Part 12 : Kiss?!

437 23 6
                                    

"Oh, shit. Dia merebut ciuman pertamaku."

●●●

"Kok tingkah lo dari tadi mirip sama gue, sih?"

Bryan mengedikkan bahunya tak acuh, lalu berkata,
"Entahlah. Ini memang kebiasaan gue dari kecil."

Cherry pun mengedikkan bahunya tak peduli dan memajukan bibir bawahnya lalu kembali menyantap makanannya.

"Cher." Panggil Wilson yang membuat Cherry menghentikan santapannya.

"Iya, kak?" Jawab Cherry sambil membalas menatap Wilson sambil tersenyum.

"Gue mau bilang maksud tujuan gue ngajak lo jalan." Kata Wilson yang sudah menatapnya lekat-lekat.

"Gue mau lo jadi pacar gue."

Kalimat itu berhasil membuat Cherry tercengang kaget dan mulutnya yang lebar menganga. Terkejut mendengar pernyataan Wilson.

Bryan langsung memukul meja dengan kasar dan tidak senang. Tingkahnya membuat seisi cafe menatapnya aneh.

Bryan pergi meninggalkan cafe itu tanpa menghiraukan mereka lagi. Ia sudah berada di puncak emosi.

Melihat tingkah Bryan, Cherry bergegas untuk ingin mengejar Bryan. Entah mengapa rasa khawatir itu muncul di hati Cherry.

"Bentar ya, kak." Cherry mulai beranjak dari kursinya sambil tersenyum malu kepada Wilson.

"Bryan! Tunggu!" Teriak Cherry sambil mengejar Bryan yang jarak mereka lumayan jauh.

Tunggu. Kenapa aku harus mengejarnya? Apa urusanku? Ah, masa bodo.

Cherry menghalangi langkah Bryan.

"Lo kenapa sih?" Tanya Cherry sambil ngos-ngosan.

Bryan langsung menggenggam tangan Cherry kasar dan menarik paksa Cherry. Cherry seperti terseret-seret dengan langkahnya dan terus-menerus mendesis kesakitan karena Bryan menggenggam tangannya dengan sangat erat.

Mereka berdua tiba di lobby Mall. Cherry dikepung oleh kedua lengan Bryan. Ia terkurung. Tidak bisa lari dari hadapannya.

Cherry hanya bisa tunduk. Ia tidak memiliki keberanian menatap manusia yang dihadapannya itu.

Telapak tangannya yang lembut mengelus pipi mulusnya Cherry. Perlahan ujung jemarinya turun ke dagu Cherry dan mengangkat dagunya hingga mata Cherry terpaku pada biji manik matanya. Matanya menatap Cherry dengan penuh makna. Bryan menatap dengan menawan.

Bryan langsung melesatkan bibirnya yang manis ke bibir ranumnya Cherry. Bryan menciumnya dengan penuh gairah. Aroma nafasnya yang berbau mint berhasil menghipnotis Cherry. Ia hanya bisa pasrah dan menikmati bibirnya yang empuk.

"Sangat manis. Aku menyukainya. Lebih manis daripada gula. Kau akan menjadi milikku selamanya. Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku." -Bryan

"Dasar bodoh. Cewek bodoh. Kenapa aku tidak bisa menghindar darinya? Kenapa aku harus menikmati bibirnya yang kotor itu? Tapi aku menyukai aroma nafasnya. Nafasnya berhasil menghipnotis diriku." -Cherry

Setelah beberapa menit mereka menikmati bibir mereka satu sama lain, Bryan melepaskan ciumannya dan kembali menatap Cherry dengan dalam.

"Bryan..." panggil Cherry dengan lemas dan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Cher, gue suka sama lo. Gue jatuh cinta sama lo sejak pertama kali kita bertemu. Gue suka sama sikap lo yang lucu. Hati gue mulai panas liat lo bisa tersenyum karena Wilson, bukan gue. Hati gue mulai terbakar dengar Wilson yang nembak lo, bukan gue. Sekarang, lo milik gue. Selamanya. Nggak ada yang boleh rebut lo dari gue."

"Bryan..." panggil Cherry lagi dengan tetesan air mata pertama jatuh membasahi pipinya.

"Mulai sekarang, lo pacar gue. Lo milik gue selamanya." Timpal Bryan lagi dengan elusan tangannya di pipi Cherry.

"Bryan, beri gue waktu." Kata Cherry lemas seraya meninggalkan Bryan, pergi dari hadapannya.

Mata Cherry yang tadinya sayu, kini membulat sempurna melihat Wilson yang berdiri lumayan jauh dari mereka. Entah dari kapan Wilson berdiri disana. Mungkin dia telah menyaksikan semuanya dari awal sampai akhir.

Wilson hanya bisa diam membatu melihat pemandangan yang masuk ke indra penglihatannya. Cherry mulai berlari ke arah Wilson, tetapi Wilson berlari pergi menjauh dari Cherry.

Pada saat itu mungkin Wilson tidak ingin mendengar penjalasan apapun dari mereka. Apakah mereka sengaja menyakiti hati Wilson dengan berciuman mesra di mata kepalanya Wilson? Hati Wilson kini hancur berkeping-keping.

Cherry sangat merasa bersalah karena ia telah melukai hati si makhluk sempurna itu. Cherry kini bimbang, siapa yang akan dipilihnya? Atau dia tidak akan memilih?

TO BE CONTINUED...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAI GUYS!
Gue mau curhat boleh nggak? Boleh lah ya.
Jadi gini, biasanya gue update cerita ini kan dua part sehari.
Gue update pagi dan sore.
Nah, masalahnya, tadi pagi itu gue udah ketik part ini dengan sempurna dan mantep. Part ini adalah part yang paling susah buat gue. Ungkapinnya tuh susah pake kata-kata. Hampir dua jam gue ngetik part ini. Dan jengkelnya, pas gue mau copy tulisannya dari note gue, trus mau gue publish, gue malah kepencet "PASTE". Ya semuanya ngilang gitu aja.
Dan lebih jengkelnya lagi, gue lupa save dan note nya ga bisa diundo :(.
Total semua katanya tuh 800 kata, lenyap dalam sedetik.
Ingin ku berkata kasar :(.
Apa boleh buat? Gue terpaksa ketik lagi deh. Udah jempol gue capek. Otak gue capek mikirin jalan ceritanya, eh sialnya si jempol kurang ajar.
Pengen nangis liatnya. :(
.
Udah gitu aja. Gimana guys? Kalian mungkin juga akan jengkel klo jadi gue.
Sorry ya guys, harusnya dijam segini tuh (15:35) gue udah publish part 13, karena kena sial tadi, jadi sekarang publish part 12.
A BIG SORRY dari gue.
Semoga di part ini kalian suka.
JANGAN LUPA VOMMENT NYA!
Love you all!♥

My Lost BerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang