Sebelas

8.5K 402 1
                                    


Arsya pov

Arghhhhh sialan.
Kalau saja tadi aku tidak menuruti devan ini semua tidak akan terjadi.

Dari kejauhan aku melihat devan yang membawa sekantung plastik besar belanjaan berjalan ke arah ku.

"Ko dinda nya lari dok?" tanya nya polos.

Aku tidak menjawab lalu pergi mengambil mobilku .Sebelum itu aku memberi tahu ferdi terlebih dahulu.

ArsyaPM : fer gue pulang , kalau ada apa apa sama yasmin lu yang tanganin dia.

Ferdylan : Ikh onta lu baru juga dateng udah pulang lagi aja. Oke siap.

Aku tidak membalas nya lalu masuk kedalam mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Aku mencari setiap sudut ruangan di dalam rumah tapi hasil nya nihil. Tidak ada siapa siapa.Alu sudah mengirim beberapa pesan tidak ada yang di balas aku menelpon juga tidak di jawab

"Arghhhhhhh." Aku membanting vas bunga yang berada di halaman belakang.

"Asstagfirullah ..."

Suara itu ,itu suara Dinda, aku langsung menoleh benar saja dia ada di belakang ku .Aku langsung berhambur memeluk nya.

"Kamu darimana aja sih sayang?" tanya ku

"Ini.." Dia menunjukkan beberapa belanjaan.

"Persediaan udah sedikit jadi tadi aku ke supermarket dulu " ucap nya sambil beranjak kedapur.

Aku merasa dia menghindariku. Aku menghampiri nya dan lagi lagi memeluk nya dari belakang.

"Maaf.." ucap ku lirih

"Untuk?"

"Apa yang tadi kamu lihat di rumah sakit."

Dia membalikkan tubuh nya lalu tersenyum.

"Gapapa mas .Aku juga minta maaf yah tadi pergi gitu aja dan menghiraukan mas..." Air mata nya mengalir.

Ku tarik dia kedalam dekapan ku . Dia menangis dalam pelukanku aku merasa kan tangisan ini sangat memilukan.

"Mas akan tetap bersama kamu Din.." ucapku lalu mencium pucuk kepala nya.

Author pov

Devan memasuki kamar yasmin dan melihat ada kotak makan di lantai.

"Itu kotak makan siapa ?"

Yasmin hanya terdiam

"Yas itu kotak makan siapa dan kenapa dokter arsya pulang?"

Yasmin menoleh kearah devan yang tengah berdiri di samping nya.

"Apa ka dinda itu istri daei dokter arsya ka?"

Devan membulatkan mata nya 'kenapa dia tau, 'batin devan

"Jawab ka!."

"Iya..Dinda memang istri dari dokter arsya."

Yasmin terdiam dan mengalihkan pandangan nya ke luar jendela.

"Kamu harus hilangin perasaan itu yas.."

"Aku mau sendiri dulu ka."

Mendengar ucapan yasmin tanpa komentar devan langsung keluar .

Sementara di tempat lain arsya dan dinda sedang sibuk merapikan peralatan dapur yang sempat mereka tinggal kan 3 hari.

"Berantakan??"

"Sedikit" ucap dinda datar

"Mau aku bantu."

"Boleh"

Hening. Tidak ada yang membuka suara , arsya melirik dinda istri nya masih sibuk membereskan isi kulkas.

"Din.."

"Iya" Dinda menoleh

"Kamu marah?"

"Untuk?"

"Yang tadi"

Dinda menghampiri arsya dan menggenggam tangan suami nya itu.

"Gapapa." Lalu berlalu meninggalkan

Di Antara 2 PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang