Dua puluh lima

7.4K 310 2
                                    


Dinda sedang sibuk membereskan isi lemari karena dia sangat bosan tidak mengerjakan apa apa seharian full.
Kegiatannya terhenti ketika melihat dokumen dokumen yang terselip di antara baju baju arsya.

"Apa ini?" tanya nya sendiri mengambil dokumen tsb

Dinda membuka dan membacanya, isi nya membuat dia bingung itu adalah arsip perusahan devan tapi entah kenapa semua aset nya atas nama Arsya suaminya.
Ini sangat membingungkan .

Dinda berusaha positif thinking dia tidak mau terburu buru mengambil keputusan ,dia menyimpan kembali dokumen itu ke tempat semula dan pura pura tidak tau dulu.

Setelah itu dia menuju ruang tengah untuk bersantai ,karena semenjak hamil dinda tidak pernah mengerjakan apapun terutama pekerjaan rumah semua di ambil alih oleh pembantu. Jangan cap dinda pemalas karena itu perintah dari arsya sang suami dinda tidak menolaknya. Protektif memang.!

"Bu hari ini mau masak apa?" tanya imas pembantunya.

"Hmmm apa ya ? Apa aja deh mas asal jangan yang manis manis yah mas arsya gasuka." ucap dinda sembari tersenyum

"Iya bu baik" ucapnya lalu pergi kedapur.

Dinda menyalakan televisi dan duduk dengan santainya. Suara mobil terdengar dari depan rumah, dinda segera membuka pintu depan dan ternyata memang benar arsya suaminya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Dinda segera mencium tangan arsya dan langsung mengambil alih tas nya

"Udah mas aja sayang"

"Cuma tas doang ko mas"

"Ngga.." ucap nya lembut

"Yaudah" dinda menggandeng suaminya masuk kedalam rumah.

"Tumben udah pulang mas?"

"Ga begitu banyak pekerjaan sayang"

"Yaudah kalo gitu mas mandi dulu dinda ke dapur dulu yah liat bi imas udah beres masak atau belom"

"Yaudah mas keatas dulu yah"

Dinda hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah memastikan masakan sudah siap di meja makan dinda langsung pergi ke kamarnya untuk memanggil arsya tapi di kamar dinda melihat arsya sedang memasukan baju bajunya ke koper.

"Mas mau kemana?"

"Eh..ini mas mau ke singapur sayaang".

" Singapur?"

"Iya..sini duduk dulu" Arsya mendudukan istri nya di sofa.

"Mau ngapain?"

"Ada pertemuan dokter ahli di sana sayang."

Dinda terlihat seperti tidak percaya

"Cuma seminggu" tambahnya

Meskipun sedikit tidak tapi dinda berusaha untuk tersenyum

"Yaudah mas kapan berangkat nya?"

"Malam ini"

"Malam ini?!" Dinda berseru kaget

"Maaf sayang mas mendadak gini ngasih tau nya."

Dinda menghela nafas panjang.

"Yaudah gapapa mas. Yaudah aku bantuik beresin bajunya yah.." ucap dinda ingin mengambil alih pekerjaan arsya tapi arsya langsung mencegahnya.

"Ngga sayang gausah  .udah beres ko "

"Hmmm beneran gaada yang ketinggalan?"

"Gaada.""

"Yaudah makan dulu yuk."

"Ayo." Arsya menggandeng istri nya keluar dari kamar.

Di Antara 2 PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang