Empat belas

8.5K 356 2
                                    

Keadaan yasmin yang kian memburuk membuat devan bingung harus berbuat apa, devan sudah melakukan berbagaj cara untuk meluluhkan hati yasmin supaya mau berobat di luar negri tapi nihil itu sia sia yasmin tidak mau beranjak dari rumah sakit ini.

"Kemana pun percuma ka yas ga bakalan sembuh." ucap nya lirih

"Jaga omongan kamu yas! Kaka ga mau kamu ngomong gitu! " Devan terbawa emosi

Yasmin hanya menatap nya datarr
Lagi lagi devan menangis..

"Tolong yas tolong jangan siksa kaka.." kini devan sudah duduk di lantai sambik memukul mukul lantai

Yasmin hanya menatao jendela rumah sakit.

Ceklek

"Asstagfirullah devan .." Arsya yang baru saja masuk kaget menemui devan yang sedang menangis di bawah.

"Bangun ya allah apa apaan sih ." Arsya membantu devan berdiri

"Maaf dok.." ucapnya menghapus air mata

Arsya hanya tersenyum.. Lalu menghampiri yasmin dan memeriksanya.

"Saya mau bicara sama dokter" bisik devan lalu keluar dari kamar yasmin

Setelah selesai memeriksa Arsya mencari devan .ternyata dia sedang duduk di taman eumah sakit dengan kemeja yang lusuh dasi yang tak rapi dan rambut berantakan sangat memprihatinkan.

"Boleh saya duduk?" Tanya arsya

"Silahkan"

"Apa yang mau kamu omongin ?"

"Saya bingung harus berbuat apa lagi dok, keadaan yasmin dok hiksss.." Kalimat terputus arsya bisa merasakan apa yang saat ini devan rasakan sangat sakit.

"Saya mau membawa dia ke singapur tapi dia keras kepala dok. Dia mau disini , alasan nya hanya satu dia bilang di bawa kemana pun dia tidak akan sembuh.."

"Asstagfirullah..."

Devan mengusap wajah nya kasar

"Sekarang perusahan hampir bangkrut dok. Karena pekerjaan saya banyak yang terbengkalai karena ini. " Devan menunduk dalam

Arsya hanya menjadi pendengar yang baik dia tidak tau harus berbuat apa.

"Dokter mau janji sama saya?"

"Janji apa?" Tanya arsya penasaran

"Kalau ada apa² nanti tolong jaga yasmin dok dia udah ga punya siapa² lagi selain saya." ucap nya lirih

"Maksud kamu apa van."

Devan hanya tersenyum lalu bangkit dari duduk nya

"Saya hari ini mau ke malaysia mau nemuin klien disana dok untuk meminta bantuan.. Saya permisi dok." ucap nya lalu meninggalkan arsya

Arsya menatap haru punggung devan yang mulai menghilang.

°°°

Di bandung...

"Bu dokter makasih yahhh anak saya sekarang sembuhh .tapi saya ga punya apa apa cuma ada ini terima ya bu.. " ucap bapa² memberikan pisang dan jagung kepada Dinda.

Dinda hanya terkekeh menerima pisang dan jagung itu ini bukan kali pertama seperti ini bahkan awal² pun sudah seperti ini.

"Heehee iya bu tapi inget itu bukan karena saya ya bu itu karena allah saya hanya perantara .." ucao dinda sembari tersenyum dan meletakan pisang dan jagung di pojokan.

"Iya bu dokter yasudah saya permisi. Assalamualaikum." ucap ibu itu seraya meninggalkan ruangan dinda.

"Waalaikumsalam." jawab dinda.

Setelah seharian full bekerja lelaha dan letih baru terasa ,dinda menyenderkan tubuh nya di kursi kerja nya. Teringat sesuatu dia merogoh saku mengambil ponsel nya.

To :  Mas dokter

Assalamualaikum mas, apa kabar? Kenapa minggu ini ga kesini?

From : Mas dokter

Waalaikumsalam sayang maaf mas akhir² ini sibuk dirumah sakit maaf yah 😘

To: Mas dokter

Ia mas gapapa dinda ngerti ko . Udah dulu ya mas ada pasien

From: Mas dokter

Ia sayang semangattttt😘😘

To: Mas dokter

😳😳😳

Arsya masih memikirkan perkataan devan yang tadi.

"Apa maksud nya?"

Di Antara 2 PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang