" Hay adik kau tau saat pertemuan pertama kita, kau membuatku menjadi orang yang penasaran dengan kehidupanmu. Aku sangat berharap kau menerima baik diriku dikehidupan mu adik eka! Ada- Fanisya Aulia
***
" CEPAT KALIAN LARI 5 KITA DILAPANGAN."
Perintah bu Eka masing terngiang didalam pikiran fani. Dengan langkah malas fani mengerjakan hukuman yang diberikan oleh bu Eka tadi karna tadi tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
Dua gadis itu masih saja memandangi panasnya terik sinar matahari sambil berlari ditengah lapangan. Lapangan yang sangat besar ini kurang lebih ½ hektar. matahari nampaknya saat ini tidak ingin bersahabat dengan dua gadis ini, yang masih setia menemani fani dan nadia dalam hukumannya itu.
" emak lu kalau ngasih hukuman yang enak kenapa si nad, kenapa dia begitu kejam degan anak muridnya yang sangat baik ini? Baim aja selalu dimaafkan masa kita engga? " keluh fani.
Nadia menatap sinis ke arah fani dan menjitak kepala fani. " ngeluh ga akan nyelesain hukuman kan fan, udah kerjain aja yang ikhlas."
3 putaran sudah mereka kerjakan dan tinggal 2 putaran lagi yang harus mereka lakukan. Tekadang tangan fani mengelapkeringat yang megucur di keningnya itu.
" semangat 2 putaran lagi fan."
Fani meutup telinganya dan menggosok gosok telinganya yang sangat sakit akibat teriakan semangat 45 nadia tadi. Fani memincingkan matanya dan menatap nadia tajam. Tapi nadia malah hanya terkekeh senang.
Nadia yang baru menyadari kondisi fani saat ini sedikit khawatir.
Bagaimana tidak ? bibir fani mulai memucat, keringat yang membasahi keningnya itu dan cara berjalannya itu seperti orang yang sedang mabuk. Intinya fani sangat memprihatinkan.
Fani yang memang berlari didepan nadia memberhentikan langkahnya tiba tiba.Buggh
" si bego ngapain berhenti mendadak ?"
Sedari tadi mata fani menatap kosong kearah lorong anak sejarah. Gadis itu memincingkan matanya mencoba untuk memfokuskan matanya pada dua sosok yang di tangkapnya itu.
" malah bengong gua tanya.'
" lu bisa liat apa yang gua liat kan nad?"
"Yang mana ? gua liat yang mana fan?"
Fani mendekatkan mulutnya kearah telinga nadia." Lorong anak sejarah."
Nadia menjalankan matanya menuju lorong anak sejarah dan menatap objek yang sedari tadi fani liat.
Fani dan nadia terkejut dengan dua sosok yang sekarang sedag berdiri di lorong anak sejarah itu." astagfirullah fan "
" panggil bu eka sekarang nad"
Tanpa menunggu aba aba fani lagsung memanggil bu eka yang memang sedang berkeliling mengecek setiap lorong disekolah ini untuk memastikan tidak ada anak murid yang bolos pelajaran.
" BU EKA BU EKA BU EKA " Teriak fani.
Bu eka yang sedang berkeliling dilorong anak bahasa itu langsung berlari menghampiri fani dan nadia di lapangan.
" kenapa kalian sangat berisik? Kalian itu bisa menggangu kegiatan belajar fani nadia."
" bu jangan marah marah sama saya dulu sekarang ya, sekarang kondisinya lebih penting dari itu bu."
" Situasi apa nadia "
" ibu lihat ke lorong anak sejarah itu?
Bu Eka mengangguk." Ada siapa
disana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNIORS - adik Kelas
Novela Juvenil" Selama ini Aku tak pernah menggapap ini Serius ka. Ini hanya Permainan Anak SMA. Aku Adik kelasmu dan Kamu Kakak Kelasku Aku harap Kau tak akan lupa Batasan itu, Karna Batasanku Hanya itu untukmu ka :) " Aku Bahkan berfikir Sampai Semanis ituk...