Part 9 (Nasib Sial)

3.1K 141 8
                                    

Ashton menutupi senyumnya yang hampir terkembang begitu saja dengan wajah polos tak berdosa "Bukannya gue udah peringatin lo biar pura-pura nerima gue aja. Gue juga udah bilang konsekuensinya kayak gini kan? Lagian cuma sampai empat bulan ke depan." ujar Ashton sok bijak.

Lian dibuat speechless. 'Sial.. Kalo kayak gini kan gue jadi gak punya pilihan lain biar gak diganggu sama lima cabe itu.'

"Tetep aja gue gak mau.. Gue gak rela, gak sudi, gak... Ahh! Tau deh."

"Mmm... Kalo gitu sekarang gue tanya ke elo. Apa sih yang bikin lo sampe sebenci itu ke gue? Padahal cewek lain berharap banget jadi pacar gue meskipun cuma pura-pura."

'Nih orang kepedean banget sih...' Batin Lian keki.

"Gue beda sama mereka. Meskipun lo keren, ganteng, cool, putih, tinggi tapi gue bener-bener gak ada rasa suka sama sekali ke elo."

"Emangnya kenapa?"

"Rese, oon sama bego lo udah keterlaluan." jawab Lian kemudian pergi meninggalkan Ashton yang mendadak cengo.

'Baru kali ini gue ketemu sama cewek kayak dia... Menarik.' Batin Ashton sambil memperhatikan Lian yang semakin menjauh.

"Tadi dia gak nyangkal. Berarti gue gak jadi ditolak kan..." sorak Ashton sambil mengembangkan senyuman di wajahnya. Senyuman yang bahkan tidak pernah ia tunjukkan kepada siapapun sejak lama.

_______________

"Dasar tuh cowok... Gila kali. Gue jadi takut kalo Grace cs bakalan nyebarin fitnah yang enggak-enggak. Mau sabar sampe 4 bulan aja susah banget sih bikin frustasi mulu." Gerutu Lian di dalam toilet.

Dia membasuh wajahnya yang sempat memerah karena malu tadi dengan kasar.

"Untung gue cepet-cepet pergi.. Kalo gak, gue bisa gila disana."

Setelah membetulkan penampilannya yang sedikit berantakan, Lian keluar dari toilet dengan gontai sekaligus bad mood.

'Nih sekolah atau pasar malem sih berisik amat.'

(Author: Yang namanya sekolah itu pasti berisik, kalo sepi itu namanya kuburan. Lian: Diem lu thor!!. Author: *kicep)

Baru beberapa langkah Lian memasuk kelasnya, gosip hangat yang diperbincangkan teman sekelasnya membuat telinganya panas.

"Eh.. Tadi kan gue mau ke kelas temen gue yang ada di deket koridor perpustakaan. Dan waktu lewat, gue gak sengaja liat Lian dipeluk sama Ashton."

'Dasar biang gosip..' Lian menggerutu tidak jelas mendengar percakapan Amy dan Paris, teman sekelasnya.

"Lo seriusan? Apa mungkin mereka pacaran ya... Setau gue sih soalnya mereka sama-sama kapten tim basket. Tapi gue gak nyangka Ashton bakal meluk Lian." ujar Paris penasaran

"Iya.. Meluknya di depan Grace sama temen-temennya lagi."

"Maksud lo Grace yang dikejar-kejar banyak cowok itu? Temen sekelas Ashton?"

"Iyalah.. Siapa lagi emangnya kalo bukan Grace yang itu."

Lian yang tidak tahan dengan pembicaraan mereka, akhirnya berjalan menghampiri kedua temannya itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Bukan meluk tapi lebih tepatnya merangkul. Meluk sama merangkul itu beda dan gue ingetin ke kalian jangan suka buka aib orang lain kayak gini." ujarnya dingin. Keadaan hening sejenak. Mungkin mereka masih kaget dengan Lian yang nongol tiba-tiba dan langsung ikutan nimbrung.

"Lian... Sorry soalnya tadi kan gue gak keliatan begitu jelas. Eh.. Tapi emang lo beneran pacaran sama Ashton?" Tanya Amy dengan tingkat penasaran yang tinggi. Lagi-lagi Lian speechless.

Cause Of Basket, I Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang