Tepat pukul 20:00 arsya menjemput yasmin , malam ini yasmin mengenakan ghamis pemberian dari arsya ketika di singapur dulu ghamis berwarna hijau toska yang senada dengan kerudung yang ia kenakan sekarang.
Arsya hanya tersenyum melihat penampilan yasmin sekarang.
"Berangkat sekarang mas?" tanya yasmin
"Iya ."
Yasmin memasuki mobil arsya dan mereka pun pergi menuju kediaman orang tua dinda berharap agar dinda mau mendengarkan penjelasan mereka berdua.
Sesampainya disana mamah dinda yang membukakan pintu.
"Oh kalian. Mau apa? Belum puas melihat anak saya hancur.?"
Arsya dan yasmin hanya terdiam, dari dalam terdengar suara papah dinda.
"Siapa mah? Kenapa ga di suruh masuk." teriak sang papaa
Mamah dinda pun memepersilahkan arsya dan yasmin masuk.
"Oh arsya yasmin." papah dinda menyambut dengan ramah.
"Duduk duduk." lanjutnya.
Sedangkan mamah dinda pergi kearah dapur dan kembali dengan membawa dua cangkir teh dan beberapa camilan.
"Kedatangan kami kesini akan menjelaskan semuanya pada dinda pah." ucap arsya to the point
"Buat apa percuma dulu saya sudah peringatkan kalian buat bercerai tapi apa kalian teatp keukeuh begini kan jadinya.." cerocos mamah dinda
"Mah jaga mulut kamu. Udah biarin arsya nhomong dulu." ucapan papah dinda sukses membuat istri nya itu diam.
"Apa kami boleh menemui dinda pah?"
"Oh tentu . sebentar yah, viraa vira." teriak papah dinda
Vira berlari menuruni tangga dan menghampiri papah nya dia pun sesikit terkejut dengan kehadiran arsya dan yasmin
"Kenapa pah?"
"Tolong panggil kaka kamu ya."
"Tapi pah.."
"Cepet."
"Iya." vira pun kembali naik keatas untuk memanggil dinda.
Tapi nihil vira kembali seorang diri ,dinda sama sekali tidak mau menemui arsya dan yasmin.
"Gimana sya, dinda nya gamau." ucap papah
"Tapi arsya bener bener mau ketemu sekarang pah."
"Kalo menurut papah lain kali aja sya jangan sekarang sekarang dinda masih syok soal tadi pagi itu." u
Arsya hanya mengangguk, yasmin yang sedari tadi terdiam memgang lengan arsya.
"Kiita pulang aja mas." bisiknya
Mau tidak mau arsya hanya menurut percuma dia berlama lama disini karena dinda tidak mau sama sekali melihat nya apalagi menemuinya.
"Yasudah pah kami permisi dulu." ucap arsya lalu menyalami mertua nya itu di ikuti oleh yasmin.
"Assalamualaikum" ucap arsya dan yasmin bersamaan
"Waalaikumsalam" jawab papah dan mamah dinda.
Arsya dan yasmin memutuskan unruk pulang, arsya mengantar yasmin terlebih dahulu kerumah nya dan mampir sebentar setelah itu baru ia pulang kerumah nya .
Arsya merebahka tubuh nya di atas ranjang yang sekarang terlihat usang jika tidak ada pemilik nya, biasa nya malam malam seperti ini sebelum tidur mereka selalu bercanda tetapi sekarang dinda berada di rumah orangtuanya dan arsya sendirian ia sangat kesepian dan merasa sangat kehilangan tanpa adanya dinda di sisinya.
Arsya meraih foto pernikahan mereka di atas nakas lalu memeluk dan mencium foto tersebut.
"Mas kangen sama kamu sayang, mas mohon pulanglah sayang pulang..." Arsya menitihkan air mata nya ia masih memeluk foto pernikahan itu hingga ia tertidur.
Disana pun sama dinda begitu merindukam arsya tapi rasa rindu itu terhalang oleh keadaan .
"Maaf mas.. Aku butuh waktu.." ucap nya lirih sebelum memejamkam matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara 2 Pilihan
SpiritualAku bukan lah wanita muslimah yang benar benar muslimah menurutku,aku hanyalah pendosa besar .Mungkin orang lain akan mengira aku adalah wanita muslimah yang taat beribadah dan tak pernah mengenal dunia kemaksiatan karena pakaian ku yang syar'i ini...