Arsya mengantar yasmin pulang dan menemani nya hingga malam dia khawatir albert akan menemui yasmin lagi."Yas sebaiknya kamu tinggal dulu bersama aku dan dinda." Ucap arsya
Yasmin yang sedang melayani makan malam untuk arsya pun menghentikan kegiatannya.
"Tapi mas..."
"Aku gak mau kamu di ganggu sama pria itu lagi yas." ucap arsya tegas
"Tapi aku gak enak sama mbak dinda mas." ucap yasmin lirih
Arsya bangkit dari duduk nya dan menyuruh yasmin untuk duduk.
"Dengerin aku baik baik.." Arsya menatap yasmin lekat lekat
"Kamu masih istri aku kamu tanggung jawab aku yas. Aku gak akan pernah rela ada laki laki mana pun yang mengganngu dan mengancam kamu." Jelas arsya
Yasmin hanya menundukkan kepala nya dalam dalam
Arsya mengangkat wajah yasmin dan menatap kedua bola mata yasmin yang sudah berkaca kaca itu.
"Kamu mau?"
Dengan air mata yang berlinang yasmin mengangguk dan refleks langsung memeluk arsya.
Arsya yang terkejut dengan apa yang yasmin lakukan hanya bisa terdiam
"Makasih mas makasih..." Ucap nya di sela sela tangis nya itu.
***
Dinda yang menunggu suami nya pulang pun mulai gelisah, sedari tadi dia belum makan malam karena arsya belum pulang.
"Kamu kemana sih mas kenapa gak ada kabar.." Ucap nya khawatir.
Tak berapa lama terdengar suara mobil yang memasuki halaman rumah, dinda segera membuka pintu. Tapi arsya tidak sendiri melainkan bersama yasmin istri muda nya.
Dinda terpaku di ambang pintu menatap arsya dan yasmin yang berjalan menuju nya.
Dinda tersadar dari keterkejutannya dan langsung mencium punggung tangan arsya dan di yasmin yang menyalami nya.
"Masuk yas.."
Dinda membuatkan minuman untuk arsya dan istri mudanya itu, meskipun sakit tapi dinda tetap menjalani kewajibannya sebagai seorang istri, ya dinda memang tidak bisa menutupi bahwa dia masih merasa sakit hati jika melihat apa saja yang bersangkutan tentang arsya dan yasmin.
"Di minum yas.." Ucap dinda meletakkan dua cangkir teh di meja lalu duduk di samping arsya.
"Makasih mbak."
Dinda hanya tersenyum dan mengangguk.
Arsya memulai percakapan, dia menjelaskan semuanya terlebih dahulu kepada dinda . untung saja dinda bisa mengerti dan akan selalu mengerti arsya."Gapapa mas. " ucap dinda menggenggan lengan suaminya. Arsya tersenyum bahagia meskipun dia tau dinda belum sepenuhnya ikhlas.
"Kamu gapapa kan yas?"
"Gapapa mbak."
"Yaudah sekarang kamu istirahat yah. "
Ucap dinda bangkit lalu mengantar yasmin ke kamar tamu.Setelah itu dinda berniat langsung kekamar nya tetapi ternyata suami nya masih duduk di ruang tamu.
"Mas..." Dinda menghampiri arsya
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara 2 Pilihan
EspiritualAku bukan lah wanita muslimah yang benar benar muslimah menurutku,aku hanyalah pendosa besar .Mungkin orang lain akan mengira aku adalah wanita muslimah yang taat beribadah dan tak pernah mengenal dunia kemaksiatan karena pakaian ku yang syar'i ini...