Part 7 : Menyebalkan

408 21 2
                                    

"Apakah aku tidak pantas untuknya sehingga dia tidak suka padaku?"

●●●

"Bray, lo kenal sama cewek tadi?" Tanya Jordan penasaran sambil menyantap kiripik kentang-nya.

"Kagak." Jawab Bryan singkat sambil memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Yang bener aja lo. Kalian hampir ciuman loh tadi." Kata Jordan yang mata sipitnya sekarang terbelalak.

"Biarin aja." Jawab Bryan kembali singkat lalu tersenyum angkuh.

"Lo naksir sama dia?" Tanya Jordan tanpa menatap Bryan lalu kembali menyantap keripik kentang-nya.

"Ya kagak lah." Jawab Bryan ketus.

"Yang bener? Dia lumayan loh. Lagian kalo lo nggak naksir sama dia, terus kenapa lo ngelakuin hal kayak tadi?" Tanya Jordan dengan panjang lebar.

"Gue nggak naksir sama dia. Gue cuma bingung sama dia. Cuma dia cewek satu-satunya yang nggak tertarik sama gue. Cuma dia cewek satu-satunya yang cuek sama gue. Gue ngelakuin itu supaya dia sadar gue itu ganteng." Jawab Bryan lalu melengkungkan bibirnya dengan arogant diakhir kalimatnya.

"Sok kegantengan lo. Jelek, jelek aja." Kata Jordan sambil mengunyah keripiknya.

"Emang faktanya kok. Tuh liat. Kita lagi jalan dikoridor aja diliatin banyak cewek kan?" Kata Bryan lalu bertanya dengan bisikan.

"Idih. Nggak usah songong lo. Ntar ada nenek sihir yang dateng, terus dia sihir lo jadi Beast. Baru tau rasa lo. Makan tuh muka lo yang ganteng." Jawab Jordan kesel lalu berjalan masuk duluan ke kelas.

...

Pelajaran sudah dimulai, kali ini pelajaran Fisika. Sialnya kelas Cherry mendapatkan guru killer. Guru cewek dengan bertubuh bongsor, kacamatanya yang bulat dan bersuara cempreng.

Cherry sama sekali tidak bisa fokus dengan apa yang diterangkan guru itu. Kepalanya penuh dengan tatapan cowok sialan itu.

Ya ampun. Kenapa sama lo, Cherry? Sadar! Jangan sampai lo jatuh di jurang itu! Jangan sampai! Fokus, Cherry, fokus! Ingat, pertahankan juara! Ingat!

Cherry terus menerus mengingatkan dirinya sendiri. Mengapa ia harus bertemu dengan cowok itu? Mengapa takdir mempertemukan mereka?

Semakin memikirkan tentang cowok itu, kepala Cherry rasanya ingin meledak seperti bom atom. Cherry terus berusaha menangkap pelajaran, berusaha fokus dan konsentrasi. Dan akhirnya bisa. Syukurlah.

*|*|*|*|*

"Diva, yuk cabs!" Kata cewek berambut panjang dan berambut pendek -dayangnya teman sebangku Cherry-.

Siapa namanya tadi? Diva? Jadi itu namanya? Mendengar kata cewek itu, Cherry langsung mengangguk-angguk mengerti dengan pelan dan melengkungkan bibirnya sambil menyimpan barang-barangnya.

Mereka bertiga langsung pergi meninggalkan meja Diva dan Cherry. Cherry pun bergegas untuk pulang. Ia ingin segera mengistirahatkan otaknya yang penuh dengan tatapan cowok itu, bukannya tentang pelajaran.

Setelah berada dirumah Cherry yang sederhana dan kecil, ia tetap setuju dengan pepatah 'home sweet home'. Ia tetap nyaman dengan rumah kecilnya.

Cherry langsung membanting tubuh mungilnya ke kasur keras miliknya. Lelah dengan batin ini.

