Besok aku dan mas arsya akan honeymoon ke bali, ouh senang nya. Karena ke asikan packing aku sampai lupa kalau sekarang sudah waktu nya makan malam .aku langsung bergegas ke dapur untuk memasak.
"Untung mas arsya belum pulang." ucap ku lega sambil memotong motong sayuran.
Setelah semua selesai aku mengabari mas arsya .
To: Mas dokter
Mas aku udah nyiapin makan malem.Mas pulang jam berapa?
Hanya berapa menit mas arsya sudah membalas
From : Mas dokter
Secepatnya mas pulang sayang :*
Aku langsung menutup ponselku dan berlenggang menuju ruang tamu.
"Sambil nunggu mas arsya nonton tv aja dulu lah."
***
Author pov
Karena aneh dengan sikap adik nya devan pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Yas.."
Yasmin menoleh
"Ada yang mau kaka tanya?"
"Apa ..?"
"Apa kamu mencintai dokter arsya?"
Bagai disambar petirrrr pertanyaan kaka nya membuat yasmin terpaku.
"Jawab kaka yas, karena sikap kamu selalu aneh kalo lagi sama dokter arsya. Sekarang setelah tau dokter arsya udah nikah kamu melamun kaya gini..ada apa sebener nya yas? " Devan menggenggam tangan sang adik
"Iya ka.." yasmin mengangguk dan airmata nya sudah menetes.
Devan mengusap wajah nya kasarr.
"Kamu tau kan dia sudah menikah yas."
"Aku tau ka tapi cinta ini ga bisa di bohongin ka.." yasmin terus menangis.
"Entah berapa lama lagi aku hidup jika tidak ada dokter arsya dalam hidupku ka.." suara nya mulai parau
"Cukup yas jangan gila."
Tiba tiba yasmin merasa sakit di perut nya dan membuat dia tak sadarkan diri. Devan langsung berlari memanggil dokter.
"Kondisi nya menurun lagi mas..Saya rasa kemoterapi yg selama ini kita lakukan juga sia sia." ucap dokter ferdi
Devan hanya bisa menangis dan memeluk tubuh lemah adik nya ituu. Devan dan yasmin memang hanya berbeda 2 tahun
Karena melihat keadaan yasmin seperti ini devan bertekad untuk menemui arsya setelah dia pulang dari bali.
***
Meskipun hanya 3 hari tali itu sudah sangat membuatku bahagia karena selalu bersama mas arsya ,disana dia tidak pernah membiarkan ku sendirian heee.
Sekarang kami sudah pulang, saat sedang menyiapkan makan siang bel berbunyi aku langsung bergegas membuka pintu ..
Betapa terkejut nya aku pria di balik pintu itu adalah pria yang paling tidak ingin aku temui pria yang paling aku benci diaa diaaa devan.
Devan sama terkejut nya dengan ku dia terus menatapku dari atas sampai bawah..
"Siapa sayang?"mas arsya sudah berdiri di belakang ku.
" loh devan?"lanjut nya
Aku langsung menoleh kearah mas arsya. 'Dia mengenal devan?' batinku aku masih bergelut dengan pikiran ku.
"Loh ko tamu gak di tawarin masuk sih din.." ucapan mas arsya langsung menyadarkan ku.
"Ehh iya ayo masukk" ucap ku gugup.
Aku langsung membuatkan minuman untuk nya.'kuatkan hamba mu ini ya allah."
Aku melihat mas arsya begitu serius mengobrol dengan deban aku pun berniat meninggalkan mereka tapi mas arsya menarik tangan ku dan menyuruhku untuk ikut duduk di samping nya,dan aku pun hanya menurut
Aku mulai paham arah pembicaraan mereka ternyata mas arsya adalah dokter yang menangani yasmin adik daei devan, ya aku sudah mengenal yasmin daei dulu dia adalah adik devan satu satu nya dan usia ku dengan yasmin hanya terpaut 2 tahun.
Aku hanya menjadi pendengar yang baik awal nya tapi ketika devan mengatakan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara 2 Pilihan
SpiritualAku bukan lah wanita muslimah yang benar benar muslimah menurutku,aku hanyalah pendosa besar .Mungkin orang lain akan mengira aku adalah wanita muslimah yang taat beribadah dan tak pernah mengenal dunia kemaksiatan karena pakaian ku yang syar'i ini...