arah sumber suara dan ternyata itu si hidung jambu berpipi bakpao.
"Lama." Ucap Bianca menatap Calum sinis. Calum hanya terkekeh kecil lalu menggandeng tangan Bianca.
"Zayn, gua balik ya sama Bianca. Kasian dia sakit perut katanya."
Sakit perut idung lu.
"Lah? Udah pulang aja, sini dulu kali maen kaga seru dah."
"Udah malem, bro. Bianca juga capek pasti, ye kan?" kata Calum dengan menyenggol lengan Bianca.
"I-iya, Zayn. Gue pulang dulu ya, Gi, pamit ya." Ucap Bianca sambil tersenyum.
Zayn hanya mengangguk lalu membawa Gigi kedalam pelukannya.
"Cal, pulang." Ucap Bianca. Calum menoleh lalu menyinggungkan senyum jahilnya.
"Apaan sih?" Bianca memutar kedua bola matanya melihat ekspresi Calum yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Gapapa, pulang yuk." Calum menggeleng lalu merangkul tubuh mungil Bianca sambil berjalan ke arah asramanya.
a/n:
chapter apa sih ini pusinq
yang penting keinginan kalian bianca-zayn bertemu lagi udah tercapai ya.
baik gua mah.
gak kayak doi jahat.
ihik.
kabur ah mau liat kaki dulu
- lashingtondc -
KAMU SEDANG MEMBACA
space between us ☁️ zjm
Hayran Kurgu"the space between us doesn't matter, z." sequel of heartless✖️ z.m copyright © 2016 by acheel & calista.