Dia Mencintaimu dalam duka saja bukan dalam tawa - Fanisya aulia.***
Saat kejadian dimana raka membuat aku untuk menjauh darinya. Menjauh dari kehidupannya. Dan menjauh dari semua tentang dia.
Semenjak itu aku tak pernah Mengabari dirinya. Aku rindu dia. Aku kangen dia.
Sekarang aku hanya bisa menanyakan kabar raka lewat Dira yang masih setia memberikan kabarnya.
Dira dan nadia tau Tentang pertengakaranku dengan Raka. Mereka bahkan sampai mengingatkan aku untuk tidak memperlakukan manis Raka.
NadiaPrtw : Gua ga habis fikir sama itu anak Fan. Gua mau lu jauhin dia fan. Dia ga pantes dapetin lu yang selalu memperjuangkan dia. Tapi dia apa bulshit!
Dira. Dir : Terus selama ini dia manggil kakak Hanih di chat artinya apa kak? Dia cuma bercanda? Candaan dia ga lucu.
Aku ingat betapa marahnya Nadia pada raka. Bahkan waktu itu nadia hampir saja melabrak Raka di depan umum. Dan aku tentu saja langsung menahan perbuatannya itu. Nadia memang selalu seperti itu padaku.
Sudah 3 hari Belakangan ini aku tidak masuk sekolah. Aku malas jika harus bertemu dengan teman temanku dikelas dengan mata yang seperti panda ini. Tapi bukan itu alasan aslinya. Aku tidak masuk sekolah karna sakit perut.
Fanisya. A : Gimana kabar Raka dir?
Dira. Dir : Kenapa masih aja nanyain dia si kak?
Fanisya. A : Aku cuma ingin tau kabar dia Dir.
Dira. Dir : Dia baik ka, tapi udah dua hari ini dia sering Keluar masuk ruang guru.
Fanisya. A : Dia ada kasus emangnya?.
Dira. Dir : Gua juga ga ngerti sama dia ka. Dia kan pendiem mana mungkin Ada kasus.
Fanisya. A. : Aku rindu dia dir :( , Yaudah lu belajar yang pinter ya :).
Dira. Dir : Iya nanti aku bilang Raka kalo kakak rindu. Pasti :) . Kakak juga cepet sembuh.
Fanisya. A : 😊😊
Sudah 3 hari aku menangis karnanya sudah 3 hari aku tak masuk sekolah karnanya dan sudah 3 hari aku aku merasa Bahwa aku Begitu lemah karnanya.
Hanya karna Raka Ardana!
Aku masih setia membungkus tubuhku di bawah selimut Biru laut itu. Aku masih setia memeluk guling yang sudah basah akibat air mataku itu.
Pagi ini tak ada yang berubah dari pagi kemarin. Masih dengan Tangisan kecilku. Masih dengan Tangisan cemasku dan tangisan rinduku.
Tok tok tok
Ketukan pintu itu. Aku tau siapa yang datang. Pasti itu rehan. Orang tuaku seminggu ini tidak ada dirumah, mereka menginap dirumah tanteku.
" Fani abang rehan datang "
Dia sepupu terbaikku. Selama aku sakit dia yang membawakan Bubur dan juga Kompresan untuk mataku yang sembab ini dan Juga tak lupa Corneto yang masih setia disamping piring makanku itu.
" Bubur dengan Corneto Strowberry hari ini "
" makasih Kakak sepupu " Ucap ku. Aku tersenyum karnanya.
Rehan tau tentang Raka. Dia bahkan tau tentang diriku yang Terlalu baper dengan raka. Saat pertama kali aku cerita rehan, sudah mengingatkanku agar tidak terlalu gampang menaruh hati. Tapi aku yang tidak menghiraukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIORS - adik Kelas
Teen Fiction" Selama ini Aku tak pernah menggapap ini Serius ka. Ini hanya Permainan Anak SMA. Aku Adik kelasmu dan Kamu Kakak Kelasku Aku harap Kau tak akan lupa Batasan itu, Karna Batasanku Hanya itu untukmu ka :) " Aku Bahkan berfikir Sampai Semanis ituk...