Aku hanya menjadi pendengar yang baik awal nya tapi ketika devan mengatakan..
"Nikahi yasmin dok."
Mata ku membulat dan aku langsung bangkit dari duduk ku begitu pun mas arsya.
"Apa kamu gila!! Kamu sudah menghancurkan hidup ku dulu sekarang kamu mau menghancurkan hidup ku untuk yang kedua kali nya haaaah!!" bentak ku.
Aku tau pasti mas arsya sangat kebingungan, mas arsya menenangkan ku dan menyuruhku duduk.
"Asstagfirullah..." Airmataku mulai menetes
Devan masih menunduk dan mas arsya menatap devan intens.
"Jadi dia laki laki itu sayang?" tanya mas arsya
Aku mengangguk.Mas arsya menarik nafas panjang, dan aku masih terus menangis..
"Maaf kan aku din..." ucap devan lirihh
"Cukup!" Suara mas arsya mulai meninggi aku langsung mencekal lengan nya aku takut dia kehilangan kendali.
Mas arsya menoleh dan tersenyum
"Tenang..mas gapapa" ucap ny lembut
Aku langsung melepaskan pegangan ku
"Apa maksud kamu van?"
Bukan nya menjawab devan malah menangis
"Apa maksud kamu menyuruh saya menikahi adik kamu?" tanya mas arsya lagi.
"Hidup yasmin sudah tidak lama lagi dok... Saya ingin dia bahagia"
"Lalu kenapa kamu menyuruh suamiku yang menikah dengan adikmu.?"Tanya ku emosi
Mengelus punggung ku aku tau dia sedang menenangkan ku lagi .
" Yasmin mencintai dokter arsya semenjak dia di rawat di rumah sakit dan di tangani oleh dokter arsya "..
" Dan saat dia tau kalau dokter arsya sudah menikah kondisi nya memburuk lagi hingga saat ini sudah tiga hari dia tidak sadarkan diri. " lanjut nya
Aku menghela nafas panjang "Astagfirullah.."
"Untuk masalah tadi aku bener bener gak tau kalau kamu adalah istri dari dokter arsya din aku bener gak tau dan aku gak bermaksud untuk membuat hidup kamu hancur untuk yang kedua kali nya din."Ucap nya lirih
Aku benat benar tidak ingin melihat nya aku langsung berlari kearah kamar dan meninggalkan suamiku dan devan, mungkin ini tidak sopan tapi aku benar benar terpuruk saat ini.
Aku mengambil wudhu dan melaksanakan sholat duha setelah melaksanakan sholat duha mas arsya masuk kedalam kamar.
Aku belum beranjak dari atas sajadah mas arsya menghampiri ku dan duduk di samping ku.
" kamu udah tenang?" tanya nya
Aku menoleh dan menggeleng
"Sayang.." dia menggenggam tangan ku
Aku masih menunduk sebenarnya aku sangat tidak ingin dia melihat air mataku
"Kamu percaya sama mas?"
Aku mendongkakan kepala ku dan menatap nya lekat lekat
"Apa mas akan menikahi gadis itu?" Tanya ku di sela sela tangisku yang belum berhenti ini
Dia menggeleng. Tapi entah kenapa aku tidak percaya. Asstagfirullah.
"Devan itu laki laki yang bejat mas dia bajingan dia brengsekkk hiksss dia sudah menghancurkan hidup ku mas hiksss...." Ingatan ku kembali pada 6 tahun yg lalu.
Kini aku sudah dalam dekapan mas arsya dia terus menciumi pucuk kepala ku
"Istigfar sayang istigfar.."
"Aku membenci nya mas aku benar benar benci...dan sekarang hiksss dia mau merusak hidupku lagi dengan meminta kamu hikss menikahi adik nya yang sakitt..."
"Bahkan pernikahan kita belum genap 2 bulan mas tapi kenapa ...." ucapan ku terpotong karena kini mas arsya yang berbicara
"Mas gak akan menikahi yasmin sayang .! Mas sudah berjanji saat pernikahan kita mas berjanji akan selalu bersama kamu.." suara nya meninggi
Aku langsung memeluk nya dan menumpahkan semua airmata ku.
Dia melepaskan pelukan nya "mas harus kerumah sakit."
Aku langsung mendongkakan kepala ku dan mentap nya.Dia terkekeh
"Tenang sayang. Kan mas juga punya tanggung jawab disana."
Asstagfirullah din apa yang kau pikirkan.
Aku hanya mengangguk lalu membantu nya untuk bersiap
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara 2 Pilihan
DuchoweAku bukan lah wanita muslimah yang benar benar muslimah menurutku,aku hanyalah pendosa besar .Mungkin orang lain akan mengira aku adalah wanita muslimah yang taat beribadah dan tak pernah mengenal dunia kemaksiatan karena pakaian ku yang syar'i ini...