3 - Mengapa secepat itu ?

579 27 5
                                    

Sesampainya dirumah, fani langsung membuka aplikasi line di handphonenya dan mengirimkan pesan kepada raka.

Raka ardana

Adik add back line ku (

Sent.

Fani tersenyum sendiri saat mengingat kejadian tadi dikelasraka. Mengapa dirinya begitu mengagumi raka  padahal merek baru kenal 1 hari yang lalu. Saat kejadian memalukan itu terjadi saat fani menggoda raka.

Saat dimana dirinya melapisi ujung heandset raka dengan kertas yang dia tulis didalamnya yaitu id line dia sendiri.

Sambil menatap layar ponselku dan memanangi langit kamar yang hanya sebuah dinding kosong yang tak akan berubah walaupun pandangi terus menerus. Aku jadi mengingat kata kata rendy barusan.

Rendy tadi mengantarku sampai depan kamar betapa konyolnya pria itu ? saat depan kamar saja dia tak mau pergi katanya “ kalau kau belum sampai kamar aku tak akan pergi fan” ucap rendi. Aku sendiri tak habis pikir dengan ucapan rendy.

Dirinya selalu saja menanyakan siapa raka. “ tadi kamu ngapain dikelas anaksejarah? Pdkt sama adik kelas?”
Aku hanya menyeritkan keningku dan menjawab pertanyaan rendy dengan santainya. “ sepertinya idemu itu boleh juga , aku tertarik padanya.”

Rendy saja terkejut dengan ucapanku barusan. “ bagaimana kau bisa tertarik dengannya padahal kalian baru bertemu tadi pagi?”

“ aku tak mengerti harus menjawab apa ren.”

“ memangnya siapa si dia fan ?”

“ segituh penasarannya dirimu ren?”

rendy hanya mengganguk. ” Aku pun.”

Getaran handphone ku menyadarkan diriku akan sebuah notificasi masuk’
Raka ardana add your friends
Mataku membulat sempurna saat tau itu pesan dari raka. Sebuah garis melengkuh dibibirku dan mengukir senyum. Lalu ponselku bergetar lagi.

New messegefrom RakaArdana :

Udh ka.

Itu balasan singkatyang mampu membuatku ingin terbang ke langit sekarang. Aku tak perduli jika kalian berfikir aku sangat lebay. Kalian tidak merasakannya tapi aku yang merasakannya.

Fanisya.A : Makasih adikk

RakaArdana : Y

Fani memayunkan bibirnya sejenak memikirkan topik apa yang harus dia bahas agar chat mereka tetap berlanjut sampai nanti malam.

Fanisya.A : raka lagi apa ?

RakaArdana : duduk.

“ Ayo fani fikir keras, chat ini terlalu garing “ ucap fani.

Fanisya.A : eh gua mau tanya dah,
yang rangking satu dikelas lu siapa?

RakaArdana : Vira.

Fanisya.A : oh oke.

15 menit fani menunggu jaaban dari raka, namun ponselnya tak kembali bergetar.

Fani menutup matanya dengan selimut yang dia gunakan untuk menutupi sebagian tubuhnya itu. Dan menguling gulingkan badannya kesembarang arah.

“ INI TUH CHAT TERGARING YANG PERNAH GUA ALAMIN “Teriak fani dibalik selimut dan bantalnya.

Sepenting itukah raka sampai membuat fani harus mengacak ngacak rambutnya frustasi dan sampai membuat kamarnya menjadi berantakan.

Fani mulai jenuh menunggu pesan dari raka. Sampai dia tak meyadari bahwa ini sudah hampir tengah malam dan dirinya masih saja menunggu raka yang mungkin sudah tertidur pulas. Mata fani juga mulai mengantuk, beberapakali dia menguap dan memejakan matanya sesaat.

JUNIORS - adik KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang