Part 23 (Who?)

1.8K 97 18
                                    

"Kenapa bisa..."

Melihat Ashton yang mematung di ambang pintu membuat Fargent penasaran. Dahinya mengernyit heran. Ia memasukkan seluruh roti di tangannya ke dalam mulutnya. Dihampirinya Ashton dengan mengendap-endap. Ia mengintip sedikit di belakang punggung Ashton. Seketika ia membelalak. Dihampirinya Lian yang masih duduk di sofa.

"Siapa?"

"Ikut gue!" Fargent menarik Lian untuk segera ikut dengannya.

"E... Eh... Kenapa sih?!" Lian memberontak, namun cekalan Fargent tidak kunjung terlepas.

"Shtt! Ntar aja gue jelasin. Pokoknya sekarang lo ikut gue!"

Lian sedikit terhenyak. Pasrah, ia membiarkan Fargent menarik tangannya, mengikuti kemana pun cowok itu membawanya.

Namun sebelum ia benar-benar ditarik pergi dari sana, Lian sempat melihat sekilas sesosok wanita cantik sedang berdiri, tersenyum kepada Ashton. Diam-diam Lian merasa mendidih melihatnya.

Melalui pintu belakang, Fargent menyeret dan memaksa Lian untuk masuk ke mobilnya yang terparkir di halaman.

BRAK!

Fargent menutup pintu dengan keras hingga menyebabkan Lian tersentak. Ia memutar kunci, lalu menjalankan mobilnya keluar dari kawasan rumah Ashton.

"Wait, wait! Lo mau bawa gue kemana?"

Fargent terdiam.

"Fargent!"

Lian mulai putus asa saat Fargent masih tidak merespon ucapannya. Bahkan meliriknya saja tidak. Fargent malah menambah laju mobilnya dan itu membuat Lian geram.

"GUA KELUAR SEKARANG KALO LO NGGAK DENGERIN GUE!"

CIITT!

Lian memekik kecil saat Fargent mengerem secara tiba-tiba. Ia mendesis sebal. "Ya nggak usah ngerem mendadak gitu juga kali!"

Lian mendengus. Ia melepas selt belt, membuka pintu mobil, dan beranjak keluar. Namun sebelum benar-benar pergi, ia mengintip melalui jendela, melihat Fargent yang masih terdiam di tempatnya sambil mencengkeram setir. Wajahnya yang nampak was-was membuat Lian khawatir.

Ia kebingungan. Dihelanya napas panjang, sebelum kembali memasuki mobil.

Fargent keheranan. "Nggak jadi kabur?"

"Yang mau kabur juga siapa!" ketus Lian. Jujur, ia masih merasa sebal karena dicampakkan begitu saja tadi.

Fargent terkekeh pelan. Ia bersandar seraya memejamkan mata.

"Tadi itu siapa?"

"Siapa yang lo maksud?" tanya Fargent tanpa membuka matanya.

"Yang tadi dateng. Dia siapa? Lo kenal?" Lian memainkan jari-jari tangannya.

Fargent membuka matanya. Ia terdiam, berpikir. "Hmm... Biar Ashton yang ngasih tau lo."

"Kenapa harus dia? Lo juga kenal sama dia, kan?"

"Ya. Tapi yang punya urusan sama dia itu Ashton, bukan gue." Fargent beralih menatap Lian seraya tersenyum tipis. "Ntar juga dia pasti ngasih tau lo."

"Ntar itu kapan?"

Fargent mengedikkan bahunya. "Nggak tau. Kapan-kapan mungkin?"

"Ish!" Lian membuang muka ke arah jendela.

"Udahlah nggak usah dipikirin." Fargent kembali menyalakan mesin mobil. "Mending sekarang gue anter lo pulang. Oke?"

_______________

Cause Of Basket, I Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang