" siapapun yang melihat kita pasti kan mengerti dan membaca yang telah tersirat diantar kita :) ingin selalu aku dekatmu engkau lah kamuku "Fatin - Kaulah kamuku
***
Ponsel itu sedari tadi bergetar hebat di atas naskah samping tempat tidur fani. Tidak tau kemana perginya sang pemilik ponsel sampai harus bergetar seperti itu.
Nadia Callinggs
Sudah hampir 4 kali nadia menelfon fani tapi alhasil hanya operator yang menjawab telfon nadia. Sejak pulang sekolah tadi fani terlihat begitu aneh sampai membuat nadia sedikit khawatir.
Nadia masih berusaha menelfon fani sekali lagi.
" Kalau habis ini ga diangkat gua beneran kerumahnya nih "
Masih terdengar nada sambung fani.
" Haloo
" fani sumpah ya lu
" Kenapa Nad ?
" Dari mana aja lo?
" Gua tidur Nad. Kenapa emang?
" Gapapa, gua cuma heran kenapa lu tidur jam segini.?
" Dia membawa perubahan didiri gua nad
" Maksudnya?
" Nanti juga lu ngerti. BYE Sayang
" Eh tunggu.. Tut..
Fani memutuskan sambungannya secara sepihak. Membuat Nadia kesal dan melempar asal Ponselnya itu.
Setelah mendapat pesan dari raka yang akan mengajaknya begadang malam ini menemani dirinya yang memang baru bangun tidur setelah di telfon oleh Nadia tadi.
Raka.Ardana : Ydh gua temenin.
Sekarang tepat pukul jam 01.00 malam. Dua manusia ini masih setia dengan Ponselnya masing masing.
Entah apa yang membuat fani tersenyum sendiri sekarang.
Fani.A : Lu ngantuk ya rak?
Raka.Ardana : Lumayan.
Fani. A : Gua mau cerita sama lu nih.
- Raka ish, Lama balesnya.
- Raka udah tidur ya?
- gua mood lagi cerita ah
.
- yaudah selamat tidur adik:)Sebuah ukiran senyum di wajah fani berubah karna sebuah chat lagi. Raka yang tidak kunjung membalas membuat diri menghembuskan nafas malas.
15 menit Fani masih berharap bahwa raka akan membalas tapi ternyata tidak.
Fani sudah yakin kalau lelaki itu pasti sudah tertidur. Dengan malas fani memejamkan matanya. Dan tertidur.
***
Pagi ini cuaca Jakarta masih sangat dingin. Deras hujan membasahi ibu kota tadi malam. Raka yang semalam ketiduran saat sedang Berchat ria dengan fani menjadi terfikir akan sosok perempuan bawel itu.
Semalam fani tak henti hentinya bercerita tentang teman temannya, tentang masalalunya, tentang keluarganya dan tentang Apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka begitupun dengan Raka.
Raka mengambil ponselnya yang terletak di Atas naskah.
Ada Sebuah tarikan dibibirnya, Raka tersenyum melihat Pesan yang dikirimkan Oleh Fani. " Bagaimana kau bisa membuatku nyaman secepat ini ka? "
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIORS - adik Kelas
Novela Juvenil" Selama ini Aku tak pernah menggapap ini Serius ka. Ini hanya Permainan Anak SMA. Aku Adik kelasmu dan Kamu Kakak Kelasku Aku harap Kau tak akan lupa Batasan itu, Karna Batasanku Hanya itu untukmu ka :) " Aku Bahkan berfikir Sampai Semanis ituk...