Love (S.M)

End

Setelah apa yang terjadi pada mereka berdua (Shawn & zain) Ada satu hal yang bisa kita ambil dari keseluruhan cerita.

Mungkin dalam satu saat kita diberikan satu cobaan atau satu tantangan dalam hidup. Tapi, itu semau tidak seharusnya kita tanggapi dengan menjauh dan berubah begitu saja.

Cinta, bukanlah hal mudah. Apalagi jika akal fikiran kita sudah berada disatu tujuan tapi kekasih (chris) sendiri memiliki tujuan lain.

Meski kita sempat gagal, tapi jangan menyerah begitu saja dan coba untuk mencari hal yang lebih baik lagi.

Perasaan tidak datang begitu saja, semua butuh proses dan ada alasan tersendiri.

Setelah bersatunya shawn dan zain, mereka pun mencoba untuk saling melengkapi satu sama lain. Sementara justin, ia sudah memiliki kekasih dan berencana untuk segera menikah. Hey, justin lebih tua umurnya dibanding shawn. Tapi, shawn sudah menikah lebih dulu ketimbang justin. Tak apa, mungkin baru ketemu jodoh.

Setelah selesai dengan pekerjaan shawn, sepasang suami istri itu pulang ke kanada dan tinggal dirumah shawn. Seminggu setelah nya mereka mengadakan party besar besaran sebagai perayaan pernikahan mereka.

#Party

"Thank you for everything shawn, you're the one and only.. Your the best guy I've meet, and thanks to be my best husband. I realy love you so much babe.." shawn tersenyum lembut kearah zain. Dan mengangkat micnya.

"Zain, your my pretty girl.. Thanks to be my best wife, i promise i'll never leave you.. I always love you until the end of time.. I love you so much" dan seluruh tamu undangan bertepuk tangan riuh sekali, dan beberapa orang bersiul.

Shawn pun mengecup bibir istrinya dengan lembut.

_*****_

Chris, ia sempat pingsan oleh zain. Dan setelah kejadian itu, ia menghilang begitu saja. Entah kenapa, mungkin ia takut zain berbuat kasar lagi. Haha! It's good!

Shawn pov.

Mungkin inilah takdirku, bertemu dengannya dan kini kami sudah terikat dalam satu hal yang disebut CINTA.  Mungkin aku bukan lelaki sempurna baginya. Namun aku akan selalu membuat harinya terasa sempurna bersamaku.

Aku beruntung bisa memiliki istri sepertinya. Aku sangat sangat menCINTAINYA seperti cintaku pada mom yang takan pernah berujung. Semoga, kelak anakku akan mendapatkan cinta dan kasih sayang yang lebih dari pada aku rasakan selama bersama orang tuaku dulu. Semoga kami selalu diberikan kebahagiaan. Thanks God, untuk seorang zain yang kau takdirkan untukku. Dia memang gadis yang manis dan juga baik.

"Shawn?" lamunanku terhambur dan aku langsung menatapnya.

"Ada apa?" tanyaku lembut.

"Kau harus ganti pakaianmu sayang, apa kau ingin mandi? Akan aku siapkan air hangat.." saat ia ingin beranjak aku menarik tanganya dan ja berhenti lalu menghadapku.

"Tidak usah, biar aku siapkan sendiri" jawabku. Berdiri dihadapannya.

"Kau pasti lelah, sudah biar aku yang siapkan.." ucapnya dengan langkah yang sedikit gontai akibat dalam keadaan mengantuk.

"Sudah biar aku lakukan sendiri, kau sebaiknya lanjutkan tidurmu lagi.."

"Tapi.."

"Ushhh"

"Baiklah jika itu maumu mr. Mendes.. Kau memang suami terbaikku" ucapnya lalu mengecup bibirku sekilas.

"Yang ada kamu, istri terbaikku zain" ia tersenyum lebar.