3 bulan kemudianSemuanya masih berjalan dengan lancar ,dinda yang mengurus suami dan kandungan nya dengan baik tanpa mengetahui sedikitpun tentang pernikahan kedua suaminya itu. Dan yasmin yang sudah 3 bulan terakhir ini di rawat di singapur yang seminggu sekali di jenguk oleh arsya.
Tidak yasmin tidak sendiri disana dia di temani kedua susternya.
Dan perusahaan yasmin semakin maju di pegang oleh arsya dan ayahnya.
Hari ini jadwal dinda cek kandungan dia pergi ke rumah sakit dan dokter kandungan kepercayaannya di temani arsya.
"Jangan banyak gerak dulu ya din, dan jangan lupa minum vitaminnya" ucap mayang
"Iya may" ucap dinda
Mayang adalah teman SMA dinda dan juga dokter kandungan kepercayaan dinda.
"Tuh dengerin sayang" ucap arsya mengusap kepala dinda
"Ekhmm.. Masih jomblo nih" ucap mayang memelas
Dinda dan arsya terkekeh.
"Yaudah aku pulang dulu ya may"
"Iya hati hati ya. Jaga loh sya"
"Siap bu dokter" ucap arsya memberi hormat
"Gue dokter bukan komandan."
Lagi lagi arsya dan dinda terkekeh.Setelah keluar dari ruangan mayang arsya langsung mengantar dinda dan langsung pergi ke rumah sakit lagi.
Nun jauh disana yasmin sedang menjalankan terapinya tetapi seorang tamu tak di undang membuat dia amat sangat terkejut.
"Yas.."
Yasmin menoleh
"Dokter ferdi" ucapnya terkejut
Ferdi hanya tersenyum lalu menghampiri dinda yang berusaha duduk.
"Udah udah kamu tiduran aja." ucap ferdi membantu yasmin berbaring kembali.
"Dokter kesini sama mas arsya?mas arsya nya mana?" tanya yasmin melihat kearah pintu berharap suaminya datang
Ferdi hanya terdiam lalu duduk di kursi sebelah ranjang yasmin.
"Ngga yas. Aku kesini sendiri"
"Sendiri?"
"Iya. Kaya yang kamu liat sekarang"
Yasmin hanya berohria dan tersenyum. Meskipun begitu ferdi tau yasmin sangat kecewa karena bukan suaminya lah yang datang.
"Arsya emang belum jenguk kamu?"
"Belum dok"
"Wajarlah dinda sedang hamil muda jadi sangat rawan kalau arsya meninggalkannya."
Yasmin hanya tersenyum ,tiba tiba ponselnya berdeeing dan ternyata arsya yang menelpon.
"Halo Assalamualaikum mas" ucap yasmin bersemangat
Ferdi tau bahwa itu arsya langsung terdiam
"Waalaikumsalam" jawabnya di sebrang sana
"Gimana kabar kamu yas?"
"Alhamdulilah baik mas, mas gimana?"
"Mas juga baik"
"Mba dinda?"
Tidak ada jawaban
"Mas?"
"Dinda baik yas."
"Syukurlah, ohya mas kapam kesini?"
"Maaf yas minggu ini mas belum bisa kesana mungkin minggu depan. Tapi kamu baik baik aja kan."
"Ouh gitu yaidah gapaapa mas. Oh ya mas ada dokter ferdi loh disini" ucap yasmin menoleh kearah ferdi sambil tersenyum
Ferdi membalas dengan senyuman tipis,sangat tipis.
"Ferdi? Dia ada disana?"
"Iya. Barusan dateng"
Arsya terdiam..
"Mas.."
"Udah dulu ya yas ada pasien. Jaga diri kamu baik baik Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Arsya langsung mematikan telponnya, yasmin membetulkan pashmina pink yang ia kenakan dan meletakkan ponselnya diatas nakas."Mau jalan jalan?" tanya Arsya tersenyum
"Eh! Ini dok.." yasmin menunjuk selang yang melilit lengam kanannya.
"Oh iya masih terapi ya. Yaudah tunggu beres dulu"
Yasmin mengangguk dan tersenyum.
Semntara nun jauh di indonesia arsya beegulat dengan pikirannya sendiri.Mengapa ferdi pergi ke singapur dan tidak mengabarinya dulu?pikirnya.
"Yasmin gaboleh deket deket ferdi itu bukn mahromnya, gimana kalo...Arghhh" arsya memegang kepalanya frustasi, entah apa yang ada di pikirannya sekarang.
Dia sangat khawatir nun jauh disana istri nya sedang bersama laki laki yang bukan mahromnya jelas itu salah. Meskipun ada orang lain disana tapi bisa saja kan..
Entahlah. Arsyamemutuskan untuk pergi ke singapur malam ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara 2 Pilihan
SpirituálníAku bukan lah wanita muslimah yang benar benar muslimah menurutku,aku hanyalah pendosa besar .Mungkin orang lain akan mengira aku adalah wanita muslimah yang taat beribadah dan tak pernah mengenal dunia kemaksiatan karena pakaian ku yang syar'i ini...