Aku adalah orang pindahan dari desa. Hari ini, aku akan segera melihat rumah baruku di kota. Aku dan Mina, anakku, segera bersiap-siap.
Kami akan dijemput oleh kakak ku menggunakan mobil. Setelah menunggu, akhirnya mobil kakak ku datang. Aku segera menaiki mobil. Kulihat anakku sedang bermain barbie dengan ceria.
Aku pun tersenyum.Perjalanan memakan waktu yang lama. Aku segera tertidur. Namun, kulihat anakku sedang menatapku dengan serius. Ia seperti sedang menerawang.
"Ada apa?" tanyaku.
Ia terlihat tetap menatapku dengan menerawang, tiba-tiba ia terlihat kaget dan menangis.
Aku segera menenangkan nya hingga ia terdiam dan tertidur.Akhirnya setelah beberapa jam, kami sampai di sebuah rumah yang sederhana, malam ini aku tidak hanya berdua saja dengan anakku di rumah itu. Tapi dengan kakak ku, Septian, anaknya kakak ku, dan Tommy, suami kakak ku.
Suamiku sudah meninggal akibat kecelakaan yang telah terjadi bertahun-tahun lalu.Akhirnya kami segera mengeksplor rumah itu. Aku akan tidur bersama Mina, sedangkan Kakakku akan tidur bersama suami dan anaknya.
Karena hari masih siang, kita memutuskan untuk diam di rumah saja. Dirumah itu ada Bi Sumi, pembantu kakakku yang sangat baik.
Sementara aku mengobrol dengan kakak ku di ruang keluarga, Mina bermain bersama Septian dan Bi Sumi.
"Ma, kita udah punya teman baru loh!" ucap Septian.
"Iya namanya Dens, ia sangat baik!" ucap Mina.
Kita (aku dan kakak ku) hanya tersenyum. Akhirnya mereka kembali bermain dengan anak yang katanya bernama Dens itu.
Aku dan kakak ku pun segera menyusul anak kami, tapi kami hanya melihat Septian dan Mina berdua. Kami tidak melihat anak kecil lain, mereka terlihat seperti sedang mengobrol dengan seseorang.
"Kalian ngomong sama siapa?" tanyaku. "Dens!" Mereka menjawab serempak. "Mana?" tanyaku lagi. Mereka menunjuk ke arah tengah yang tentu saja aku tak lihat siapa-siapa.
"Ma, Dens kasian, dia baik tapi sering dijauhi teman-teman nya!" ucap Mina. "Kenapa?".
Mereka berdua hanya berpandangan lalu kembali bermain.Hingga tiba-tiba...
"Ma, aku senang pindah kesini. Disini kan ada banyak orang. Ada Dens lagi, terus tadi ada kakek dan nenek, ayah juga ada, dan ada keluarga Dens. Kata Dens mereka tinggal disini!"
Aku dan kakak ku berpandangan.
"Ada berapa orang sekarang?" tanya kakakku pelan.
Mina dan Septian terlihat menghitung.
"Hmm...Satu...Dua...Tiga..." hitungnya.
"Ohh ada dua belas orang!".
"Di...dimana?".
"Mereka semua lagi mengelilingi mamah sama tante Riva!" ucapnya.
"Mereka menatap mamah dan Tante Siena!" ucap Septian.
"Dan mereka menghilang..."
"Mereka menggantungkan dirinya di loteng dan taman...."
Akhirnya aku dan Kakak ku segera pindah kembali ke Desa. Kami berdoa dalam perjalanan.
Menurut cerita Mina, akhirnya aku tahu kenapa Dens dan keluarganya sering dijauhi.
-
-
-
-
-
-
-
-
Karena mereka Transparan....Jangan lupa voment ya!
Maaf kalo ada yang salah
KAMU SEDANG MEMBACA
"Fear" Ghost Horor STORY
HorrorKumpulan cerita horror, urban legend, mitos, dll. Banyak cerita diambil dari google