"Capek sekali buah cherry punya Mama ini." Kata Jessy yang telah berada dipintu kamar Cherry lalu berjalan kearah kasurnya.

"Ma, tadi aku ketemu satu cowok. Dia nyebelin banget. Kok ada ya, makhluk semacam dia?" Kata Cherry sambil menegakkan tubuhnya diakhir katanya.

"Namanya siapa?" Tanya Jessy sambil mengelus rambut Cherry dari atas hingga ujung rambutnya.

"Entahlah. Aku nggak tahu namanya. Jangankan namanya. Melihatnya saja sudah membuatku muak." Jawab Cherry dengan ketus sambil memutar kedua bola matanya.

"Jangan terlalu memikirnya. Pikirkan tentang pelajaranmu. Jangan sampai ada yang terlewatkan." Kata Jessy sambil tersenyum manis.

...

"Mom." Panggil Bryan yang masih mengenakan seragamnya dan ransel yang masih dipundak kirinya sambil duduk disofa ruang keluarga.

"Hmm." Jawab Leah yang matanya masih terpaku pada televisi sambil mengganti-ganti channel televisi.

"Kalau Mommy masih seusiaku, Mommy bisa naksir sama aku nggak?"
Pertanyaan itu berhasil membuat mata Leah langsung menatap Bryan tercengang tanpa menghiraukan televisi lagi.

Leah terkekeh geli mendengar pertanyaan yang dilontarkan putra angkatnya. Mengapa tiba-tiba ia menanyakan hal yang tidak masuk diakal itu?

"Emangnya kenapa? Kamu lagi naksir sama cewek? Terus cewek itu nggak naksir sama kamu?" Tanya Leah bertubi-tubi dan masih terkekeh geli tak henti.

"Apaan sih, Mom. Aku kan cuma nanya." Jawab Bryan ketus lalu memalingkan tatapannya.

"Ada apa? Ayo cerita sama Mommy." Kata Leah beranjak dari tempat duduknya lalu mendekat kearah Bryan dan duduk disamping Bryan.

"Mom, menurut Mommy, aku ganteng nggak?" Tanya Bryan sambil menatap Leah penuh dengan harapan.

Leah menatap wajah Bryan lekat-lakat. Leah memperhatikan matanya, hidungnya, bibirnya lalu memperhatikan wajahnya.

"Hmm.. Ganteng sih. Lumayan lah." Kata Mommy yang menyipitkan matanya dan memegang dagunya sambil mengangguk-angguk.

"Gini ya, Mom. Sewaktu aku masuk gerbang sekolah. Semua cewek tuh pada liatin aku. Trus aku ada kedengeran mereka bisik-bisik bilang aku tuh ganteng. Nah, masalahnya aku ada ketemu satu cewek. Dia sama sekali nggak tertarik sama aku. Bahkan dia cuekin aku sewaktu aku lewat dihadapannya." Kata penjelasan Bryan dengan panjang lebar sambil membuang napasnya kasar.

"Mungkin cewek itu tipenya bukan kamu. Mungkin cewek itu berpendapat bahwa kamu biasa-biasa saja. Tidak begitu ganteng? Ganteng itu relatif, beibs." Kata pendapat Leah lalu mencubit dagunya Bryan diakhir kalimatnya.

"Sudah, ah. Kamu laper? Makan yuk. Mommy udah suruh Kak Ina nyiapin makanan kesukaan kamu. Nasi goreng istimewa." Kata Leah memberikan pose layaknya chef yang mencium telunjuk dan jempolnya yang menyatu.

Apa tadi? Nasi goreng?
Kembar memang tidak bisa mengelak. Pasti ada satu hal yang mirip dari tubuh atau jiwa mereka walaupun itu hanya seujung kuku.

TO BE CONTINUED...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apa cuma gue yang merasa si Bryan nya sok kegantengan? :v
Sependapat sama gue? Comment yo!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BINTANG DAN UNGKAPKAN PERASAANMU DI KOLOM COMMENT!!!

My Lost BerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang